Kabar Tokoh
Sindir Pidato Jokowi di Kongres Persi, Ferdinand: Ngerti Ada Masalah tapi Gak Ngerti Solusinya
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melontarkan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melontarkan sindiran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @Ferdinand_Haean yang diunggah, pada Rabu (17/10/2018).
Dalam postingannya, Ferdinand Hutahaean tampak mengutip petikan pidato Presiden Jokowi dalam acara Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
'"Ngerti saya, jadi Pak Dirut rumah sakit enggak usah bicara banyak juga di media. Saya sudah ngerti. Sebelum bapak ibu sekalian menyampaikan, saya sudah ngerti,' ujar Jokowi.
Ngerti ada masalah tp ga ngerti solusinya," tulis Ferdinand Hutahaean.
• Crazy Rich Dato Sri Tahir Tukar Dolar ke Rupiah Senilai Rp 2 Triliun, SBY: Salut dan Terima Kasih
Lebih lanjut, Ferdinand juga mengkritik Jokowi yang mengaku heran lantaran dana talangan Rp 4,9 triliun untuk BPJS belum cukup.
"Waduhhh...!!
Pak @jokowi apa heran jg banyak yg tak sehat warga bangsa ini dibawah kepemimpinan bapak?
Mungkin krn berkurang asupan gizi krn harga mahal. Sebaiknya Bapak Presiden teliti dulu sblm ngomong. Jgn seolah rakyat dan rmh sakit ini pendusta..!!," sambung Ferdinand.
• Gedung DPR Kembali Kena Peluru Nyasar, Jansen Sitindaon: Usut Tuntas, Nyasar Kok ke Banyak Ruangan

• Ulang Tahun yang ke-67, Berikut Transformasi Prabowo Subianto dari Kecil hingga Sekarang
Sementara itu, diberitakan kontan, Jokowi menyoroti soal defisit anggaran BPJS Kesehatan.
Jokowi bahkan tak segan menyindir Direktur Utama (Dirut) BPJS dalam pidato sambutannya dalam kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia.
Jokowi lantas mengungkap persoalan tunggakan BPJS yang sampai ke mejanya.
"Permasalahan itu sampe ke meja saja. Tapi sebetulnya ini urusan Dirut BPJS Kesehatan, nggak harus sampe ke Presiden yang kayak gini-gini," kata Presiden di JCC Senayan, Rabu (17/10/2018).
Dikutip dari Kompas.com, dana talangan tersebut ternyata belum cukup untuk menutup defisit.
"Ini masih kurang lagi. 'Pak masih kurang, kebutuhan bukan Rp 4,9 T', lah kok enak banget ini, kalau kurang minta, kalau kurang minta," kata Jokowi.
• Ferdinand Usulkan Debat Capres Gunakan Sistem Debat Lepas: Agar Kualitas dan Kapabilitas Terlihat
Oleh karena itu, presiden segera meminta sistem BPJS diperbaiki.
"Saya sering marahi Pak Dirut BPJS, tapi dalam hati, saya enggak bisa keluarkan, ini manajemen negara sebesar kita enggak mudah. Artinya Dirut BPJS ngurus berapa ribu RS. Tapi sekali lagi, kalau membangun sistemnya benar, ini gampang," imbuh Jokowi.
Lebih lanjut, sang presiden menegaskan jika dirinya selalu mengecek langsung sistem jaminan kesehatan.
Tak jarang, itu dilakukan presiden dengan mengadakan kunjungan mendadak ke rumah sakit tanpa memberitahu protokoler.
"Saya memang seperti itu. Saya mau kontrol mau cek. Dan suaranya, 'Pak ini utang kita sudah puluhan miliar belum dibayar (BPJS)'.
Ngerti saya, jadi Pak Dirut RS enggak usah bicara banyak di media, saya sudah ngerti," ungkap Jokowi. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)