Kabar Tokoh
Kagumi Pesan 'Game of Thrones' Jokowi, Misbakhun: Pidato Terbaik Bapak Presiden
Mukhamad Misbakhun mengungkapkan kekagumannya terhadap pidato Jokowi. Ia mencoba menjelaskan kembali apa yang ingin disampaikan Jokowi dalam pesannya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Politisi Golkar Mukhamad Misbakhun mengungkapkan kekagumannya terhadap pidato Joko Widodo (Jokowi) mengenai ekonomi global yang disimbolkan dengan serial 'Game of Thrones' pada Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, Jumat (12/10/2018).
Dilansir TribunWow.com dari Citizen Journalism Tribunnews oleh Misbakhun, Jumat (12/10/2018), Misbakhun menulis apa yang disampaikan Jokowi merupakan pemahaman yang dalam.
"Presiden Jokowi sebagai orang Jawa. Punya filosofi hidup yang tinggi.
Sungguh sebuah kedalaman pemahaman sebagai tuan rumah sebuah hajatan besar sekelas IMF-World Bank Annual Meeting, menyampaikan pesan simbolisme.
Membuat isi kepala para delegasi peserta IMF-WB Annual Meeting di Bali terkesima dan terkejut dengan cara Bapak Presiden mengambil simbolisme Game Of Thrones atas konflik antara kepentingan dalam perang dagang yang sedang terjadi antara USA dan China."
Lanjutnya Misbakhun menilai apa yang disampaikan Jokowi berupa ketidak seimbangan antara negara maju dengan berkembang.
• Menebak Akhir Cerita Game of Thornes di Pidato IMF-WB, Jokowi Khawatirkan Dunia Berakhir Sama
"Konflik kepentingan ideologi liberalisme di Barat dan pemertaan di Timur.
Pertentangan peradaban antara masyarakat modern di barat dan masyarakat tradisional di timur.
Pertentangan antara kebaikan dan keburukan. Yang utama semua kubu kebaikan harus menyatu untuk mengalahkan keburukan demi menyelamatkan peradaban dunia," tulis Misbakhun.
Ia kemudian memuji ketepatan pemilihan serial 'Game of Thrones' yang dijadikan simbolis untuk menyampaikan kekhawatiran Jokowi.
"Pidato berbahasa Indonesia tapi dengan slide di layar berbahaya inggris membuat para hadirin terkesima karena pesan-pesan yang disampaikan dalam pidato tersebut.
Perlunya negara besar pemain utama dunia untuk bersikap lebih adil lagi. Perlunya adanya kebersamaan untuk menghadapi ketidak adilan yang sudah berlangsung saat ini untuk segera di akhiri.
Karena kalau tidak, maka kerusakan akibat yang ditimbulkan oleh ketidak adilan akan menimpa semuanya. Salah satunya adalah akibat dari perang dagang antara USA dengan China saat ini."
Misbakhun mengatakan pada akhir pidato, Jokowi mendapat tepuk tangan yang panjang dan standing ovation dari seluruh peserta.
• Jadi Juri Tamu Indonesian Idol Junior 2018, Armand Sebut Gogo Perpaduan antara Ari Lasso dan Judika
Menurutnya lagi, Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia punya sikap yang jelas dalam mengatur kedaulatan ekonominya.
"Pesan itu disampaikan dengan sangat halus tapi penuh makna lewat simbolisme Game Of Thrones, tidak ada keinginan menggurui sehingga isi pesan bisa sampai kepada para seluruh yang hadir.
Ini adalah salah satu pidato terbaik Bapak Presiden Jokowi yang pernah saya lihat dan dengarkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi menganalogikan cerita yang ada pada 'Game of Thornes' seperti keadaan ekonomi global saat ini, dilansir Sekretariat Kabinet RI, Jumat (12/10/2018).
Pada bagian cerita Game of Thornes, di mana sejumlah pihak yakni great houses, great families, bertarung hebat satu sama lain untuk mengambil alih kendali The Iron Throne.
Dengan pertarungan itu, ada House yang berjaya, sementara House lainnya terpuruk.
Jokowi kemudian menyinggung keadaan ekonomi global, dimana ada negara yang maju pesat, sedangkan di wilayah lain, ada negara yang terpuruk.
Jokowi menyebut bahwa ekonomi saat ini seperti winter is coming atau masa peringatan atau ancaman yang dikenal dalam serial Game of Thrones.
• Justin Bieber Dikabarkan Nikahi Hailey Baldwin, Selena Gomez Jalani Perawatan Mental
"Negara-negara berkembang juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming,” kata Jokowi.
Menurutnya, hubungan atau kerjasama antara negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin retak.
Jokowi juga menyinggung hal itu menjadikan kekecauan dibeberapa negara berkembang.
“Lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah, seperti peningkatan drastis harga minyak mentah, dan kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang,” ungkap Jokowi.
Jokowi mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres sebelumnya, mengenai upaya skala besar pencegahan kehancuran dunia.
Dalam kesempatannya, Jokowi juga berharap pada para peserta IMF-World Bank untuk menjaga komitmen dan kerjasama global.
“Kami bergantung kepada Bapak/ Ibu semuanya, para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen dan kerjasama global,” kata Jokowi. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)