Harga BBM Naik
BBM Premium Batal Naik, Arsul Sani: Ada yang Kecewa Gak Dapat Bahan untuk 'Menggoreng' Pak Jokowi
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani memberikan komentar terkait penundaan bahan bakar minyak (bbm) oleh Presiden
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani memberikan komentar terkait penundaan bahan bakar minyak (bbm) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini diungkapkan Arsul melalui Twitter miliknya, @arsul_sani, Jumat (12/10/2018).
Mulanya, netizen dengan akun @mantriss memberikan komentar terkait penundaan kenaikan BBM.
"Bisa jadi kurang koordinasi bisa jadi taktik.
Kalau lihat pengumuman Pak Jonan " BBM naik paling cepat jam 18.00 atau tergantung kesiapan Pertamina...", maka room untuk cancel ada.
Obyeknya : Pertamina belum siap.
Pak Jokowi tidak lugu2 amat lho," tulis akun @mantriss.
• Dahnil Anzar Simanjuntak: Saya Apresiasi Pak Jokowi Batalkan Kenaikan BBM
Mengomentari hal tersebut, Arsul Sani mengatakan jika ada pihak yang kecewa bbm premium tidak jadi naik.
Hal ini dikarenakan pihak tersebut tidak ada bahan besar untuk 'menggoreng' untuk Jokowi.
Karena tidak ada bahan besar untuk menggoreng Jokowi, sehingga bahan-bahan yang kecil tetap dihidnagkan ke publik.
"Ada yg kecewa BBM Premium gak jadi naik..., kecewa krn gak dapat bahan besar untuk nggoreng Pak @jokowi ...,
Jadilah gorengan "printil" tetap dihidangkan kpd publik..., yg penting prinsip "tiada hari hari tanpa gorengan" tetap jalan...
Met jum'atan Mas @mantriss," tulis Arsul Sani.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium mulai Rabu (10/10/2018) dari pukul 18.00 WIB.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga telah mengumumkan kenaikan harga BBM jenis Pertamax dan Dex series serta biosolar non PSO yang berlaku di hari yang sama sejak pukul 11.00 WIB.
"Untuk Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) harga per liter jadi Rp 7.000. Sementara di luar Jamali jadi Rp 6.900," kata Jonan saat ditemui di Sofitel Hotel, Nusa Dua, Rabu (10/10/2018).
Jonan menjelaskan, kenaikan harga premium dikarenakan harga salah satu acuan minyak dunia, yaitu Brent, sudah lebih di atas 80 dollar AS per barrel.
• Tak Ingin Jokowi Naikkan Harga BBM Premium, Rustam Ibrahim: Jangan Biarkan Rakyat Kecil Kecewa
Selain itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) juga mengalami kenaikan yang membuat pemerintah memutuskan perlunya penyesuaian harga
Namun, kenaikan harga BBM ini tidak jadi setelah mendapat arahan Jokowi, Rabu (10/10/2018)
Jokowi meminta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ditunda.
"Saya sudah lapor bapak presiden, bahwa PT Pertamina (Persero) tidak siap melaksanakan kenaikan harga BBM hari ini.
Jadi Presiden memberi arahan agar ditunda kenaikan harga BBM Premium dan dibahas ulang," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada Tribunnews.com di ruang VIP Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu (10/10/2018) pukul 17.30 Wita.
Terkait penundaan kenaikan barga BBM jenis premium, memang terkesan mendadak.
Ia mengaku mendapat telepon dari Jokowi.
Sore itu, Jonan sudah berada di ruang VIP Bandara Ngurah Rai, hendak bersiap kembali ke Jakarta.
• Rapat Terkait Kenaikan BBM Jenis Premium Digelar Usai Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali
Wartawan Tribunnews, satu-satunya pewarta yang ikut serta rombongan Jonan, mantan Menteri Perhubungan.
"Sampai kapan ditunda?" tanya Tribun.
"Sampai Pertamina siap. Jadi ditunda sampai waktu yang tidak ada waktunya. Demikian sesuai arahan bapak presiden," ujar Jonan. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)