Breaking News:

Kabar Tokoh

Sindir Pengeluaran IMF, Ferdinand Hutahaean: Mengapa Mereka Tetap Ingin Berikan Kemewahan?

Menurut Ferdinand, jumlah uang tersebut bisa disalurkan untuk para korban gempa seperti di Lombok.

Penulis: Laila N
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean 

TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean tampak mengomentari pengeluaran biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank yang digelar di Bali pada 8-14 Oktober 2018.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @LawanPolitikJW yang diunggah pada Senin (8/10/2018).

Dalam cuitannya itu, Ferdinand Hutahaean tampak menuliskan sejumlah contoh pengeluaran IMF.

Seperti untuk acara hiburan Rp 57 miliar, dan untuk souvenir Rp 90 miliar.

Menurut Ferdinand, jumlah uang tersebut bisa disalurkan untuk para korban gempa seperti di Lombok.

"Andai saja acara hiburan senilai Rp. 57 M dan Souvenir senilai Rp. 90 M lebih itu dibatalkan, maka terkumpul Rp.147 M lebih.

Bila Rp. 147 M itu ditransfer ke Lombok masin2 Rp.10 jt, mk ada 14.700 jiwa yg dapat bantuan.

Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertemuan IMF-World Bank di Bali Telah Didiskusikan dengan SBY

Mengapa mrk tetap ingin berikan kemewahan?," tulis Ferdinand Hutahaean.

"Untuk souvenir saja Rp 90 M lebih? Hiburan 57 M? Mewah sekali anda tuan.

Mestinya lakukan pertemuan IMF WORLD BANK itu dengan sederhana, bukan bermewah mewah karena rakyat kita di Lombok menjerit bantuan, rakyat di Palu dan Donggala jg menjerit.

Jd jgn geser isunya tuan..!," kata Ferdinand sebelumnya.

Tak hanya soal pengeluaran dan IMF untuk souvenir dan hiburan, Ferdinand juga menyoroti perihal biaya pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GKW) yang dikaitkan dengan IMF.

"Sy cek Wikipedia terkait GWK. Tertulis disana milik Alam Sutera Group. Sy cr info, 2013 GWK diakuisisi olh Alam Sutera group (Swasta)

Pertanyaannya, mgp bs GWK salah satu yg masuk dlm keterangan Bappenas terkait biaya konstruksi bbrp proyek terkait IMF - WB Meeting di Bali?," ujar Ferdinand.

2013, PT Garuda Adhimatra Indonesia sbg investor baru GWK berebcana menyiapkan Rp. 450 M utk penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana.

"Ini murni swasta, tp mengapa Bappenas (kalau tdk salah memahami) menyatakan GWK bagian dr pengeluaran IMF WB Meeting?,"  imbuhnya.

Postingan Ferdinand Hutahaean soal IMF
Postingan Ferdinand Hutahaean soal IMF (Capture/Twitter)

Sementara itu, diberitakan Kompas.com, Indonesia menggelontorkan dana sekitar RP 855,5 miliar untuk perhelatan internasional ini.

Dana pertemuan tahunan IMF-World Bank itu sudah disepakati bersama DPR sejak awal tahun 2017.

Susiwijono sekali Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan jika anggaran pelaksanaan pertemuan tahunan berlaku secara multiyears.

Besaran anggaran yang disepakati adalah Rp 45,4 miliar pada tahun 2017, dan RP 810,1 miliar pada 2018.

Sehingga total dana yang dialokasikan untuk Annual Meeting (AM) IMF sebesar Rp 855,5 miliar.

"Itu alokasi yang boleh kami gunakan. Dari pagu yang disediakan, kami sudah gunakan untuk beberapa kontrak pengerjaan, kira-kira realisasi tahun lalu Rp 10 miliar karena baru persiapan," ujar Susiwijono, Minggu (7/10/2018).

Di sisi lain, Staf Khusus Presiden Adita Irawati mengatakan jika pengalihan anggaran IMF untuk bencana secara tiba-tiba tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah.

Hal ini lantaran bisa menyalahi peraturan perundangan yang ada.

Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang

"Sebab masing-masing kegiatan itu, termasuk penyelenggaraan pertemuan IMF- World Bank sudah dianggarkan sejak jauh-jauh hari ya," ujar Adita kepada awak media, Sabtu (6/10/2018).

Ia pun menyebutkan jika anggaran untuk IMF ini telah dipangkas hingga 40 persen oleh pemerintah.

"Yang patut diketahui, pemerintah sudah melakukan efisiensi di berbagai sektor (penyelenggaraan acara) sehingga biayanya bisa ditekan. Penghematannya itu mencapai sekitar 30 hingga 40 persen," imbuhnya.

Adita menambahkan, pengeluaran paling banyak adalah untuk perbaikan bandara di Bali.

"Sebagian besar biaya itu untuk pembenahan airport di Bali yang artinya itu juga bermanfaat untuk jangka panjang, tidak hanya saat acara ya," sambungnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
IMFInternational Monetary Fund (IMF)Ferdinand Hutahaean
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved