Kabar Tokoh
Sindir Elite Indonesia, Prabowo: Kalau Ada Kesalahan Sistem, Akui, Jangan Pura-pura Tidak Ada
Prabowo menilai kini sistem yang dipakai Indonesia tidak cocok dan ia ingin menyakinkan masyarakat Indonesia, perlunya perubahan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan sistem yang kini dipakai Indonesia keliru dan harus dibenarkan.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, Rosi, Jumat (5/10/2018), Prabowo sebelumnya menyebutkan sejumlah alasan mengapa dirinya maju di pilpres 2019, satu diantaranya ingin mengubah Indonesia lebih baik.
Ia mengaku ingin memperjuangankan Inodonesia memiliki sistem yang adil bagi semua lapisan masyarakat.
"Perjuangan saya adalah sistem politik ekonomi yang adil, menurut saya dan menurut kajian empiris di seluruh dunia, semua negara yang berhasil itu pada keadilan," ujar Prabowo.
Prabowo menilai kini sistem yang dipakai Indonesia tidak cocok dan ia ingin menyakinkan masyarakat Indonesia, perlunya perubahan.
• Mantan Menkeu Chatib Basri Sebut Pertemuan IMF-World Bank di Bali Telah Didiskusikan dengan SBY
"Jadi perjuangan saya adalah meyakinkan seluruh bangsa Indonesia, bahwa sekarang ini ada sistem yang tidak cocok, maka perlu ada perubahan," jelas Prabowo.
Ia mengungkapkan, jika keadilan telah dimiliki setiap lapisan masyarakat, maka Indonesia akan sejahtera.
"Saya buktikan dengan data dan fakta, jadi kalau Indonesia berada pada semua sistem yang adil, semua suku, semua agama, semua ras, semua kelompok etnis akan menikmati. Keyakinan saya, kalau semua orang sejahtera, potensi untuk konflik, iri, gesekan, meledak itu berkurang," ujar Prabowo.
Prabowo juga menilai, jika ada satu lapisan masyarakat yang memang tidak sejahtera, mala masyarakat itu mudah untuk diprovokasi, dan mau tidak mau mereka terpaksa turun kejalan dan membuat situasi tidak sehat.
Dalam penjelasannya, Prabowo juga menyinggung pemerintahan, ia menilai pemerintahan jika dikritik, seharusnya instropeksi untuk menjadi lebih baik.
• Soal Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung: Secara Kesatria Prabowo Mendampingi karena Kepekaan Kemanusiaan
"Perjuangan saya itu, hai bangsa Indonesia terutama elitnya, kalau ada kesalahan sistem, kita akui, jangan pura-pura nggak ada, kalau kita sakit, berobat ke dokter, kolesterol kita sekian, kita jangan marahin dokternya, itu koreksi diri kita," tegas Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo juga menyebutkan alasan mengapa ia tetap mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia, setelah tiga kali maju di pemilihan presiden (pilpres) tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya ia pernah maju di pilpres tahun 2004, 2009, dan 2014, namun gagal.
Prabowo mengaku ia tetap mencalonkan diri menjadi presiden untuk memperbaiki keadaan Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam statementnya, ia juga menepis bahwa ia haus akan kekuasaan.
"Ini hampir 20 tahun, ini saya buktikan bahwa saya tidak haus akan kekuasaan, bahwa saya ingin mendapat kekuasaan karena saya ingin memperbaiki keadaan negara.
Saya paham apa yang terjadi kepada negara, saya dan teman-teman paham. Dan kita sudah utarakan ke rakyat," tutur Prabowo.
Prabowo juga mengatakan ia merasa terpanggil untuk menjalankan kewajiban memberikan sisa hidupnya untuk Indonesia.
• Sindir Tim Sukses Prabowo soal IMF, Ruhut Sitompul: Jangan Ajari Ikan Berenang
"Saya maju karena panggilan, saya merasa saya ingin mendharma baktikan sisa hidup saya untuk republik hidup ini."
Menurutnya, Indonesia kini dipimpin para elite, memiliki sistim ekonomi yang salah.
"Saya merasa ada hal-hal mendasar, kebangsaan ini, dalam bangsa kita, dimana elite kita ini, maaf dengan segala hormat, elit kita telah gagal mengelola negara, dan karena itu, saya masih harus turun ke rakyat, saya sadarkan rakyat, rakyat kita, saya harus menggunggah kesadaran, bahwa sistem ekonomi sekarang salah, keliru," tutur Prabowo Subianto.
Ia juga mengatakan elit politik tersebut termasuk dirinya, namun ia berbeda.
"Ini salah elite Indonesia, saya maksud elite Indonesia ini kelompok pemimpin, berarti termasuk saya sendiri, bedanya saya elit yang sadar, saya elite yang tercerahkan, saya elite yang paham, whats's happening to our country, kita satu-satunya negara yang membiarkan kekayaan kita diambil keluar negeri.
• Coret-coret Kaca Pakai Lipstik, Begini Cara Rafathar Nyogok Nagita Slavina agar Mendapat Maaf
Sudah puluhan tahun elite kita membiarkan, bahkan memfasilitasi. Karena itu saya masih maju di politik," ungkap Prabowo.
Menurutnya, untuk mengubah keadaan Indonesia ia harus masuk ke dalam kekuasaan eksekutif.
"Karena kalau kita mau memperbaiki keadaan, kalau diluar kekuasaan eksekutif itu sulit, karena itu saya turun ke rakyat, minta mandat dari rakyat, ya walaupun itu saya tau itukan ada tuduhan saya haus kekuasaan, dan saya mengkudeta macam-macam, tapi saya sudah buktikan, 20 tahun saya sudah pensiun, saya terjun kepolitik," ujar Prabowo.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)