Pilpres 2019
Dicurhati, Prabowo: Yang Kaya Tambah Kaya, Segelintir Orang Saja, yang Miskin Tidak Kebagian
Ini cerita Prabowo Subianto yang dicurhati masyarakat mengenai kesusahan ekonomi, saat mengunjungi Pekalongan Jawa Tengah.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan, menurutnya bangsa Indonesia berada di arah yang salah dan perlu dikembalikan ke arah yang benar.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, Rosi, Jumat (5/10/2018), sebelumnya Prabowo membeberkan alasan mengapa dirinya mengikuti pemilihan presiden 2019.
Ia mengatakan bangsa Indonesia berada di arah yang salah.
"Saya lihat bangsa saya berada di arah yang salah, dan saya ingin kembalikan kepada arah yang benar.
Terlalu banyak rakyat kita yang tidak menikmati pembangunan, yang kaya tambah kaya, segelintir orang saja, yang miskin tidak kebagian dan sekarang terasa," ujar Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku ia mendapat laporan dari para dokter bahwa rumah sakit, banyak yang tidak dibayar.
• Fadli Zon Jadi Narasumber soal Ancaman Hoaks, Yunarto Wijaya: Gak Masuk Kanibalisme Ini?
"Saya dapat laporan dari dokter-dokter dan rumah sakit banyak yang tidak dibayar.
Ya kita tahu sekarang banyak harga-harga tidak terjangkau, saya dari daerah, anak-anak muda sulit dapat pekerjaan, yang dapat pekerjaan juga penghasilannya tidak cukup," kata Prabowo.
Prabowo juga membagikan pengalamannya saat mengunjungi Kota Pekalongan.
Ia mengaku mendapat curhatan mengenai penghasilan yang pas-pasan oleh seorang ibu yang pekerjaannya membatik.
"Saya dari Pekalongan saya ketemu dengan ibu-ibu membatik, sehari, mereka dapat penghasilan Rp 30 ribu, dan dia kerja enam hari seminggu, dan dia dapat Rp 180 ribu untuk tujuh hari hidup.
Dan pengusaha batik itu mengatakan, pasar lesu, sudah penghasilannya sangat rendah, mereka tidak bisa jualan, karena rakyat sekelilingnya tidak punya daya beli, itu saja yang sudah punya pekerjaan, bagaimana yang tidak punya pekerjaan," cerita Prabowo.
Bahkan Prabowo juga pernah mengaku dikisahkan ada seorang kyai di Jawa Tengah, yang sering menemui seorang ibu menangis karena dagangannya tidak laku.
"Saya ketemu kyai di Jawa Tengah, mereka bilang, mereka sedih, karena mereka sering dengar ibu-ibu nangis, karena hasil jualannya nggak terjual, jadi ini yang menjadi masalah, dan saya sangat risau, dengan arah pembangunan bangsa kita, dan untuk itu saya terjun dipolitik," ujar Prabowo.
• Sindir Pengeluaran IMF, Ferdinand Hutahaean: Mengapa Mereka Tetap Ingin Berikan Kemewahan?
"Karena kita tahu, kalau orang baik diam semua, nantinya orang-orang tidak baik yang akan berkuasa."
Sebelumnya, Prabowo dalam statementnya, ia juga menepis bahwa ia haus akan kekuasaan.
"Ini hampir 20 tahun, ini saya buktikan bahwa saya tidak haus akan kekuasaan, bahwa saya ingin mendapat kekuasaan karena saya ingin memperbaiki keadaan negara.
Saya paham apa yang terjadi kepada negara, saya dan teman-teman paham. Dan kita sudah utarakan ke rakyat," tutur Prabowo.
Prabowo juga mengatakan ia merasa terpanggil untuk menjalankan kewajiban memberikan sisa hidupnya untuk Indonesia.
"Saya maju karena panggilan, saya merasa saya ingin mendharma baktikan sisa hidup saya untuk republik hidup ini."
Menurutnya, Indonesia kini dipimpin para elite, memiliki sistim ekonomi yang salah.
"Saya merasa ada hal-hal mendasar, kebangsaan ini, dalam bangsa kita, dimana elite kita ini, maaf dengan segala hormat, elit kita telah gagal mengelola negara, dan karena itu, saya masih harus turun ke rakyat, saya sadarkan rakyat, rakyat kita, saya harus menggunggah kesadaran, bahwa sistem ekonomi sekarang salah, keliru," tutur Prabowo Subianto.
• Sindir Elite Indonesia, Prabowo: Kalau Ada Kesalahan Sistem, Akui, Jangan Pura-pura Tidak Ada
Ia juga mengatakan elit politik tersebut termasuk dirinya, namun ia berbeda.
"Ini salah elite Indonesia, saya maksud elite Indonesia ini kelompok pemimpin, berarti termasuk saya sendiri, bedanya saya elit yang sadar, saya elite yang tercerahkan, saya elite yang paham, whats's happening to our country, kita satu-satunya negara yang membiarkan kekayaan kita diambil keluar negeri.
Sudah puluhan tahun elite kita membiarkan, bahkan memfasilitasi. Karena itu saya masih maju di politik," ungkap Prabowo.
Menurutnya, untuk mengubah keadaan Indonesia ia harus masuk ke dalam kekuasaan eksekutif.
"Karena kalau kita mau memperbaiki keadaan, kalau diluar kekuasaan eksekutif itu sulit, karena itu saya turun ke rakyat, minta mandat dari rakyat, ya walaupun itu saya tau itukan ada tuduhan saya haus kekuasaan, dan saya mengkudeta macam-macam, tapi saya sudah buktikan, 20 tahun saya sudah pensiun, saya terjun kepolitik," ujar Prabowo.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)