Breaking News:

Kabar Tokoh

Ratna Sarumpaet Ditangkap, Fahri Hamzah: Perjalanan ke Cile Gagal, Reputasi Internasional Berantakan

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan tanggapan terkait penangkapan Ratna Sarumpaet.

Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
(KOMPAS.COM/ HADI MAULANA)
Kedatangan Ratna Sarumpaet, salah satu tokoh Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (16/9/2018) mendapatkan penolakan dari sejumlah warga Batam. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan tanggapan terkait penangkapan Ratna Sarumpaet.

Melalui laman Twitter miliknya @Fahrihamzah, Jumat (5/10/2018), Fahri Hamzah mengatakan jika perjalanan Ratna untuk menjadi pembicara di Cile gagal.

Menurutnya, hal tersebut menyebabkan reputasi internasional Ratna mulai berantakan.

Meski demikian, Fahri Hamzah mengatakan jika nalar hukum demokratis haruslah dijaga.

Berikut kicauan Fahri Hamzah yang dirangkum TribunWow.com dari Twitter:

Video Viral Tali Pengaman Lepas saat Main Atraksi di Ketinggian 152 Meter, Seorang Pria Selamat

"Ada banyak persoalan hukum di negeri ini, tapi dari seluruh yang ada dan penting adalah #NalarHukumDemokratis. Kita mungkin tindak. Bisa menitipkan ini pada para politisi atau mungkin juga tidak bisa pada para penegak hukum tapi, para yuris dan masyarakat hukum harusnya bisa.

Tadinya, kita memperjuangkan sistem demokrasi ini untuk memasang patok2 penjaga #NalarHukumDemokratis agar politik dan kekuasaan selalu memiliki lawan tanding. Karena kekuasaan selalu tidak boleh berjalan sendiri. Ia harus tegak lurus terhadap amanat hukum dan konstitusi.

Para politisi secara proporsional dan representatif dikirim ke lembaga legislatif adalah juga dengan maksud agar kekuasaan eksekutif yang mengendalikan hampir semua kuasa dan sumberdaya agar tetap menggunakannya dalam #NalarHukumDemokratis demi keadilan dan kepastian.

Itulah maksud mereka diberikan kekebalan agar suara rakyat yang mereka gunakan tajam untuk mengurai kemungkinan penggunaan kekuasaan yang menabrak #NalarHukumDemokratis itu sendiri. Tapi politisi bisa terjebak sandera yang membuatnya tumpul dan gagal.

Sementara itu, Judikatif sebagai cabang kekuasaan yang mandiri juga dapat terjebak menjadi bagian dari permainan sandiwara dan opini yang akhirnya latah merusak #NalarHukumDemokratis yang seharusnya menjadi pegangan utama. Jika judikatif telah gagal maka negara hukum gagal.

Itulah sebabnya kita memerlukan kekuatan demokrasi lain di luar negara; media, masyarakat sipil, kampus dengan para profesor yg menjaga kebebasan mimbar akademik, dan kekuatan lain yang tidak terpengaruh langsung oleh kekuasaan dan politik untuk menjaga #NalarHukumDemokratis

Sekarang dari sisa kekuatan di luar negara, siapa yang masih bisa diandalkan? Media kah? Yg telah mulai bersekutu dengan politik? Masyarakat sipil kah? Yang labil? Atau kampus yang sedang dihantui oleh rasa cemas dan takut? Siapa yang menjaga #NalarHukumDemokratis ?

Bagaimana dengan sekolah hukum dan Juga para juris yang saya saksikan semakin tak kuat menjaga #NalarHukumDemokratis ? Kenapa mereka makin sulit membedakan hukum dan politik? Mereka gamang dengan konsepsi dasar hukum yang demokratis? Apalagi hukum yang Pancasilais?

Tak Hanya Rhoma Irama, Inul Daratista Ungkap Ridho Rhoma Menolak Sepanggung Dengannya

Kasus HOAX ibu RS ini adalah ujian baru tengah bagaimana #NalarHukumDemokratis dijaga. Setelah beberapa kali kita gagal. Delik Penyebaran berita bohong (HOAX) sekarang mulai menjadi alat kelompok tinimbang sebuah alat bersama untuk menjaga rasa keadilan. Mari kita tonton.

Malam ini, RS telah menjadi tersangka meski ia telah mengaku berdusta. Besok akan banyak laporan yang sama selain laporan dari masa lalu. POLRI telah berani menunjukkan seolah gerak cepat penegakan hukum ini akan berlaku bagi semua. Masi kita saksikan. #NalarHukumDemokratis

Saat ini PKL 02:20 WIB perempuan tua berusia 70 tahun itu sedang digeledah rumahnya . Ia ada di sana setelah dijemput dari penerbangannya. Perjalannnya menjadi pembicara di Chile gagal. Reputasi internasional ya mulai berantakan. Tapi #NalarHukumDemokratis harus kita jaga.

Kita selalu ingin menjadi bagian yang menjaga #NalarHukumDemokratis karena inilah yang menjaga kehidupan bersama. Bangunlah para penjaga demokrasi Indonesia. Bekerjalah negara. Jangan ada dendam pada sesama. Kita bekerja untuk menjaga bangsa.

Jika kita bertahan dan menjaga #NalarHukumDemokratis Semoga Allah SWT menjaga bangsa Indonesia. Amin," tulis @Fahrihamzah.

Diberitakan sebelumnya, Ratna Sarumpaet ditangkap saat hendak pergi ke Cile melalui Turki.

Ratna rencananya akan menghadiri kongres internasional di sana hingga 10 Oktober 2018 mendatang.

"Iya tadi saya ada laporan Bu Ratna mau ke Chile, terus ditangkap oleh penyidik," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Agung Sampurno saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (4/10/2018).

Ditangkap saat Hendak Pergi Ke Cile, Ratna Sarumpaet Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Agung mengatakan, pihak imigrasi mendapatkan perintah langsung dari penyidik kepolisian untuk membatalkan penerbangan Ratna.

Ratna ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyebaran berita hoax jika dirinya mengalami penganiayan hingga babak belur. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ratna SarumpaetRatna Sarumpaet DitangkapBandara International Soekarno Hatta
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved