Asian Para Games 2018
Ikut Serta ke-3 Kalinya di Asian Para Games 2018, Suryo Nugroho: Malaysia Masih yang Terberat
Suryo Nugroho akan menjadi andalan di Indonesia di Asian Para Games 2018 untuk nomor tunggal putra (SU5) cabang olahraga (cabor) bulu tangkis.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Suryo Nugroho akan menjadi atlet andalan di Indonesia di Asian Para Games 2018 untuk nomor tunggal putra (SU5) cabang olahraga (cabor) bulu tangkis.
Tahun ini sekaligus jadi event Asian Para Games ketiga yang diikutinya setelah melewati Asian Para Games 2010 di Guangzhou, China, dan Asian Para Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
Pada Asian Games tahun 2010 lalu, Suryo sukses mendapat satu medali perak, sementara di tahun 2014 ia membawa pulang 2 medali perunggu.
• Daftar Lengkap Nama Atlet serta Pelatih Tim Bulu Tangkis yang akan Bertanding di Asian Para Games
Ingin meneruskan kesuksesan di tahun-tahun sebelumnya, Suryo mengaku target utamanya kali ini adalah masuk ke babak final.
Apalagi, tahun ini dirinya akan bermain di 3 nomor sekaligus yaitu beregu, tunggal dan ganda.
Meski begitu, Suryo tak memungkiri bahwa target medali emas tetap menjadi yang paling utama.

"Pasti harapan nya dapat emas tapi kita harus realistis karena pemainnya juga bagus-bagus yang datang. Jadi, ya berusaha masuk final dulu," ujarnya saat ditemui TribunWow.com saat pemusatan latihan di GOR Sritex, Solo, pada Rabu (19/9/2018).
"Kalau sudah masuk final, kita harus berusaha lebih ekstra lagi untuk mendapatkan emas, apalagi tinggal selangkah lagi," lanjut atlet tunggal putra peringkat dua dunia itu.
• Sebelum Tanding di Asian Para Games, 7 Atlet Bulu Tangkis akan Hadapi Tim PB Djarum di Kudus
Suryo juga mengungkapkan, bahwa perwakilan dari Malaysia, Cheah Liek Hou, masih menjadi lawannya yang paling berat.
"Saya sudah bermain dengan dia 9 kali tapi baru menang 3 kali dan 6 kali kalah," ungkapnya.
Selain itu, ia juga memiliki pengalaman spesial saat melawan atlet tunggal putra ranking satu dunia itu.
Suryo pernah memutuskan sejarah tak terkalahkan yang dimiliki oleh Cheah Liek Hou di sektor ganda putra dengan Saaba Hairol Fozi dari Malaysia sejak tahun 2015-2017.
Saat ini, peringkat satu dunia untuk tunggal putra dan ganda putra memang dipegang oleh Cheah Liek Hou.
Sementara Suryo berada di peringkat ketiga dunia dengan atlet Singapura, Tay Wei Ming.
"Pernah mengalahkan nomor satu dunia di World Championship 2017. Dia kan di gandanya selama dari 2015-2017 enggka ada yang ngalahin, itu pertama kali kalah sama saya," kata Suryo dengan sumringah.
"Kebetulan saya waktu itu berpasangan dengan Singapur karena partner saya Oddie (Kurnia Dwi) enggak bisa berangkat karena ibunya sakit," jelas Suryo.
"Tunggalnya kan saya kalah di final, saya bales di gandanya," tambahnya.
• Senang dan Bangga Dirasakan Atlet saat Jokowi Kunjungi Pelatnas Asian Para Games 2018
Pengalaman itulah yang membuat Suryo lebih termotivasi untuk mengalahkannya di partai final tunggal putra.
Apalagi, dirinya akan bermain di depan penggemar sendiri.
"Yang pasti saya mempersiapkan mental saya karena ini main di tuan rumah jadi ekspektasinya lebih tinggi," lanjut Suryo.
"Dari teman-teman sendiri juga bagus-bagus. Kita juga sering bermain satu sama lain, kadang menang dan kadang kalah," ujar atlet kelahiran 17 April 1995 itu.

Dirinya juga berharap, tidak ada kendala yang dihadapi menjelang pesta olahraga terbesar se-Asia itu.
"Mudah-mudahan enggak ada kendala non-teknis seperti cedera dan yang lain, pengennya lancar kita bertanding juga enak, enggak ada beban sama sekali," inginnya.
• Tiket Pembukaan Asian Para Games 2018 Sold Out, INAPGOC Tambah 2.000 Tiket
Suryo juga memberikan semangat untuk teman-teman sesama atlet agar berjuang bersama mengharumkan nama Indonesia di Asian Para Games 2018.
"Untuk semua cabor yang pasti temen-temen semangat, karena kita juga bertanding sebagai tuan rumah. Kita harus membanggakan Indonesia," ucapnya.
"Kapan lagi Indonesia jadi tuan rumah Asian Para Games, tentunya berjuang sekuat tenaga," tegas Suryo.
Sementara itu, Asian Para Games 2018 akan dimulai pada 6-13 Oktober 2018.
Tahun ini, tim bulu tangkis akan menurunkan 22 perwakilan.(*)