Breaking News:

Kabar Tokoh

Soal Kabar Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Guntur Romli: Kok Gak Lapor dan Bikin Visum?

Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mempertanyakan kebenaran kabar penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase Tribunnews.com/Twitter @GunRomli
Guntur Romli dan Ratna Sarumpaet 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mempertanyakan kebenaran kabar penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui laman Twitter miliknya, @GunRomli, Rabu (3/10/2018).

Dalam kicauannya, Guntur Romli mempertanyakan kabar yang mengatakan kalau Ratna Sarumpaet dipukuli pada tanggal 21 September lalu.

Ini dikarenakan, pada tanggal 22 September, Ratna Sarumpaet masih tampak menuliskan tweet di Twitternya, @RatnaSpaet.

Guntur Romli juga mempertanyakan alasan Ratna tidak mau membuat laporan ke kepolisian dan membuat hasil visum.

Prihatin dengan Kasus Ratna Sarumpaet, Ridwan Kamil: Sebaiknya Segera Lapor agar Tak Jadi Polemik

"Katanya @RatnaSpaet dipukuli tgl 21 Sept tp akun Twitternya masih aktif dr tgl 22 nih, siapa yg ngetwit? Siapa yg dipukuli? Terus kok gak lapor & bikin visum? Trus kok baru rame hari ini?" tulis Guntur Romli.

Diberitakan sebelumnya, atas kasus yang menimpa Ratna Sarumpaet, Partai Demokrat melalui Kadiv Advokasi dan Hukumnya, Ferdinand Hutahaean mendesak agar pihak kepolisian segera mengusut kasus penganiayaan ini.

"Kami mendesak Polisi untuk bisa segera menemukan pelakunya dan membongkar motifnya, mengapa Ratna seorang aktivis dan anggota tim pemenangan Prabowo Sandi bisa mengalami kejadian penganiayaan seperti ini," ujar Ferdinand kepada wartawan, Selasa (1/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribunnews.

Ferdinand menyebutkan, jangan sampai pemukulan ini disebabkan karena aktivitas politik Ratna Sarumpaet.

Karena apabila pemukulan tersebut terkait pilihan politik Ratna yang kerap lantang mengkritisi pemerintah, maka menurutnya Indonesia sudah jauh dari rasa aman.

"Apabila ini terkait aktifitas politiknya, maka sungguh negeri ini semakin jauh dari rasa aman dan demokrasi semakin mati," ujar Ferdinand.

Didampingi Amien Rais, Prabowo Subianto Ungkap Hasil Pertemuannya dengan Ratna Sarumpaet

Polisi Belum Terima Laporan

Sementara itu, pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan atas kasus yang menimpa Ratna.

"Belum ada laporan, itu sumbernya dari mana dan siapa, pastikan dulu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Selasa (2/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.

Tanggapan Angkasa Pura II

Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman menanggapi kabar aktivis Ratna Sarumpaet yang mengalami penganiayaan di bandara pada Jumat (2/10/2018).

Diberitakan Kompas, Selasa (2/10/2018), Andika menyebutkan bahwa hal itu tidak terjadi.

"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.

Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.

"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya.

Pembenaran dari Para Tokoh

Sejumlah Tokoh pun memberikan pernyataan yang mengklarifikasi kabar penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Diketahui, kabar ini pertama muncul dari akun Facebook  Jodhi Yudoyono memposting foto diduga mirip Ratna Sarumpaet hari ini, Selasa (2/10/2018).

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan jika penganiayaan ini benar adanya.

"Sy jenguk Mbak @RatnaSpaet saat proses recovery dua hari lalu. Tindakan penganiayaan ini mmg sungguh keji," tulis Fadli.

Mahfud MD Sebut Dokter Ahli Bedah Bilang Luka di Kelopak Mata Ratna Sarumpaet Agak Aneh

 

Selain Fadli, Politisi Gerindra Rachel Maryam juga membenarkan kabar ini.

"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi..

Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin.

Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. 
Mohon doa," tulis Rachel dalam cuitannya.

Cuitan Rachel Maryam dalam akun Twitternya, @cumarachel, Selasa (02/10/2018).
Cuitan Rachel Maryam dalam akun Twitternya, @cumarachel, Selasa (02/10/2018). (Twitter/@cumarachel)

Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan aktivis organisasi sosial pendiri Ratna Sarumpet Crisis Centre.

Ibu artis Atiqah Hasolan ini terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat.

Selain aktivis, Ratna juga seorang seniman, ia aktif di dunia teater, drama, hingga film.

Perempuan yang lahir pada tahun 1948 ini aktif memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), hingga keadilan untuk perempuan dan anak.

Belakangan, Ratna Sarumpaet yang juga pemrakarsa Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) aktif berkeliling kota di Indonesia untuk berdiskusi.

Tak jarang, aksi diskusinya mendapatkan penolakan dari ormas-ormas setempat.

Lebih lanjut, Ratna juga aktif dalam Gerakan 2019 Ganti Presiden. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Guntur RomliRatna Sarumpaet dianiayaRatna SarumpaetMohamad Guntur RomliKasus PenganiayaanTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved