Kabar Tokoh
Ratna Sarumpaet Belum Lapor Polisi, Guntur Romli: Dia Bukan Tipe Penakut, Apalagi Bisa Dibungkam
"Ratna Sarumpaet bukan tipe penakut, apalagi bisa dibungkam, jangankan sampe dianiaya, dicolek aja dia pasti ngamuk," tulis Guntur Romli.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli memberikan tanggapannya soal kabar penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui laman Twitter miliknya, @GunRomli, Rabu (3/10/2018).
Menurut Guntur Romli, Ratna Sarumpaet bukanlah tipe orang yang penakut.
Karenanya, Guntur Romli mempertanyakan alasan Ratna Sarumpaet diam saja dengan kasus yang menimpanya itu.
• Soal Kabar Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Guntur Romli: Kok Gak Lapor dan Bikin Visum?
"Yang tahu sejarah Ratna Sarumpaet dia bukan tipe penakut, apalagi bisa dibungkam, jangankan sampe dianiaya, dicolek aja dia pasti ngamuk,
jangankan badannya, mobilnya diderek saja ngamuk-ngamuk, kok tiba-tiba mingkem manis sekarang?" tulis Guntur Romli.
Dalam kicauan lainnya Guntur Romli menyebutkan, jika benar Ratna Sarumpaet dianiaya dan dia hanya diam karena takut, maka Ratna mengkhianati perjuangannya selama ini.
"Kalau Ratna Sarumpaet benar dianiaya kemudian dia diam, dia ketakutan
berarti dia mengkhianati perjuangannya selama ini, yang harus melawan," kicaunya.
• Didampingi Amien Rais, Prabowo Subianto Ungkap Hasil Pertemuannya dengan Ratna Sarumpaet
Sebelumnya diberitakan, putri Amien Rais, Hanum Rais tampak mengunggah video ketika dirinya bersama Ratna Sarumpaet melalui laman Twitter @hanumrais yang diunggah pada Selasa (2/10/2018) malam.
Menurutnya, Ratna Sarumpaet mendapat ancaman beruba intimidasi terhadap keluarganya jika lapor pada polisi.
"Jika saya jadi beliau, mana berani melapor pada berwajib jika diancam diintimidasi anak dan cucunya akan dihabisi? Perempuan, 70 tahun, mgkn jika dia yang binasa tak masalah, tapi bagaimana jika generasinya? Wahai negara, masih adakah keadilan hukum di negeri ini?," tulis Hanum.
Dalam video yang diunggahnya, Hanum tampak memeluk Ratna Sarumpaet.
Sembari menahan air mata, Hanum mengatakan jika dirinya merasakan apa yang dialami oleh Ratna.
• Mahfud MD Sebut Dokter Ahli Bedah Bilang Luka di Kelopak Mata Ratna Sarumpaet Agak Aneh
Sementara itu, Koordinator Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Ratna Sarumpaet trauma atas penganiayaan yang dialaminya, pada Jumat (21/9/2018).
Dikutip dari Kompas, Selasa (2/10/2018), hal ini diketahui saat Dahnil membeberkan kronologi kasus penganiayaan yang dialami seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet.
Dahnil memberikan kabar bahwa Ratna dikeroyok orang tidak dikenal di Bandung.
• Tanggapan Ridwan Kamil terkait Penganiayaan yang Dialami Ratna Sarumpaet
"Jadi, kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam. Ternyata beliau ketakutan, trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," kata Dahnil.
Menurut Dahnil, berdasarkan pengakuan Ratna, ia dikeroyok orang tak dikenal.
Usai dikeroyok, Ratna dimasukkan ke dalam sebuah mobil.
Karena kejadian itu, Ratna mengalami ketakutan dan trauma.
Sehingga Ratna tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kasus penganiayaannya kepada siapa pun.
Dahnil juga mengatakan bahwa saat ini, Ratna berada di rumahnya yang berada di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut pengakuannya, Prabowo dan Sandiaga juga menengok Ratna pada Selasa (2/10/2018) sore.
Polisi Belum Terima Laporan
Sementara itu, pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan atas kasus yang menimpa Ratna.
"Belum ada laporan, itu sumbernya dari mana dan siapa, pastikan dulu," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Selasa (2/10/2018), seperti yang dikutip dari Tribun Jabar.
Tanggapan Angkasa Pura II
Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman menanggapi kabar aktivis Ratna Sarumpaet yang mengalami penganiayaan di bandara pada Jumat (2/10/2018).
Diberitakan Kompas, Selasa (2/10/2018), Andika menyebutkan bahwa hal itu tidak terjadi.
"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.
Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.
"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya. (TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)