Gempa Bumi
CEO Google Umumkan Pemberian Donasi sebesar 1 Juta Dolar untuk Sulawesi Tengah
Kali ini, CEO Google Sundar Pichai menyatakan duka citanya lewat Twitter. Pichai juga mengumumkan pihaknya akan memberikan donasi untuk Sulteng.
Penulis: Astini Mega Sari
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah akhir pekan lalu ikut mengundang perhatian dunia internasional.
CEO Google Sundar Pichai menyatakan duka citanya lewat Twitter.
Tak hanya itu, Pichai juga mengumumkan pihaknya akan memberikan donasi untuk Sulawesi Tengah.
Dana yang disumbangkan sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp 15 miliar.
• David Beckham Ikut Berduka atas Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah
"We’re deeply saddened about the earthquake and tsunami in Indonesia - @googleorg and Googlers are donating $1M to support relief efforts, and we’ve activated our SOS Alerts to provide emergency info to those impacted," kicau Sundar Pichai
(Kami sangat bersedih atas gempa bumi dan tsunami di Indonesia. @googleorg dan Googlers mendonasikan 1 juta dollar AS untuk membantu upaya pemulihan. Kami juga mengaktifkan SOS Alerts untuk memberikan informasi darurat untuk para korban)
Namun, Pichai tak menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian bantuan yang ia sebutkan itu.
Sementara itu, bantuan internasional terus berdatangan menyusul keputusan Presiden Joko Widodo untuk membuka akses bantuan internasional untuk penangangan dampak bencana di Sulawesi Tengah.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews, Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengungkapkan bahwa Jokowi telah membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi bencana di Sulawesi Tengah.
"Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu (Retno Marsudi) untuk membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi gempa di Donggala, Palu, sesuai kebutuhan," ujar Johan Budi melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Johan, bantuan dari luar negeri untuk Palu dan Donggala, akan ditangani Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Nanti koordinasi itu akan dilakukan Menko Polhukam," ucap Johan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, mekanisme dan prosedur terkait penerimaan bantuan internasional sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada.
"Bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional. Presiden tidak men-declare status bencana nasional. Jadi gempa dan stunami di Sulteng bukan bencana nasional," ujar Sutopo.
• Sumatera Barat Kirim 1,1 Ton Rendang yang Bisa Disimpan hingga Sebulan ke Sulawesi Tengah
Sementara itu, dikutip dari situs web setkab.go.id, Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan 18 negara telah menawarkan bantuan untuk menangani bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
18 negara yang disebutkan, antara lain Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China.
Selain itu, menurut Wiranto, ada juga bantuan dari organisasi program bantuan khusus PBB (UNDP) dan organisasi internasional ASEAN.
Wiranto, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (1/10/2018), mengungkapkan alasan pemerintah menerima bantuan dari luar negeri.
Keputusan itu berdasarkan pertimbangan bahwa Indonesia telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan berbagai negara.
Di mana sebelumnya Jokowi telah melakukan kunjungan ke negara-negara sahabat dalam rangka menjalin dan mempererat hubungan bilateral dan multilateral.
Alasan lain, menurut Wiranto, yakni Indonesia telah memberikan bantuan terhadap musibah yang terjadi di Bangladesh seperti pengungsi Rohingnya.
• Jokowi Kembali ke Palu untuk Pastikan Gerak Cepat Pemerintah dalam Penanganan Pasca-bencana
Selain itu bantuan gempa bumi di Nepal, kekeringan di Somalia, dan bantuan kepada Papua Nuginie juga pernah diberikan Indonesia.
"Artinya soal bantu-membantu merupakan satu tradisi internasional yang perlu kita apresiasi. Maka atas kebutuhan adanya mobilisasi beberapa kebutuhan untuk meringankan saudara-saudara kita di Palu dan sekitarnya maka diputuskan untuk kita menerima bantuan,” ujar Wiranto.
Lebih lanjut, Wiranto menuturkan bantuan tersebut bisa dalam wujud barang, alat, dan ahli tertentu yang diharapkan datang tepat pada waktunya.(*)