Kabar Tokoh
Tanggapi Postingan Mahfud MD tentang Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Ferdinand: Ini Sudah Terjadi
Ferdinand Hutahaean menggapi postingan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengenai penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet.
Penulis: Mutmainah Rahmastuti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi postingan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengenai penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter pribadinya @LawanPoLitikJW pada Selasa (2/10/2018), Ferdinand meminta Mahfud MD untuk tidak lagi menggunakan kata-kata 'mudah-mudahan tidak benar' dalam postingannya mengenai penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Ferdinand menegaskan bahwa penganiayaan yang dilakukan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet sudah terjadi dan benar adanya.
"Prof, jgn lg kata pakai mudah2an tdk benar. Ini sdh terjadi dan benar," tulis Ferdinand.

Tulisan Ferdinand itu ditujukan untuk postingan Mahfud MD pada akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd pada Selasa (2/10/2018) mengenai kabar aktivis Ratna Sarumpaet yang kabarnya dianiaya oleh sejumlah orang.
"Mudah2an ini tdk benar. Kalau penganiayaan thd @RatnaSpaet ini benar terjadi, sungguh biadab.
Atas nama dan alasan apa pun, penganiayaan spt ini sungguh terkutuk. Polisi hrs mencari, menangkap, dan nengadili pelakunya.
• Sejumlah Tokoh Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Penganiayaan yang Dialami Ratna Sarumpaet
Dgn profesionalitasnya polisi akan bs menemukan pelakunya," tulis Mahfud MD.
Mahfud berharap bahwa kejadian ini tak benar adanya, namun jika benar terjadi maka ia mengutuk keras hal ini.
Ia pun meminta pihak kepolisian untuk mencari, menangkap, serta mengadili pelakunya.
Lebih lanjut, Mahfud MD yakin bahwa dengan profesionalitas pihak kepolisian, maka pelaku akan cepat ditangkap.

Diberitakan sebelumnya, beredar foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi wajah babak belur dan lebam.
Artis sekaligus Politisi Gerindra Rachel Maryam pun membenarkan kabar penganiayaan tersebut.
Menurut Rachel, kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat tanggal (21/9/2018) lalu.
Berita penganiayaan tersebut tidak dirilis karena permintaan Ratna Sarumpaet pribadi.
Rachel Maryam menyebut bahwa Ratna Sarumpaet merasa ketakutan dan trauma semenjak peristiwa tersebut.
"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi.
Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin.
• Dahnil Anzar Ceritakan Penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet: Dikeroyok di Bandara hingga Trauma
Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma.
Mohon doa," tulis Rachel pada Twitternya.

Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan aktivis organisasi sosial pendiri Ratna Sarumpet Crisis Centre.
Ibu artis Atiqah Hasiholan ini terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat.
Selain aktivis, Ratna juga seorang seniman, ia aktif di dunia teater, drama, hingga film.
Perempuan yang lahir pada tahun 1948 ini aktif memperjuangkan demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), hingga keadilan untuk perempuan dan anak.
Belakangan, Ratna Sarumpaet yang juga pemrakarsa Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) aktif berkeliling kota di Indonesia untuk berdiskusi.
Tak jarang, aksi diskusinya mendapatkan penolakan dari ormas-ormas setempat.
Lebih lanjut, Ratna juga aktif dalam Gerakan 2019 Ganti Presiden. (TribunWow.com/Mutmainah Rahmastuti)