Gempa Bumi
Update Gempa Tsunami Donggala Palu, Ratusan Warga Dilaporkan Hilang, Kondisi Jalan Rusak Parah
Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah mengakibatkan tsunami. Sejumlah orang hilang, dan jalan-bangunan rusak parah.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (mulanya dikabarkan 7,7 SR) yang terjadi di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan tsunami dilaporkan menelan korban.
Sejumlah warga melaporkan anggota keluarganya hilang pasca gempa, Sabtu (29/9/2018).
Laporan tersebut disampaikan warga di Kantor Polisi Mapolres Palu, Jalan Pemuda, Besusu.
• Tsunami Landa Palu, Jembatan Ponulele, Jembatan Lengkung Pertama Indonesia Luluh Lantak
Dari laporan tersebut, diperkirakan puluhan warga hilang.
Adi (18), warga Biromaru, sekitar 21 km dari Palu, yang kuliah di Univeritas Tadulako, dilaporkan hilang.
"Info terakhir, jam 11 malam masih belum pulang. Siang kuliah di Kota dan terakhir dikabarkan terjebak lumpur di sekitar Talise, pusat kota yang berjarak 150 meter dari garis Pantai Teluk Palu," ujar warga yang melaporkan.
Firman, satpam pabrik kayu di Pantoloan, sekitar pelabuhan juga melaporkan anaknya hilang sejak sore.
"Saya lihat pagar pabrik rubuh, banyak rumah-rumah yang hanyut, jalan jalang aspal terbongkar," kata Arif, yang melaporkan kondisi pukul 19.00 WITA.
• Kemenkumham Rilis Daftar Kontak yang Bisa Dihubungi Terkait Bencana Gempa Palu
Sementara Donggala berpenduduk sekitar 301 ribu orang dengan kepadatan penduduk 70,58 orang per kilometer.
Dikutip dari Tribun Makassar, Dandim 1418 Sulawesi Barat (Sulbar), Letkol Jamet Nijo, saat ini bandara Tanpapadang akan menjadi pusat kendali bantuan.
"Informasi terakhir, puaat kendali bantuan dari sini," katanya kepada wartawan Tribun di Bandara Tampa Padang, Mamuju, sekitar 630 km dari Donggala atau 700 km selatan, Palu, lewat Jalur utara Trans Sulawesi.
• Tim SAR Palu Buka Hotline Informasi Korban Gempa di Sulteng, Berikut adalah Kontaknya
Warga Talise, Wahid menceritakan puncak gempa terjadi saat jelang maghrib, Jumat (29/9/2018).
"Aspal seperti berombak, Kita dipaksa jalan. Kalau dia kita seperti berjalan, kalau mau jalan harus merangkak," kata Wahid.
Sementara laporan resmi terkait jumlah korban jiwa, pukul 23.21 WITA, relawan rumah Paneleh menerima 7 korban jiwa dan puluhan korban luka-luka. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)