Gempa Bumi
Palu-Donggala Diterjang Tsunami, Ferdinand: Teguran untuk Menyadarkan Kita atas Sebuah Kekeliruan
Melalui laman Twitternya, Ferdinand menyebut ujian dan teguran alam bersumber dari Tuhan.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hal tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitternya @LawanPoLitikJW, Sabtu (29/9/2018).
Ferdinand menyebut, ujian dan teguran dari alam bersumber dari Tuhan.
Menurutnya, teguran berfungsi untuk menyadarkan manusia atas kesalahan yang telah terjadi.
Sedangkan ujian untuk menguji keimanan manusia.
• Sekjen DPP PKB akan Mengadakan Doa Bersama dan Galang Solidaritas untuk Masyarakat Sulawesi Tengah
"Indonesia Tanah Air Beta!
Ujian dan teguran dari Alam, tentu bersumber dari Tuhan Sang Maha Agung, Pemilik Kehidupan.
Teguran tentu untuk menyadarkan kita atas sebuah kekeliruan, dan ujian untuk menguji keimanan kita.
Ibu Pertiwi sedang berduka," tulis Ferdinan dalam akun Twitternya.

Sebelumnya Ferdinand mengunggah foto dirinya dan untaian kata yang berisi kesedihan atas musibah yang terjadi seperti berikut ini:
Rasanya air mata tak berguna, jerit tangis pun tak berarti.
Ya Allah, mengapa negeri ini terus engkau uji? Ujiankah ini? Teggurankah?
Ampuni kami ya Allah yang penuh dosa dan hina ini.
Karena kami, sungguh tak mampu menahan murkamu.
Pada keterangan foto, Ferdinand juga menyampaikan duka cita atas gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Duka Dari Segenap Hati Untuk Korban Bencana Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah.
Ampuni Kami Ya Allah!," tulis @LawanPoLitikJW.
• Gempa Terasa hingga Sulawesi Selatan, Jemaah Salat Berhamburan Menyelamatkan Diri

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPT Sutopo Purwo Nugroho melakukan konferensi pers tentang update terbaru terkait gempa dan tsunami di Donggala-Palu.
Dikutip TribunWow konferensi pers ini disiarkan langsung oleh Kompas TV pada Sabtu 29 September 2018.
Data terbaru dari BNPB hari Sabtu 29 September 2018 pada pukul 14.30 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 384 orang, 540 luka berat dan 29 orang hilang.
Korban meninggal ini tersebar di beberapa rumah sakit.
• Foto Kondisi Ikon Pariwisata Palu usai Dilanda Gempa dan Tsunami
RS Wirabuana Palu 10 orang, RS Masjid Raya 50 orang, RS Bayangkhara 161 orang, RS Ybdara Mamboro Palu 141 orang.
Sedangkan di Desa Pantoloan Induk korban meninggal berjumlah 20 Orang dan Kelurahan Kayumalue Pajeko 2 orang.
Berdasarkan data yang masuk di BNPB, korban terluka berjumlah 540 orang.
Korban terluka tersebut dirawat di beberapa rumah sakit.
RS Woodward Palu berjumlah 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS Mamboro Palu 160 orang, RS Wira Buana 184 orang.
BNPB juga mencatat sebanyak 29 orang dinyatakan hilang.
Sutopo mengatakan jumlah korban jiwa yang terdata saat ini hanya korban jiwa di Palu, sedangkan korban di Kabupaten Donggala belum berhasil dikumpulkan.
• Pasca Gempa Donggala dan Palu, Kominfo: 500-an Menara Pemancar di Sulawesi Tengah Lumpuh
Tidak hanya itu, Sutopo juga mengatakan bahwa kondisi Bandara Palu rusak namun akan diusahakan pada sore hari bisa diaktifkan kembali.
Sehingga proses pengiriman bantuan bisa didistibusikan dengan lebih cepat.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang wilayah Sulawesi Tengah tepatnya 27 km Timur Laut Donggala, Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 17.02 WIB.
Dikutip dari akun Twitter BMKG @infoBMKG, gempa 7,7 SR terjadi di kedalaman 10 kilometer, dan berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT.
Gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.
"#Gempa Mag:7.7, 28-Sep-18 17:02:44 WIB, Lok:0.18 LS,119.85 BT (27 km TimurLaut DONGGALA-SULTENG), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," tulis BMKG dalam twitternya, Jumat (28/9).
(TribunWow.com/ Qurrota Ayun)