Pilpres 2019
Pengasuh Ponpes Tambakberas Protes Namanya Masuk Timses Prabowo, Jubir PSI: Jangan Catut Kiai Kami
Tanggapan Jubir PSI soal pengasuh Pesantren yang meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli memberikan tanggapan soal seorang Pengasuh Pondok Pesantren yang protes karena namanya masuk di tim pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Guntur Romli melalui laman Twitter miliknya, @GunRomli pada Jumat (28/9/2018).
Dalam kicauannya itu, Guntur Romli tampak mengunggah tangkap gambar berisi pemberitaan soal seorang pengasuh pondok pesantren di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur yang protes karena namanya masuk timses Prabowo-Sandiaga.
Menanggapi berita tersebut, Guntur Romli lantas meminta kepada Prabowo dan tim untuk tidak mencatut nama Kiai sebagai timses.
"Pengasuh Ponpes di Tambakberas Protes Namanya Masuk di Timses Prabowo //kom.ps/AFygMn
Pak @prabowo anda dan tim, jangan kurang ajar catut Kiai kami sebagai Timses, gunakan cara2 yg sopan! #PrabowoCatutKiai," tulis Guntur Romli.
• KBRI Ungkap Visa Rizieq Shihab di Arab Saudi Sudah Habis Masa Berlaku
Seperti yang diberitakan Kompas.com, seorang pengasuh Pesantren di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, KH M Irfan Sholeh, meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu dinyatakan Irfan Sholeh menanggapi beredarnya daftar nama tim pemenangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 untuk wilayah Jawa Timur.
Dalam daftar tersebut terdapat nama KH M Irfan Sholeh yang masuk ke struktur dewan pembina yang ia yakini sebagai namanya.
"Saya kaget, kok (nama saya) masuk di situ. Dicantumkan, termaktub di situ sebagai salah satu kiai yang menjadi tim sukses Pak Prabowo," kata Irfan Sholeh, Kamis (27/9/2018).
Struktur tim pemenangan yang mencantumkan nama KH M Irfan Sholeh dipublikasikan pada laman //kpujatim.go.id, diterbitkan pada 22 September 2018, pukul 20.26 WIB.
• Tanggapan Guntur Romli soal Prabowo yang Hadir Dalam Perayaan Hari Nasional Tiongkok
Diketahui, Kiai Irfan merupakan pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah di lingkungan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, yang mana dirinya termasuk dalam jajaran kiai sepuh.
Mantan ketua Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, itu membantah dirinya terlibat dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Selama ini, jelas Irfan Sholeh, tidak ada komunikasi terkait perlibatan dirinya dalam tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi.
"Belum (berkomunikasi), tidak satupun," bebernya.
Irfan meminta namanya dicoret dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi karena tidak ingin mengecewakan para wali santri serta alumni Pesantren Tambakberas jika terlibat dalam tim pemenangan capres-cawapres.
"Saya menghormati wali santri, alumni. Wali santri dan alumni kan ada yang di Pak Jokowi, ada yang di Pak Prabowo. Kalau memihak salah satu, saya takut menyakiti santri saya sendiri," tutur Gus Irfan, sapaan akrabnya.
"Tapi saya tetap akan berdoa, mana yang lebih anfa' (bermanfaat) dan lebih barokah untuk dijadikan oleh Allah sebagai imam di negeri ini," tambahnya.
• Tanggapan Guntur Romli soal Prabowo yang Hadir Dalam Perayaan Hari Nasional Tiongkok
Gus Irfan mengungkapkan, jika bantahan atas keterlibatannya dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi dirasa tidak cukup, dirinya akan melakukan sejumlah upaya agar namanya dihapus dari daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Sejauh ini, Kiai Irfan mengaku belum mengetahui cara menghilangkan namanya dalam daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi.
"Saya tidak tahu prosedurnya bagaimana," ungkapnya.
Guna memastikan namanya dicoret dalam daftar tim pemenangan Prabowo-Sandi wilayah Jawa Timur, Kiai Irfan Sholeh akan meminta bantuan dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pesantren NU, serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Nanti saya akan meminta petunjuk RMI, karena saya di bawahnya. Saya akan minta tolong RMI, saya juga minta tolong kepada pengurus PBNU, bagaimana biar nama saya tidak menjadi sumber masa'il (masalah)," kata Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU) ini.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)