Terkini Daerah
Jumlah Letusan Meningkat, Status Gunung Anak Krakatau Menjadi Waspada
Status Gunung Anak Krakatau meningkat berada di level dua menjadi status waspada.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Status Gunung Anak Krakatau meningkat berada di level dua menjadi status waspada.
Dilansir TribunWow hal ini seperti yang tampak dari tayangan Metro Siang yang disiarkan oleh Metro TV pada Rabu (26/9/2018).
Naiknya status Gunung Anak Krakatau ini dipicu karena adanya peningkatan aktivitas letusan dari gunung ini.
Meskipun demikian, letusan ini masih dikategorikan tidak berbahaya.
• Hasil Akhir Klasemen Grup C, Garuda Asia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-16 2018
Meningkatnya jumlah letusan guunung anak Krakatau membuat petugas pos pemantauan gunung intensif memantau setiap perubahan yang terjadi.
Dilansir dari Kompas TV, Rabu (26/9/2018) memberitakan Gunung Anak Krakatau yang berada Selat Sunda ini tercatat mengalami erupsi hingga 126 kali.
Dampak dari erupsi terlihat hingga Serang dan Banten.
Dari aktivitas Gunung Anak Krakatau, tercatat 126 letusan dengan amplitudo 32 sampai dengan 47 Milimeter dengan durasi 20 hingga 245 detik.
Karena meningkanya menjadi level waspada, masyarakat dilarang mendekat ke Gunung Anak Krakatau hingga radius dua kilometer.
• Penculikan Mahasiswi IAIN Bone, Kronologi dan Fakta Pelaku yang Ternyata adalah Mantan Pacar Korban
Dilansir TribunLampung (26/6/2018) sejarah mengatakan bahwa gunung Krakatau pernah mengalami letusan dahsyat pada tahun 1883.
Letusan Krakatau pada Agustus 1883 adalah letusan yang paling mematikan dari sejarah modern gunung berapi.
Korban meninggal saat itu diperkirakan mencapai lebih dari 36.000 jiwa.
Selain luka panas, korban meninggal juga diakibatkan oleh tsunami yang terjadi karena runtuhnya gunung berapi ke kaldera di bawah permukaan laut.
Dampak yang ditimbulkan sangatlah banyak, bahkan mempengaruhi iklim dan penurunan suhu dunia.
Keesokan harinya, 27 Agustus 1883, ada empat ledakan dahsyat gunung Krakatau yang terdengar sampai Perth, Australia (4.500 km).
Ledakan itu melontarkan sekitar 11 km kubik puing ke atmosfer.
Langit menjadi gelap hingga 442 km dari gunung Krakatau selama 3 hari.
Bahkan debu vulkanik merambah hingga 6.076 km jauhnya ke arah Barat Laut.
Suhu global rata-rata saat itu turun hingga 1,2 derajat lebih dingin dalam waktu 5 tahun.
(TribunWow.com/Gigih Prayitno)