Pilpres 2019
Tanggapi Sindiran soal Dana Awal Kampanye, Dahnil Anzar: Ada yang Gagal Paham
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal dana awal kampanye.
Penulis: Vintoko
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal sindiran terkait dana awal kampanye.
Hal itu diungkapkan Dahnil Anzar melalui tayangan 'Apa Kabar Indonesia Malam' di tvOne, Senin (24/9/2018).
Dahnil Anzar mengatakan, sindiran terkait dana awal kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga yang berjumlah Rp 2 miliar itu dilakukan oleh orang yang tidak paham keuangan kampanye.
• Antoni Raja Singgung Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga, Gerindra: Kenapa Tidak Berhenti Cari Sensasi
"Ini yang menyindir gagal paham terkait makna saldo awal. Mereka yang paham dengan laporan keuangan kampanye itu paham betul, bahwa yang dimaksud setoran awal, rekening awal yang dibuka kemudian dilaporkan ke KPU," kata Dahnil.
Dirinya mencontohkan, Partai Perindo yang mengumumkan dana awal kampanye dengan jumlah Rp 1 juta.
Menurutnya, jumlah tersebut hanyalah syarat pembukaan rekening.
"Maka saldo satu juta pun itu sah, bukan simbol bahwasanya dana mereka segitu," jelas Dahnil.
"Jadi ada yang gagal paham terkait dengan sindiran ini," imbuh dia.
Lebih lanjut, Dahnil menjelaskan dana awal kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.
"2 milyar ini kami masukkan ke rekening sebagai saldo awal. 1 milyar dari Pak Prabowo 1 milyar dari Bang Sandi," ungkap Dahnil.
• Terkait Dana Kampanye, Sandiaga Uno: Kami akan Gunakan Biaya Seminim dan Seefektif Mungkin
Menurutnya, dengan dana awal itu akan dimaksimalkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga untuk kampanye.
"Nah ada yang nyinyir, kan Pak Prabowo kaya, Bang Sandi kaya. Karena justru itu akan memaksimalkan yang mereka miliki untuk mendanai kampanye mereka," kata Dahnil.
"Itu bukan berarti Prabowo dan Sandi pakai segitu atau uang segitu, tidak begitu," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Raja Juli Antoni mempertanyakan nominal Rp 2 miliar yang dilaporkan kubu Prabowo-Sandiaga Uno
"Tim Kampanye Prabowo-Sandi laporkan dana kampanye Rp 2 miliar. Publik wajar bertanya-tanya kenapa hanya Rp 2 miliar. Apa sekadar dicocok-cocokkan dengan nomor urut mereka, nomor 2?" ujar Raja Juli Antoni saat dikonfirmasi wartawan, Senin (24/9/2018) yang dikutip dari Wartakota.
Menurut Raja Juli Antoni, nominal dana kampanye yang dilaporkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak sebanding dengan jumlah harta kekayaan mereka secara pribadi.
"Angka Rp 2 miliar ini terasa aneh bagi rakyat. Mereka tiap hari bicara kemiskinan, tapi keduanya sebenarnya tajir melintir, harta mereka naik signifikan tahun-tahun terakhir. Menurut LHKPN, kekayaan Prabowo Rp 1,9 triliun dan Sandi Rp 5 triliun," beber Raja Juli Antoni.
• Ketua DPP Golkar Angkat Bicara soal Kader yang Nyatakan Dukungan untuk Prabowo dan Sandiaga
Ia pun menilai wajar jika publik bertanya-tanya, kenapa dana kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Rp 2 miliar.
"Wajar bila rakyat bertanya-tanya, kenapa dana kampanye mereka 'hanya' Rp 2 miliar? Lalu dana lain mereka simpan di mana? Disimpan di dalam kardus-kardus lain seperti yang pernah disangkakan Andi Arif?" tanya Raja Juli Antoni.
Untuk diketahui, Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin melaporkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan dana Rp 11 miliar rupiah.
Sementara untuk paslon nomor dua, dana awal kampanye mereka sejumlah Rp 2 miliar.
Untuk laporan dana kampanye, ada tiga jenis laporan dana kampanye terkait pemilu, baik pemilu presiden mau pun pemilu legislatif.
Tiga jenis laporan tersebut adalah laporan awal dana kampanye, laporan sumbangan dana kampanye, dan laporan akhir dana kampanye. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)