pilpres 2019
Alissa Wahid Tegaskan Sikap Gusdurian: Tetap Istiqamah Tidak Berpolitik Praktis
Putri pertama Gusdur sekaligus Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengungkapkan pandangan para Gusdurian.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Putri pertama Gusdur sekaligus Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid menegaskan sikap dan pandangan Gusdurian pada Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com melalui akun Twitternya, Selasa (25/9/2018) Alissa menegaskan bahwa jaringan Gusdurian secara organisasi tidak berpolitik praktis.
Namun dirinya mempersilahkan orang-orang di dalam Jaringan Gusdurian untuk menyalurkan hak politiknya.
• Jawaban Alissa Wahid ketika Dibujuk Jadi Timses Paslon Tertentu di Pilpres 2019
Alissa menjelaskan bahwa jaringan Gusdurian tidak melakukan pengorganisasian terhadap anggota Gusdurian yang akan menyalurkan hak politiknya tersebut.
"Jaringan @GUSDURians tetap istiqamah tidak berpolitik praktis. Orang-orangnya ya monggo menyalurkan hak politiknya sendiri. Tidak ada pengorganisasian via gusdurian," tulis @AlissaWahid.
Sebelumnya, pada Kamis (13/9/2018), Alissa pernah menjelaskan tentang sikap politik Gusdurian pada Pilpres 2019 mendatang.
Melalui akun Twitter-nya @AlissaWahid, Alissa mengatakan jika Gusdurian bebas menentukan suaranya namun secara organisasi Gusdurian tidak mengatur aspirasi para anggota di dalamnya.
Dikatakannya, Gusdurian lebih memilih untuk menyelaraskan calon dengan 9 nilai utama Gus Dur.
Alissa mengungkapkan, organisasi yang menentukan pilihan secara berkelompok adalah Barikade (Barisan Kader) Gusdur yang dipegang oleh Yenny Wahid, bukan Gusdurian.
Menurutnya Gusdurian tetap membebaskan dan tidak ada pengorganisasian kelompok karena Gusdurian bekerja di ruang non politik praktis.
Alissa juga mengatakan secara personal Gusdurian boleh mengikuti sikap politik Yenny Wahid dan Barikade Gusdur, namun tidak boleh mengatasnamakan Gusdurian.
• Jawaban Mahfud MD saat Diminta Membuat Kuliah Twit tentang Pancasila oleh Alissa Wahid
Alissa menjelaskan bahwa Gusdurian sudah menggariskan pilihan strategi perjuangan gerakan sosial.
Alissa tidak ingin urusan politik 5 tahunan merusak bangunan stratak (strategi dan taktik) dari Gusdurians itu sendiri.
Menurutnya, kesetiaan Gusdurian sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.
"Kesetiaan @GUSDURians sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu," tulis @AlissaWahid
Berikut cuitan Alissa Wahid terkait aspirasi politik Gusdurian:

“Eh.. baru tahu ada liputan tivi Kemana Suara Gusdurian? Suara Gusdurian boleh ke mana-mana, sebab @GUSDURians tidak mengatur aspirasi politik para gusdurian, yaaaa.... Kami percaya, Gusdurians memilih dengan menyelaraskan calonnya dg 9 Nilai Utama #GusDur.
Yang menentukan pilihan secara berkelompok itu Barikade alias Barisan Kader #GusDur. Ini kader2 politik GusDur yang dipegang oleh @yennywahid. Sedangkan @GUSDURians tetap membebaskan, tidak ada pengorganisiran kelompok, krn kerja kami ada di ruang non politik praktis.
Bisa tidak seorang Gusdurian mengikuti sikap politik @yennywahid dan Barikade GusDur? Kalau personal ya boleh. Tidak boleh mengatasnamakan gusdurian atau komunitas lokal gusdurian.
Banyak gusdurian yang menyalurkan aspirasi politiknya secara aktif. Seperti mas @savicali dst. Tapi tidak pernah atas nama @GUSDURians.
Mengapa ini harus diperjelas? Karena @GUSDURians sudah menggariskan pilihan strategi perjuangan yaitu gerakan sosial. Kami tidak ingin urusan politik 5 tahunan merusak bangunan stratak kami.
Kesetiaan @GUSDURians sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.
Setiap insan Indonesia harusnya punya keberpihakan pada pilpres, bahkan golput sekalipun. Tapi Gusdurian yg sudah aktif pasti paham mengapa itu hak insan, bukan sebagai gusdurians.,” Tulis Alissa Wahid (TribunWow.com/Gigih Prayitno)