Politisi PDI Perjuangan Tanggapi Ketua Umum PSSI: Anda Memang Tidak Pantas Ngurus PSSI
Masinton Pasaribu turut mengomentari aksi Ketua Umum PSSI Eddy Rahmayadi yang menghentikan wawancara dengan KompasTV.
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM – Anggota Komisi III DPR-RI dari fraksi PDI-Perjuangan, Masinton Pasaribu turut mengomentari aksi Ketua Umum PSSI Eddy Rahmayadi yang menghentikan wawancara dengan KompasTV.
Dilansir TribunWow, Senin (24/9/2018) melalui akun Twitternya, Masinton mengatakan bahwa Edy tidak mampu menjelaskan peristiwa kematian Haringga Sirila suporter dari Jak Mania.
Karena hal itu juga Eddy Rahmayadi menghentikan wawancaranya dengan Kompas TV.
• Detik-detik Ketum PSSI Edy Rahmayadi Mengakhiri Wawancara secara Sepihak pada Program Kompas TV
Masinton mengungkapkan bahwa Edy Rahmayadi tidak sesuai menjadi pengurus PSSI karena korban jiwa itu bukan angka statistik.
“Ketua umum PSSI menghentikan wawancaranya dgn KompasTV krn tidak mampu menjelaskan peristiwa kematian #HaringgaSirila supporter The Jak. Anda memang tidak pantas ngurus PSSI. Korban jiwa itu bukan angka statistik!! #JakmaniaBerduka,” tulis @masinton.
Sebelumnya Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Eddy Rahmayadi tampil sebagai narasumber via telewicara di program televisi Kompas Petang, Kompas TV, Senin (24/9/2018).
Dalam program acara tersebut, Edy selaku Ketua Umum PSSI memberikan jawaban soal permasalahan yang baru terjadi antara suporter Persib yang mengeroyok pendukung Persija hingga mengakibatkan hilangnya nyawa.
Namun, pada wawancara melalui video tersebut, Edy Rahmayadi pun memutuskan untuk mengakhiri percakapan secara sepihak.
Bahkan, hal ini ia lakukan saat pembawa acara, Aiman Witjakcono belum selesai memberikan pertanyaan.
Mulanya, Aiman bertanya terkait tersangka pengeroyokan pada Haringga, pendukung Persija yang tewas.
Ia menanyakan keterlibatan PSSI dalam melakukan pembinaan pada suporter.
"Saya ingin bertanya bahwa ada kurang lebih 8 tersangka yang ditangkap di Polrestabes Bandung, ada 2 di antaranya yang di bawah umur.
Sejauh mana PSSI melakukan pembinaan pada suporter bola, tidak hanya Persib, Persija, dll ada Persebaya, Arema Malang, dll.
Bagaimana kemudian PSSI melakukan pembinaan ini?," tanya Aiman.
Edy Rahmayadi pun menjawab jika pembinaan suporter bukan bagian dari PSSI melainkan kewajiban dari klub bola itu sendiri.
"Suporter dibina oleh klub-klubnya masing-masing.
Kita hanya melakukan imbuan-imbauan. Bahkan apabila suporter melakukan hal-hal yang berlebihan, PSSI sudah memberikan hukuman pada kesebelasan tersebut.
• Ditanya Jabatannya sebagai Gubernur & Ketua PSSI, Edy Rahmayadi: Apa Urusan Anda Menanyakan Hal Itu?
Itu sudah cukup dan dilakukan seluruh negara, saya tak perlu cerita panjang pada operator Kompas," jawab Edy.
Belum selesai Edy menjawab, Aiman pun memotong dengan mengatakan bahwa penjelasan Edy tersebut bukan ditujukan pada Kompas TV melainkan pada publik.
"Bukan pada Kompas pak tapi pada publik," sahut Aiman.
Edy menjawab jika pertanyaan yang diberikan kepadanya soal kasus suporter Haringga terlalu berlebihan.
"Anda-anda sepertinya terlalu berlebihan bertanya, Terimakasih saya akhiri, Assalamualaikum," ujar Edy yang langsung beranjak dari tempat duduknya.
Edy juga sempat terlihat melepas headset yang ia kenakan untuk berkomunikasi dengan Aiman.
Melihat Edy mengakhiri wawancara tersebut, Aiman tertawa dan menjawab salam dari Edy.
"Waalaikumsalam, ini merupakan hak Anda (mengakhiri wawancara) pak Edy Ketua Umum Persatuan Sepakbola," ujar Aiman. (TribunWow.com/Gigih Prayitno)