Jawaban Alissa Wahid ketika Dibujuk Jadi Timses Paslon Tertentu di Pilpres 2019

TRIBUNWOW.COM - Putri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid angkat bicara soal sikap politik jaringan Gusdurian, pengikut Gus Dur di Pilpres 2019.

Hal itu diungkapkan Alissa Wahid dalam sebuah wawancara di Kompas TV dengan tema 'Kemana Suara Gusdurian?', Rabu (20/9/201).

Alissa Wahid tidak menampik jika dirinya pernah dibujuk untuk menjadi tim sukses (timses) oleh kedua pasangan calon capres-cawapres.

• Alissa Wahid Tuding PKB Jadikan Gus Dur Komoditas Politik Demi Meraih Simpati Pemilih

"Pernah (dibujuk), dari Pilpres yang lalu juga sudah. Ya diminta untuk membantu secara formal," ujar Alissa Wahid.

Meski demikian, Alissa Wahid menegaskan jika dirinya dan jaringan Gusdurian tidak berkecimpung dalam politik praktis.

Menurutnya, untuk politik praktis diserahkan kepada sang adik, Yenny Wahid.

"Tidak dong, kalau saya tidak, saya akan mengembalikan kepada Yenny, kalau ingin mendapatkan dukungan politik praktis ya Yenny bukan saya," ujar Alissa Wahid.

"Tugas saya merawat Gusdurian, yang sudah menggariskan bahwa kami tidak akan berpolitik praktis," imbuh dia.

• Jokowi Sowan ke Kediaman Shinta Nuriyah, Alissa Wahid: Ingat, Ada Kata Selama

Menurutnya, Gusdurian hanya akan berpegang pada teladan Gus Dur yang berpihak untuk rakyat.

"Siapapun nanti pemimpinnya, keberpihakan kepada rakyat itu yang kami perhatikan," kata Alissa Wahid.

"Bagi jaringan Gusdurian, harus fokus pada nilai-nilai dan isu yang diperjuangkan oleh Gus Dur," sambung dia.

Hingga saat ini, kata Alissa Wahid, belum ada pasangan calon yang dapat mengakomodasi nilai-nilai Gus Dur.

"Kalau saat ini belum, masih ada plus minusnya dua kubu ini," terang dia.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu para kontestan Pilpres 2019 melakukan kunjungan ke keluarga mendiang Gus Dur.

Namun, Alissa Wahid melalui akun Twitter-nya, @AlissaWahid menegaskan jika Gusdurian bebas menentukan suaranya di Pilpres 2019.

Dikatakannya, Gusdurian lebih memilih untuk menyelaraskan calon dengan 9 nilai utama Gus Dur.

Menurutnya, kesetiaan Gusdurian sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.

• Alissa Wahid: Kesetiaan Gusdurian Bukan untuk Politisi atau Pejabat Publik Tertentu

Berikut cuitan Alissa Wahid terkait aspirasi politik Gusdurian:

"Eh.. baru tahu ada liputan tivi Kemana Suara Gusdurian?

Suara Gusdurian boleh ke mana-mana, sebab @GUSDURians tidak mengatur aspirasi politik para gusdurian, yaaaa....

Kami percaya, Gusdurians memilih dengan menyelaraskan calonnya dg 9 Nilai Utama #GusDur.

Yang menentukan pilihan secara berkelompok itu Barikade alias Barisan Kader #GusDur. Ini kader2 politik GusDur yang dipegang oleh @yennywahid.

Sedangkan @GUSDURians tetap membebaskan, tidak ada pengorganisiran kelompok, krn kerja kami ada di ruang non politik praktis.

Bisa tidak seorang Gusdurian mengikuti sikap politik @yennywahid dan Barikade GusDur? Kalau personal ya boleh. Tidak boleh mengatasnamakan gusdurian atau komunitas lokal gusdurian.

Banyak gusdurian yang menyalurkan aspirasi politiknya secara aktif. Seperti mas @savicali dst. Tapi tidak pernah atas nama @GUSDURians.

Mengapa ini harus diperjelas? Karena @GUSDURians sudah menggariskan pilihan strategi perjuangan yaitu gerakan sosial. Kami tidak ingin urusan politik 5 tahunan merusak bangunan stratak kami.

Kesetiaan @GUSDURians sebagai gerakan sosial hanya untuk rakyat, bukan untuk politisi atau pejabat publik tertentu.

Setiap insan Indonesia harusnya punya keberpihakan pada pilpres, bahkan golput sekalipun. Tapi Gusdurian yg sudah aktif pasti paham mengapa itu hak insan, bukan sebagai gusdurians," tulis Alissa Wahid, Kamis (13/9/2018).

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)