Breaking News:

Kabar Tokoh

Ferdinand Hutahaean: Kami Gunakan Medsos untuk Beritakan Kebenaran Agar Rakyat Tidak Dibohongi

Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapannya soal Jokowi yang sebut kegiatan bersosial media itu menghabiskan waktu dan tidak bermanfaat.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Twitter @LawanPoLitikJW
Ferdinand Hutahaean 

TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan media sosial adalah hal yang positif.

Karena, menurutnya, media sosial digunakan untuk menyiarkan kebenaran.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui laman Twitter miliknya, @LawanPoLitikJW yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).

Maruf Amin Merasa Dirinya Lebih Muda jika Dibandingkan dengan Mahathir Mohamad

"Ada yang ngomong, gunakan medsos habiskan waktu tak bermanfaat.

Dia lupa, itu lapangan kerja pendukungnya yang dibayar perkomentar dan bulanan.

kicauan Ferdinand Hutahaean yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).
kicauan Ferdinand Hutahaean yang diunggah pada Rabu (19/9/2018). (Twitter @LawanPoLitikJW)

Medsos itu bagi kami positif menyiarkan kebenaran karena media cenderung tak lagi fair dalam pemberitaan.

Maka kami gunakan medsos memberitakan kebebaran faktual agar rakyat tidak dibohongi kaum pembohong.

Memangnya relawan situ tukang hoax di medsos? Gunakan medsos utk caci maki?" tulis Ferdinand.

kicauan Ferdinand Hutahaean yang diunggah pada Rabu (19/9/2018).
kicauan Ferdinand Hutahaean yang diunggah pada Rabu (19/9/2018). (Twitter @LawanPoLitikJW)

Menyinggung soal Ijtima Ulama, Nusron Wahid: Jokowi Beri Penghargaan Tertinggi kepada Ulama

Sementara itu, diberitakan TribunWow.com dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, setkab.go.id, Selasa (18/9/2018), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tidak berlarut dalam hal yang tidak perlu.

Yang dimaksud Jokowi dalam hal ini adalah pemakaian media sosial untuk saling mencela, saling mencemooh, saling mengejek, menyebarkan hoax, kabar bohong, dan fitnah.

Menurut Jokowi itu bisa membuang energi karena termasuk hal yang tidak bermanfaat.

“Apa energi kita mau kita habiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti itu?” kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Ke-1 Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Menurut Jokowi, kegiatan membuang waktu semacam itu bisa mengalihkan perhatian dari persoalan besar yang seharusnya diselesaikan.

Persoalan besar itu seperti kemiskinan, kesenjangan yang menjadi pekerjaan besar lainnya.

Jokowi menegaskan jika terlalu sibuk mengurusi adu argumen di media sosial bisa kehilangan waktu, kehilangan energi, kehilangan pikiran, konsentrasi , dan fokus untuk menghadapi tantangan perubahan dunia yang begitu sangat cepat.

“Hati-hati mengenai ini. Saya selalu mengingatkan kepada kita semuanya, betapa kita sekarang menghadapi sebuah perubahan yang sangat cepat,” tutur Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, dunia bergerak secara cepat dengan munculnya artificial intellegence, ada 3d printing, ada internet of thing, ada virtual reality, ada bitcoin, cryptocurency.

“Sering kita lupa. Terbawa oleh harus saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh,” ucap Jokowi.

Menurutnya, menjelekkan, mencela dan saling mengolok bukan etika dan sopan santun yang dikandung oleh nilai-nilai Indonesia. (TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Ferdinand HutahaeanJokowiPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved