Pilpes 2019
Jokowi Sebut Pendukungnya Bukan Relawan Kardus, Riza Patria: Maklum Gak Punya 'Vocabulary' yang Baik
"Maklum lah mungkin dia gak punya vocabulary (perbedarahaan kata) yang baik lah, jadi bingung dia ngomongnya," ujar politisi Gerindra, Riza Patria.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pujian untuk relawannya yang menamakan organisasi masyarakat Pro Jokowi (Projo).
Jokowi menyebut militansi relawannya itu bukanlah sekedar relawan kardus.
"Saya meyakini relawan PROJO itu bukan relawan kardus, betul-betul relawan yang militansinya tinggi, semangat daya juang yang tinggi (untuk) ikut memajukan negara ini," ujar Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
Mengomentari ungkapan Jokowi, politisi Partai Gerindra, Riza Patria mengatakan jika Jokowi tidak memiliki perbendaharaan kata yang baik.
Hal itu diungkapkan Riza saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Tv One, Senin (17/9/2018).
Mulanya pembawa acara menanyakan kepada Riza apakah pihaknya merasa tersinggung dengan perkataan Jokowi di depan relawannya itu.
• Hinca Pandjaitan: Yang Kompetisi Jokowi-Prabowo, tapi yang Digebukin Demokrat dan Pak SBY
"Nggak perlu tersinggung, gak ada hubungannya, maklum lah mungkin dia gak punya vocabulary (perbedarahaan kata) yang baik lah, jadi bingung dia ngomongin apa," ujar Riza.
Lalu, pembawa acara tersebut mengaitkan dengan istilah jendral kardus yang sempat heboh diungkapkan oleh politisi Demokrat, Andi Arief.
"Ya itu biasa kan, Andi Arief kan biasa dia aktivis kan temen biasa, kita CS (teman) yang namanya aktivis kan dia harus tunjukkan militansi memperjuangkan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dong, tapi kan udah ketemu gak masalah," jawab Riza.
Sementara itu, selain Riza, hadir juga Freddy Alex Damanik selaku Ketua DPP Projo yang juga hadir sebagai narasumber.
Freddy ditanya terkait maksud Jokowi waktu itu apakah dari makna kardus yang diungkapkan.
"Jadi statement itu juga udah dinyatakan di dalam kegiatan internal Projo, jadi Projo ini adalah relawan yang militan intinya si di militan itu, mempunyai daya juang yang tinggi yang sama-sama juga untuk memperjuangkan Indonesia. 100 persen totalitas," jawab Freddy.
Ketika ditanya lebih detail terkait alasan pemakaian istilah kardus dan bukan memakai istilah lain.
• Laporkan Asia Sentinel ke Dewan Pers, Ferdinand: Media Lokal yang Turut Menggoreng Patut Diperiksa
"Jadi projo itu ya militan energinya, energi rakyat yang harus terus dipompa, apa hubungannya dengan kardus mungkin ya istilahnya lagi keren aja.
Ya karna sebelumnya seperti narasi tadi ada kan, istilah kardus ini yang di Andi Arief tadi ya mungkin bisa jadi juga karna keren inspirasi gitu," tambahnya.
"Karena relawan projo tidak ada transaksional,"
Ketika menjawab soal transaksional, pembawa acara menanyakan apakah hal itu menyindir untuk Prabowo.
"Ya saya gak tau menyindir apa enggak, ya kalau merasa tersindir bisa jadi.
Jadi kan gini ada jendral kardus, bukan relawan kardus, ini kan yang dihadap-hadapkan tagline media, Jendral kardus itu tadi andi arief sebut Prabowo," tambah Freddy.
Mendengar jawaban dari Freddy, Riza pun memberikan jawaban.
"Ya pertama, kita maklum lah kalau presiden kurang baca kurang ilmunya, kurang pengetahuannya.
Kita maklum, jadi ngomong sembarangan gak lihat etika, seharusnya pemimpin itu memberi semangat itu lihat baca sejarah bung Karno bagaimana, Bung Tomo bagaimana.
Presiden itu seharusnya dengan integritasnya, kompetensinya, pengetahuannya, apalagi dia Presiden sama anak bangsa," jawab Riza.
• Dianggap Melakukan Penghinaan ke Surya Paloh, Rizal Ramli Dilaporkan Nasdem ke Polda Metro Jaya
Lihat videonya:
Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, dalam acaranya dengan relawan Projo, Jokowi juga menambahkan jika ia percaya para pendukungnya tidak akan memainkan isu-isu sensitif seperti SARA, dalam memenangkan Jokowi beserta pasangan calonnya, KH Ma'ruf Amin, di Pilpres 2019.
Lanjut dia, cara-cara yang akan digunakan adalah melalui adu gagasan.
Hal itu dinilainya akan sekaligus memberikan pendidikan politik yang baik kepada publik.
"Dari dulu kita menyampaikan optimisme menyampaikan program, menyampaikan apa yang sudah kita kerjakan," terang Jokowi
"Saya kira kontestasi ini adu program, adu ide, adu gagasan. Saya kira ini akan mendewasakan dan mematangkan cara-cara berpolitik kepada masyarakat," sambung dia.
Hal itu disampaikan Jokowi setelah memberi arahan secara tertutup dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IV Ormas Pro Jokowi ( Projo) 2018, di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).
• Hinca Pandjaitan Mengaku Siap ke Hong Kong untuk Menelusuri Media Asia Sentinel
Terdapat sekitar 1.000 orang pendukungnya yang menghadiri rakernas.
Acara ini diselenggarakan pada 15 hingga 16 September 2018.
Beberapa tokoh yang juga menjadi pembicara yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin Erick Thohir. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)