Kedatangannya di Batam Ditolak Massa, Ratna Sarumpaet: Saya ke Sini Tak Ada Hubungan dengan Pemilu
Penolakan atas kedatangan Ratna Sarumpaet dilakukan oleh ratusan massa di pintu gerbang Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (16/9/2018) siang
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Terjadi penolakan atas kedatangan Ratna Sarumpaet di Batam.
Penolakan ini dilakukan oleh ratusan massa di pintu gerbang Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (16/9/2018) siang.
Korlap dari massa yang tergabung dari Masyarakat Kepri, Edo Andriat meminta Ratna Sarumpaet untuk tidak menginjakan kaki di Batam.
Menurutnya, kedatangan Ratna Sarumpaet bisa memprovokasi kota Batam yang sebelumnya aman.
"Kami minta Ratna pulang, Jangan rusak kondusifitas Kota Batam," ujar Edo, seperti dilansir TribunWow dari Tribun Batam
• Sempat Mengalami Penolakan, Sandiaga Uno Ucapkan Terima Kasih kepada Relawan Medan
Edo yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kepemimpinan Mahasiswa Kepri menyebutkan, masa aksi penolakan ini pun terdiri dari sejumlah aliansi, OKP, dan mahasiswa.
"Kami ini sepakat bahwa, jangan ada pihak luar Batam untuk upaya pemecah belah masyarakat Batam yang aman ini," tambahnya.

Massa meminta setiap pengendara mobil yang melintas untuk membuka kacanya demi memastikan Ratna Sarumpaet tidak masuk ke Batam.
Sementara itu sejatinya Ratna Sarumpaet ke Batam untuk hadir dalam kegiatan Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI).
Ratna pun menyampaikan rasa kecewanya atas penolakan terhadapnya untuk berkunjung ke Kota Batam.
• Sekjen PBB Tunjuk Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ke-10 RI sebagai Pejabat ESCAP
Ditemui di lantai dua Bandara, Ratna Sarumpaet mengatakan, kunjungan ini murni untuk berdiskusi yang tidak ada hubungannya dengan politik.
"Saya kesini ingin berdiskusi tidak ada hubungan dengan politik dan pemilu ini," katanya, Minggu (16/09/2018).
Dia menyampaikan, agenda Road show Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Kepri, Batam ini adalah yang ke empat.
GSI sendiri adalah lembaga yang fokusnya mempermasalahkan Pancasila yang tidak ada di undangan-undang dasar 1945.
"Jadi salah satu konsen kak Ratna dan kawan-kawan GSI mengembalikan pancasila ke tubuh Undang-undang Dasar 1945. Itu toh, karena itu menjadi persoalan bangsa ini yang kami perjuangkan," sebutnya.
Dia menyebutkan, road show GSI pun masih akan melanjutkan kurang lebih 30 provinsi untuk menggelar diskusi.
"Kita punya hak demokrasi kan, kenapa gak boleh berdiskusi saja," ucapnya.
Dia mengharapkan, untuk agenda kunjungan ke provinsi selanjutnya, jangan ada lagi penolakan yang seperti di Kota Batam.
• Berita Video: Hongkong dan Sebagian Wilayah China Diterjang Badai Topan Dahsyat

Kronologi kedatangan Ratna ke Batam
Ratna Sarumpaet tiba di Bandara Hang Nadim Batam menggunakan pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 032 pukul 13.30 WIB.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 032 semula dijadwalkan tiba di Batam pukul 11.20 WIB, namun ternyata baru landing pukul 13.30 WIB.
Ratna Sarumpaet tiba di Batam menggunakan pakaian kemeja putih, celana jeans biru dan jilbab abu-abu.
Setelah tiba di terminal kedatangan, Ratna Sarumpaet sempat menggunakan eskalator sampai di lantai satu.
Lantaran situasi cukup memanas, Ratna langsung diajak oleh petugas untuk menuju lantai dua menggunakan lift.
Negosiasi aparat dengan pihak Ratna Sarumpaet cukup alot.
Namun akhirnya Ratna Sarumpaet meninggalkan Kota Batam sekitar pukul 16.22 WIB.
Ia terbang kembali ke Jakarta dengan maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA063, Minggu (16/9/2018).
"Iya benar sudah pulang. Tadi sekitar jam empatan lebih lah (16.00 WIB), pakai pesawat Garuda," kata Direktur BUBU Hang Nadim Suwarso, Minggu (16/09/2018).
(TribunWow.com/Ekarista R.P)