Breaking News:

Driver Ojek Online akan Demo Go-Jek usai Gelar Unjuk Rasa di Kantor Grab

Para driver online yang tergabung dalam komunitas Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) melakukan aksi demo di kantor Grab, Senin (10/9/2018).

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Astini Mega Sari
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Sejumlah massa ojek online berunjuk rasa saat demo di depan Gedung DPR/MPR RI untuk berunjuk rasa menyampaikan aspirasinya, Senin (23/4/2018). Dalam demo ini para pengemudi ojek online menuntut kenaikan tarif, Pengakuan legal, dan perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online. 

TRIBUNWOW.COM – Para driver online yang tergabung dalam komunitas Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) melakukan aksi demo di kantor Grab, Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).

Dedi Heriyantoni, perwakilan massa di lokasi, juga mengatakan bahwa mereka memprotes eksploitasi yang mereka rasakan.

"Tuntutan para pengemudi daring kali ini adalah menagih janji aplikator, menolak keras aplikator menjadi perusahaan transportasi, menolak keras eksploitasi terhadap driver online, dan menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online," kata Dedi, Senin (10/9/2018), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Para driver ojek online juga berencana akan menggelar demostrasi di kantor Go-Jek Indonesia di Pasaraya Blok M pada hari Rabu (12/09/2018).

"Kami akan tetap ada aksi tanggal 12 di kantor Go-Jek di Blok M," kata koordinator lapangan Wendra.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Minggu (9/9/2018), Ketua Umum Asosiasi Driver Online Christiansen yang biasa dipanggi Yansen menerangkan aksi demo dilatarbelakangi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak aplikator.

Komentari Pernyataan AHY, Arsul Sani: Salam Hormat Kami pada SBY dan Sahabat Demokrat

Yansen menjelaskan selama ini banyak pelanggaran kemitraan yang dilakukan oleh pihak aplikator.

Yansen mengatakan bahwa baik Grab dan Go-Jek kerap menuduh pengemudi ojek online nakal dan semena-mena menghukum tanpa tahu duduk perkaranya.

Contohnya, seperti ketika membutuhkan istrirahat dan menolak orderan, bahkan sampai saat gangguan server atau pelanggaran yang dilakukan konsumen, pihak aplikator tetap menyalahkan drivernya.

Tidak hanya itu, menurutnya, pihak aplikator juga tidak mengindahkan Permenhub No 108 Tahun 20018 untuk menghentikan perekrutan pengemudi, menentukan besaran tarif, dan menentukan besaran hasil pengemudi.

Ada empat aspirasi yang disampaikan oleh para driver ojek online tersebut.

1. Menagih janji aplikator

2.Menolak keras aplikator menjadi perusahaan transportasi

3. Menolak eksploitasi terhadap driver online

4. Menolak kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online

Yansen mengatakan apabila aplikator tak memenuhi tuntutan tersebut, mereka akan meminta pemerintah akan mengusir Grab dan Go-Jek dari Indonesia.

Teddy Gusnaidi Sindir Kubu Prabowo-Sandi yang Belum Daftarkan Ketua Timsesnya

Sempat Ricuh

Demo yang dilakukan di kantor Grab sempat ricuh.

Kericuhan pertama terjadi ketika rekan dari demostran mengaku dilecehkan oleh anggota polisi.

Pada saat bersamaan, sebuah motor melintas dengan suara gas nyaring menembus mobil demonstran dan mobil komando.

Seketika itu juga, para demonstran berlari mengejarnya namun polisi berhasil menghalau aksi tersebut.

Tak lama setelah itu, masa yang masih emosi kembali ke halaman Gedung Lippo kuningan dan memekasa masuk ke dalam gedung.

Karena hal itu, anggota polisi memukul mundur massa dengan bambu.

Akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib pada pukul 17.30

"Kami menyayangkan adanya insiden, ada pelecehan yang dialami pasangan dari kawan kami yang ikut demo, ada provokasi hingga anggota kami terpancing, ada insiden pemukulan kepada rekan kami. Menurut kami harusnya ini tidak terjadi," kata Dedi. (TribunWow.com/Gigih Prayitno)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Ojek OnlineGrabGojek
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved