Pilpres 2019
Bantah Demokrat Bermain 2 Kaki, Ferdinand Hutahaean: Jangan Mau Diadu Domba oleh Tim Sebelah
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal politik dua kaki.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean angkat bicara soal politik dua kaki.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @LawanPoLitikJW, yang ditulis Selasa (11/9/2018).
Awalnya, Ferdinand menanggapi banyaknya pertanyaan terkait tudingan jika Demokrat bermain dua kaki di Pilpres 2019.
• Bantah Tudingan Demokrat Bermain 2 Kaki, Jansen Sitindaon: Hati Kita yang Masih Setengah
Ferdinand menegaskan jika Demokrat yang akan memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Menurutnya, Partai Demokrat sedang berusaha meraup suara terbanyak bagi partai dan berjuang untuk memenangkan Prabowo-Sandi.
Lebih lanjut, Ferdinand mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memerintahkan seluruh kepala daerah untuk tidak masuk dalam politik 'dukung mendukung' di Pilpres 2019 dan lebih fokus mengurus daerahnya masing-masing.
"Banyak pertanyaan kpd sy seolah Demokrat main 2 kaki.
Foggy Politics itu perlu. Jangan ragu bahwa waktu nanti yg akan menjawab bahwa Demokratlah yg akan memenangkan Prabowo.
Kuncinya ada di Jatim. Dan Jatim itu wilayah Demokrat
Partai Demokrat menyusun strategi dan langkah politiknya agar Suara Partai Naik dan Memenangkan Prabowo Sandi pd pilpres. Yg kami lakukan bkn main 2 kaki tapi memenangkan Partai dan memenangkan Prabowo Sandi. Jgn mau diadu domba olh tim sebelah..!!
Yg perlu kita desak itu skrg agar @jokowi memerintahkan seluruh Kepala Daerah untuk tidak masuk dlm politik dukung mendukung Pilpres. Seluruh kepala Daerah agar fokus urus rakyatnya. Mau kmn negara ini jk Presiden urus dirinya dan kpl daerah urus Jokowi? Bisa hancur bangsa ini," tulis Ferdinand Hutahaean.

Cuitan Ferdinand Hutahaean (Capture Twitter)
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon angkat bicara soal dukungan sejumlah kadernya yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan Jansen Sitindaon dalam program 'Kabar Petang' yang tayang di tvOne, Senin (10/9/2018).
Jansen membantah tudingan jika Partai Demokrat bermain dua kaki.
"Enggak. Sepenuhnya kaki kita, tanda tangan kita dan pikiran kita ada di Prabowo-Sandi. Hati kita mungkin yang masih setengah di Prabowo-Sandi," ungkap Jansen Sitindaon.
Jansen menjelaskan hati yang dimaksud adalah bentuk kekecewaan sejumlah kader terhadap pilihan Prabowo Subianto yang tidak memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
• Wasekjen Demokrat Sebut Butuh Seni agar Gerindra Tak Besar Sendirian, Raja Juli Antoni Beri Komentar
"Makanya Pak Prabowo atau Mas Sandiaga Uno memang harus pelan-pelan mendekatilah. Biar sepenuhnya hati kader-kader kita yang di bawah itu ke beliau," jelas Jansen Sitindaon.
AHY, kata Jansen, merupakan sosok yang sangat dicintai kader Partai Demokrat di tingkat DPD hingga DPC lantaran mempunyai elektabilitas yang tinggi untuk menjadi cawapres.
"Ini kan menawarkan hati orang, kalo DPP sudah solid ke Prabowo-Sandi, tapi kan kita punya 34 DPD, 517 DPC setingkat kabupaten/kota. Itulah yang pelan-pelan kami butuh kami sampaikan," ucap Jansen Sitindaon.
Terkait pemberian dispensasi kepada DPD Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan jika istilah itu lebih baik diganti.
"Maka mungkin istilah yang lebih tepat bukan dispensasi, kita sekarang sedikit melakukan relaksasi mungkin. Jadi DPP pelan-pelan akan menerangkan ke bawah misal ke Lukas Enembe (Gubernur Papua)," tandas Jansen Sitindaon.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Partai Demokrat akan memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 dengan berbagai pertimbangan.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, hingga saat ini baru satu daerah yang sedang dipertimbangkan serius mendapatkan dispensasi.
"Hanya Papua yang sedang serius kami pertimbangkan," ujar Ferdinand, Minggu (9/9/2018) malam.
Selain Papua, kata dia, ada tiga DPD lainnya yang juga berkeinginan mendukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Namun, untuk tiga DPD itu, Partai Demokrat belum sampai pada tahap pertimbangan.
Ia mengatakan, DPP Partai Demokrat akan terlebih dahulu mengonfirmasi hal tersebut untuk memastikan apakah ketiga DPD itu mendukung Jokowi-Maruf Amin atau ikut keputusan partai mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
• Tidak Ada Sanksi Bagi Kader Demokrat yang Nyatakan Dukungan ke Jokowi, Ini Tanggapan Gerindra
Menurut dia, DPD yang ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin itu relatif sedikit.
Dari 34 DPD, 30 DPD memutuskan ikut keputusan partai mendukung Prabowo, sementara 4 lainnya ingin mendukung Jokowi.
Khusus untuk DPD Papua, pemberian dispensasi dipertimbangkan karena alasan untuk menjaga suara Partai Demokrat di provinsi tersebut.
Menurut Ferdinand, 92 persen suara anggota DPD Papua ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin.
Persentase itu menjadi yang terbesar dibandingkan tiga DPD lain yang menyuarakan ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin.
Ferdinand mengatakan, seandainya dispensasi itu diberikan, Partai Demokrat tidak akan mengabaikan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno.
• Tanggapi Tudingan Demokrat Bermain 2 Kaki, Imelda Sari Tegaskan Partainya Dukung Prabowo-Sandiaga
Sebelumnya, seusai dilantik sebagai Gubernur Papua, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018), Lukas Enembe menyatakan akan mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Ia yakin, keputusannya untuk mendukung Jokowi-Maruf akan diikuti seluruh masyarakat Papua.
"Harga mati, bungkus, 3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi," kata Lukas.
Gubernur Papua dua periode ini mengatakan mendukung Jokowi karena Jokowi mengerti masalah Papua. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)