Pilpres 2019
Ada Kader Demokrat Dukung Jokowi, Ruhut Sitompul: Mereka Merasa Kurang Kasih Sayang dari SBY
Mantan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul angkat bicara terkait sejumlah kader Demokrat yang berbalik mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul angkat bicara terkait sejumlah kader Demokrat yang berbalik mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Hal itu Ruhut Sitompul sampaikan melalui program 'Special Report' yang tayang di iNews, Senin (10/9/2018).
Ruhut berpendapat jika sejumlah kader yang berbalik mendukung Jokowi-Maruf Amin kurang mendapat perhatian dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
• AHY Sebut Kader Demokrat Bebas Tentukan Pilihan di Pilpres, Ruhut Sitompul: Ia Jadi Korban
"Ya itu yang saya bilang, kader-kader ini merasa kurang kasih sayang dari Pak SBY," kata Ruhut Sitompul.
"Tokoh sentral itu Pak SBY. Karena kita kan sudah tahu cawapres Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), siapapun menteri AHY, ini para gubernur kapan giliran kami," sambung dia.
Kendati demikian, Ruhut Sitompul mengaku jika dirinya bangga lantaran bisa bertumbuh dalam Partai Demokrat.
Dirinya menyarankan agar SBY segera melakukan konsolidasi internal partai.
"Jadi Pak SBY aku sangat bangga, SBY ikut membesarkan aku. Segera konsolidasi partai, kalau enggak ini bisa karam," ujar Ruhut Sitompul.
Jika tidak segera dilakukan konsolidasi, kata Ruhut, akan berdampak pada koalisi ke depannya.
"Segera lakukan konsolidasi, ya kalau nggak Fadli Zon marah dari Gerindra, PKS marah begitu juga kawan koalisi lainnya," tutur Ruhut Sitompul.
"Kalian (kader Demokrat) jangan setengah hati. Tapi aku juga bisa mengerti Pak SBY ini kalian harus kasih semangat jangan bikin dia galau," ucap Ruhut Sitompul.
Lebih lanjut, Ruhut berharap Partai Demokrat bisa bangkit kembali.
"Saya sudah nggak disitu lagi, tapi aku doakan Demokrat bisa bangkit lagi," tandas dia.
• Bantah Demokrat Bermain 2 Kaki, Ferdinand Hutahaean: Jangan Mau Diadu Domba oleh Tim Sebelah
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon membantah tudingan jika Partai Demokrat bermain dua kaki.
"Enggak. Sepenuhnya kaki kita, tanda tangan kita dan pikiran kita ada di Prabowo-Sandi. Hati kita mungkin yang masih setengah di Prabowo-Sandi," ungkap Jansen Sitindaon dalam program 'Kabar Petang' yang tayang di tvOne, Senin (10/9/2018).
Jansen menjelaskan hati yang dimaksud adalah bentuk kekecewaan sejumlah kader terhadap pilihan Prabowo Subianto yang tidak memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
"Makanya Pak Prabowo atau Mas Sandiaga Uno memang harus pelan-pelan mendekatilah. Biar sepenuhnya hati kader-kader kita yang di bawah itu ke beliau," jelas Jansen Sitindaon.
AHY, kata Jansen, merupakan sosok yang sangat dicintai kader Partai Demokrat di tingkat DPD hingga DPC lantaran mempunyai elektabilitas yang tinggi untuk menjadi cawapres.
"Ini kan menawarkan hati orang, kalo DPP sudah solid ke Prabowo-Sandi, tapi kan kita punya 34 DPD, 517 DPC setingkat kabupaten/kota. Itulah yang pelan-pelan kami butuh kami sampaikan," ucap Jansen Sitindaon.
Terkait pemberian dispensasi kepada DPD Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan jika istilah itu lebih baik diganti.
"Maka mungkin istilah yang lebih tepat bukan dispensasi, kita sekarang sedikit melakukan relaksasi mungkin. Jadi DPP pelan-pelan akan menerangkan ke bawah misal ke Lukas Enembe (Gubernur Papua)," tandas Jansen Sitindaon.
Sementara itu diberitakan Kompas.com, Partai Demokrat akan memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 dengan berbagai pertimbangan.
• Wasekjen Demokrat Sebut Butuh Seni agar Gerindra Tak Besar Sendirian, Raja Juli Antoni Beri Komentar
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, hingga saat ini baru satu daerah yang sedang dipertimbangkan serius mendapatkan dispensasi.
"Hanya Papua yang sedang serius kami pertimbangkan," ujar Ferdinand, Minggu (9/9/2018) malam.
Selain Papua, kata dia, ada tiga DPD lainnya yang juga berkeinginan mendukung Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Namun, untuk tiga DPD itu, Partai Demokrat belum sampai pada tahap pertimbangan.
Ia mengatakan, DPP Partai Demokrat akan terlebih dahulu mengonfirmasi hal tersebut untuk memastikan apakah ketiga DPD itu mendukung Jokowi-Maruf Amin atau ikut keputusan partai mendukung Prabowo-Sandiaga Uno.
Menurut dia, DPD yang ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin itu relatif sedikit.
Dari 34 DPD, 30 DPD memutuskan ikut keputusan partai mendukung Prabowo, sementara 4 lainnya ingin mendukung Jokowi.
Khusus untuk DPD Papua, pemberian dispensasi dipertimbangkan karena alasan untuk menjaga suara Partai Demokrat di provinsi tersebut.
Menurut Ferdinand, 92 persen suara anggota DPD Papua ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin.
Persentase itu menjadi yang terbesar dibandingkan tiga DPD lain yang menyuarakan ingin mendukung Jokowi-Maruf Amin.
Ferdinand mengatakan, seandainya dispensasi itu diberikan, Partai Demokrat tidak akan mengabaikan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno.
• Bantah Tudingan Demokrat Bermain 2 Kaki, Jansen Sitindaon: Hati Kita yang Masih Setengah
Diberitakan, usai dilantik sebagai Gubernur Papua, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018), Lukas Enembe menyatakan akan mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019.
Ia yakin, keputusannya untuk mendukung Jokowi-Maruf akan diikuti seluruh masyarakat Papua.
"Harga mati, bungkus, 3 juta suara kita kasih semua ke Jokowi," kata Lukas.
Gubernur Papua dua periode ini mengatakan mendukung Jokowi karena Jokowi mengerti masalah Papua. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)