Sandiaga Uno Dicibir usai Tukarkan Dolar, Refrizal: Saya Heran dengan Pola Pikir Orang-orang Ini

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR Fraksi PKS Refrizal turut angkat bicara menanggapi cibiran terhadap aksi Sandiaga Uno yang menukarkan dolarnya ke rupiah.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Kamis (6/9/2018).

Refrizal mengatakan apabila langkah Sandiaga Uno menukarkan dolar adalah hal yang baik.

• Fadli Zon Kritik Jokowi soal Pelemahan Rupiah, Jubir PSI: Kamu Sibuk Nyinyir, Dia Sibuk Kerja

Oleh karena itu, ia mengaku heran kenapa banyak yang menyinyiri aksi cawapres pendamping Prabowo Subianto itu.

"Saya heran dengan pola pikir orang-orang ini, ditengah himbauan pemerintah utk konversi DHE ke Rupiah eh malah menyinyiri tokoh yg sukarela menjual dollarnya.

Padahal yg sangat dibutuhkan saat ini adalah keteladanan utk bela bangsa, bela rupiah.

Apa para pejabat negara sudah ramai-ramai tukar dolarnya? Berikut sy lampirkan data dolar milik pejabat negara berdasar LHKPNnya :

1. Thomas Trikasih Lembong 7,8 juta dolar AS.

2. Pramono Anung 7,5 juta dolar AS.

3. Dst.

Yg dilakukan @Sandiuno itu langkah sgt baik dan strategis.

Apalagi bila ditiru oleh pengusaha lainnya

Bila dia hanya mikir utk dirinya sendiri, bisa saja sandi tahan dolarnya sampai desember menunggu jatuh tempo pembayaran utang pemerintah dan BUMN. Pasti lebih untung," tulisnya melalui @refrizalskb.

• Tanggapi Ancaman Sri Mulyani pada Spekulan, Kwik Kian Gie: Keterangan Menkeu Aneh

Sandiaga Uno Tukarkan Dolar ke Rupiah

Melalui unggahan akun Twitternya, Kamis (6/9/2018), Sandiaga Uno tampak berfoto dengan memegang sejumlah lembaran dolar.

Sandiaga mengatatakan jika dirinya secara simbolis telah menukarkan lagi dolar yang dimilikinya untuk dikonversi ke rupiah.

Dirinya berharap, para konglomerat Indonesia mendengar ajakannya dengan tujuan agar mata uang rupiah kembali menguat.

"Sepertinya kemarin kurang nendang dampaknya waktu saya cuma bilang saya tukar Dollar ke Rupiah. Nah, untuk itu hari ini secara simbolis saya menukarkan lagi Dollar saya. Semoga semua konglomerat Indonesia mendengar ajakan saya ini, demi menguatkan kembali mata uang Rupiah," tulis Sandiaga Uno.

Sebelumnya, Sandiaga Uno telah mengajak para konglomerat besar untuk bersama-sama menghadapi permasalahan ekonomi yang sedang dihadapi.

"Saya mengajak semua, khususnya para konglomerat besar untuk sama-sama mendayung di tengah badai demi kepentingan masyarakat banyak. Kepemimpinan yang kuat & tegas harus hadir saat ini. Kompetensi ini akan menavigasi kita keluar dari permasalahan ekonomi yang kita sedang hadapi.

Patriotisme saat ini benar-benar diuji. Sekarang waktunya bersama-sama untuk membela negara, jangan sampai kita terpecah belah & akhirnya masuk ke dalam krisis lagi. Saya sudah memulai tindakan konkrit dengan mengkonversi sebagian daripada simpanan saya yang US dollar ke rupiah," cuit Sandiaga Uno.

Cibiran untuk Sandiaga Uno

Aksi Sandiaga Uno ini rupanya mendapat sejumlah sindiran dari beberapa politisi, satu di antaranya politikus PSI Guntur Romli.

Guntur Romli mengatakan upaya yang dilakukan Sandiaga untuk memperkuat nilai tukar rupiah hanya omong kosong.

"Sandiaga Tukar Seribu Dolar AS: Saatnya Perkuat Ekonomi | bukan soal tukar dolarnya, tpi @sandiuno sbg taipan cuma tukar 1000 dolar, saat rupiah lg demam, tp tukar 1000 dolar bukan kasi obat, itu cuma kasi permen. tukar 1000 dolar trus klem "perkuat ekonomi" itu omong kosong!

tukar 1000 dolar itu kan cuma 15 juta, bandingkan dgn kekayaan @sandiuno yg katanya 5T, itupun jg bukan sumbangan, malah Sandi dapat untung, misal dia beli dolar saat 12 rebu, dia jual saat 15 rebu. untung 3 juta dia, Sandi mau menang banyak unt pencitraan

dgn total kekayaan @sandiuno yg katanya 5T cuma tukar 1000 dolar (15 juta) ini konglomerat sedang merendahkan dirinya sendiri, tdk adakah pencitraan yg lebih wah? masa cuma tukar 1000 dolar?" cuit Guntur Romli, Kamis (6/9/2018).

• Kerap Alami Penolakan di Beberapa Kota, Ahmad Dhani: Kami Diusir, Dipersekusi, dan Dikriminalisasi

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)