Breaking News:

Tanggapi Tudingan Prabowo Lakukan Penculikan Aktivis, Gerindra: Bukan Diculik tapi Diamankan

Gerindra membantah isu penculikan aktivis tahun 1998 yang diperintahkan Prabowo saat menjabat Panglima Kostrad.

Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Bakal calon presiden Prabowo Subianto 

TRIBUNWOW.COM - Gerindra membantah isu bahwa penculikan aktivis tahun 1998 diperintahkan oleh Prabowo Subianto saat dirinya menjabat Panglima Kostrad.

Awalnya, seorang netizen dengan akun @LaskarCikeas, menuliskan tentang pernyataan Prabowo yang berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya.

"Paradoks Prabowo 8
Pernyataan jendral kardus @prabowo, capresnya @Gerindra yg selalu bertentangan dengan fakta yg ada.

Capres yg selalu ngomong ngawur.
Capres yg selalu pesimis dengan masa depan," tulis akun tersebut dalam cuitannya, Rabu (5/9/2018).

BACA JUGA: Prabowo dan Titiek Soeharto Kunjungi Pengungsian Korban Gempa Lombok, Foto Mereka Jadi Sorotan

Cuitan itu disertai sebuah gambar yang berisi sindiran mengenai tudingan kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan bakal capres dari Partai Gerindra ini.

"Ingatkah saat di Kopassus dahulu tahun 1998 Prabowo yang memerintahkan penculikan?

Kalau yang di Surabaya kan karena yang datang bukan orang Surabaya,"  bunyi tulisan dalam gambar tersebut.

Cuitan Gerindra
Cuitan Gerindra (twitter @Gerindra)

Rupanya cuitan tersebut langsung ditanggapi akun resmi Gerindra.

Akun resmi partai berlambang kepala Burung Garuda ini menegaskan bahwa Tim Mawar bukan menculik namun mengamankan aktivis.

"Bukan menculik tetapi mengamankan. Dan yang mengamankan itu bukan Pak @prabowo tetapi Tim
Mawar. Yang diamankan sebanyak 9 orang, sudah bebas semua dalam keadaan hidup dan sebagian menjadi kader Gerindra," tegas akun @Gerindra dalam cuitannya, Rabu (5/9/2018).

BACA JUGA: Rupiah Melemah, Prabowo Subianto: Kita Harus Waspada

Sementara itu ada netizen lain yang menanggapi pernyataan Gerindra.

"Fakta nya sudah dibungkus dengan keputusan pengadilan militer dengan pemecatan Bhw PS yg memerintahkan. Mungkin saja ada penyesalan. Tetapi sejarah tsb tidak mungkin dihapus. Generasi millenial akan mudah mencari jejak digitalnya," tulis akun @ariepong.

Gerindra kembali menanggapi akun tersebut dengan menegaskan bahwa kebenaran suatu saat akan terungkap.

"Kami yakin generasi milenial bisa lebih cerdas dari saudara. Bisa membedakan fakta, fitnah, dan mengerti tentang 'kambing hitam' dan 'pembunuhan karakter'. Sejarah memang tidak bisa dihapus, tapi saudara juga harus ingat, bahwa yang namanya KEBENARAN pasti terungkap," tulis @Gerindra.

Tanggapan Gerindra
Tanggapan Gerindra (twitter @Gerindra)

Seperti dilansir TribunWow dari Kompas.com, sebanyak 23 orang aktivis dihilangkan ketika itu.

Dari angka itu, 1 orang ditemukan meninggal yakni Leonardus Gilang dan 9 orang dilepaskan.

Sementara 13 orang lainnya masih hilang hingga kini.

Dari sembilan orang yang dilepaskan itu, ada yang bergabung bersama Prabowo ke Partai Gerindra, yakni Desmond Junaidi Mahesa dan Pius Lustrilanang.

Atas peristiwa itu, TNI membentuk Dewan Kehormatan Perwira yang diketuai Kepala Staf Angkatan Darat saat itu, Jenderal (Purn) Subagyo HS.

Hasil penyelidikan DKP, Prabowo dinyatakan bersalah lantaran tidak menaati perintah komando.

Prabowo pun diberhentikan dari keprajuritan atas kasus ini.

Dua Ajudan Presiden Ungkap Kebiasaan Jokowi saat Foto Bersama Warga: Harus sampai Bagus

Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto menunjuk Prabowo adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus penculikan aktivis pada tahun 1997/1998.

Menurut Wiranto, Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kostrad paling bertanggung jawab lantaran mengambil inisiatif sendiri melakukan penculikan aktivitis.

Wiranto menjelaskan, kasus penculikan aktivis ini terjadi pada bulan Desember 1997-Maret 1998.

Saat itu, kata Wiranto, Panglima ABRI masih dijabat Feisal Tanjung.

Ia pun menanyakan pada Feisal mengenai aktivitas penculikan waktu itu.

"Tidak ada kebijakan dari pimpinan TNI yang ekstrem waktu itu untuk memerintahkan penculikan. Saat saya tanyakan, ke mana dan kenapa melakukan itu, saya yakin bahwa itu dilakukan atas inisiatif sendiri, atas analisis keadaan yang berlaku saat itu. Hasil analisis pribadi, bukan perintah Pangab atau atasan beliau," kata Wiranto.

Wiranto mengaku perlu membuka hal ini lantaran banyak pembenaran yang terjadi atas peristiwa penculikan aktivis itu.

Dia pun menegaskan, dirinya tidak terlibat dalam penculikan yang dilakukan Prabowo.

Saat menjabat Panglima ABRI, Wiranto mengaku justru berusaha mengusut peristiwa kelam itu.

(TribunWow.com/Ekarista R.P)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Prabowo SubiantoPartai GerindraWiranto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved