Gejolak Rupiah
Tanggapi Postingan Jokowi soal Ekspor Produk Otomotif, Ferdinand Hutahaean: Wah, Hebat
Presiden Jokowi mengunggah postingan mengenai pelepasan ekspor produk otomotif yang diproduksi oleh Toyota Motor Indonesia.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi postingan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter @LawanPolitikJW yang diunggah pada Rabu (5/9/2018).
Awalnya, Presiden Jokowi mengunggah postingan mengenai pelepasan ekspor produk otomotif yang diproduksi oleh Toyota Motor Indonesia.
Dalam unggahannya itu, Presiden Jokowi menyebut jika komposisi komponen lokal yang digunakan dalam produk itu mencapai 75 persen hingga 94 persen.
• BI Gelontorkan Rp 11,9 Triliun untuk Jaga Rupiah, Rizal Ramli: Proaktif tapi Kurang Efektif
"Melepas ekspor produk otomotif produksi Toyota Motor Indonesia, di Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta, pagi tadi. Ini sekaligus menandai pencapaian satu juta unit ekspor Toyota Indonesia sejak pengapalan perdana tahun 1987 silam.
Tingkat kandungan komponen lokalnya 75-94 persen," tulis Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, Ferdinand Hutahaean memberikan pujian.
Ia pun mengartikan komponen yang dari Jepang hanyalah komponen kecil saja.
"Kandungan lokal 75-94% wahhh hebat..!! Berarti dr jepang cm baut2 saja. Mesin dan body lokal sudah," ujar Ferdinand.

Diberitakan laman web Kementerian Perindustrian RI, ekspor produk ini ditujukan untuk meningkatkan kembali ekspor netto sebesar 10 persen dari Produk Domestik Bruto sebagai satu dari banyaknya target peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Di roadmap tersebut, salah satu sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya, yakni industri otomotif. Sasarannya, Indonesia diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internalcombustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Rabu (5/9/2018).
• Benarkah Sering Memoles Ban Mobil Mempengaruhi Performa dari Ban? Berikut Penjelasannya
Hal tersebut disampaikan Airlangga Hartanto dalam acara Realization Over 1 Million CBU Export PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) di Jakarta.
Airlangga menyebutkan, pihaknya mengapresiasi PT TMMIN yang sejak tahun 1987 telah berhasil melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) sebanyak 1,4 juta unit.
“Keberhasilan ini juga ditandai dengan pencapaian target ekspor mobil CBU untuk pertamakalinya tahun 2018 menembus angka 200 ribu unit per tahun atau senilai sekitar 3 juta dolar AS,” tuturnya.
Kementerian Perindustrian mencatat peningkatan tahunan atas tren ekspor PT TMMIN untuk kendaraan CBU.
Pada 2016, ekspornya sebanyak 169 unit atau senilai 2,1 juta dolar AS, naik menjadi 199 unit (2,6 juta dolar AS) di 2017.
“Ini menunjukkan geliat manufaktur kita sedang tumbuh dan kepercayaan diri pelaku industri kita sedang tinggi-tingginya,” ucap Airlangga.
Airlangga menambahkan, pihaknya terus berupaya memperluas pasar ekspor untuk industri otomotif nasional.
Karenanya, perlu fasilitas insentif fiskal guna memacu produksi kendaran yang sesuai selera konsumen global.
“Misalnya, kami sedang mendorong peningkatan ekspor sedan dan mengambil peluang ke Australia,” tuturnya.
• Jokowi Melepas Ekspor 1 Juta Unit Produk Otomotif Produksi Toyota Indonesia
Sementara itu, sambungnya, kendaraan CBU merek Toyota yang diproduksi PT TMMIN telah dieskpor ke lebih dari 80 negara di Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah,dan Pasifik.
“Saat ini, sebanyak 1.879 unit CBU dari Toyota akan dikirim ke Bahrain, Bangladesh, Laos, Myanmar, Peru, Qatar, Saudi Arabia, Thailand, Uni Emirat Arab dan Kosta Rika,” sebutnya.
Airlangga juga memastikan, kemampuan industri otomotif nasional saat ini telah kompetitif dan struktur manufaktur semakin dalam dengan didukung banyaknya industri komponen di dalam negeri.
“Maka itu, hasil produksi Toyota di Indonesia, tingkat kandungan lokalnya sangat tinggi, mencapai 75-94 persen,” ujarnya.
Selain dalam bentuk CBU, jelasnya, PT TMMIN juga melakukan ekspor kendaraan bermotor dalam bentuk CKD, komponen, dan bahkan ekspor alat bantu produksi berupa die dan jig.
“PT TMMIN terus meningkatkan kapasitas produksinya dan sampai saat ini telah mencapai 250 ribu unit kendaraan, 411 ribu unit mesin, dan 12.000 ton besi cor,” imbuhnya.
Kemenperin pun mengapresiasi tehadap komitmen investasi Toyota Group selama ini di Indonesia, terutama setelah kunjungan Presiden Joko Widodo ke Toyota Motor Corporation Jepang tahun 2015.
Sejak tahun 2015 hingga 2017, nilai investasi Toyota Group di dalam negeri mencapai Rp 20 triliun.
Airlangga menegaskan, Kemenperin aktif mendorong terciptanya penambahan investasi baru maupun perluasan usaha, serta mengajak pelaku industri otomotif untuk mengadopsi teknologi terkini.
Upaya ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk merealisasikan target produksi mobil sebanyak 1,5 juta unit pada tahun 2020.
“Kami terus mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif di dalam negeri dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang telah kami programkan melalui sebuah roadmap yang jelas,” tegasnya.
Di dalam peta jalan tersebut, ucapnya, juga terdapat tahapan dan target dalam upaya pengembangan kendaraan berbasis energi listrik di Indonesia.
“Jadi, pada tahun 2025, sekitar 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah produk LCEV,” pungkasnya.
Sebagai informasi, seremoni ini secara langsung diresmikan Presiden Joko Widodo, yang dihadiri pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Presiden Toyota Motor Asia Pasific (TMAP) Susumu Matsuda, dan jajaran Direksi PT TMMIN. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)