Mata Uang Riyal Iran Anjlok Drastis ke Titik Terendah Sepanjang Sejarah
Mata uang riyal Iran mencapai titik terendah sepanjang sejarah terhadap dollar AS pada hari Senin (3/9/2018) malam.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mata uang riyal Iran mencapai titik terendah sepanjang sejarah terhadap dollar AS pada hari Senin (3/9/2018) malam.
Dilansir Bonbast.com, riyal telah kehilangan sekitar 15 persen dari nilainya di pasar terbuka dalam tiga hari terakhir, menjadi 128.500 rial per dollar pada Senin malam.
Penurunan itu merespons pidato Gubernur Bank Sentral Abdolnaser Hemmati pada Sabtu lalu, yang mengumumkan pengetatan pembatasan untuk mengalokasikan cadangan devisa.
• 44 Anggota DPRD Kota Malang Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Berikut Ini Daftar Namanya
"Hemmati mengatakan bahwa dia ingin lebih berhati-hati dalam mengalokasikan mata uang asing dengan suku bunga pemerintah, menandakan potensi kekurangan mata uang yang beredar di masa depan," kata wartawan keuangan Maziar Motamedi seperti dikutip AFP.
Riyal telah kehilangan 70 persen nilainya dalam satu tahun terakhir, terutama memanasnya hubungan dengan Amerika Serikat serta berakhirnya kesepakatan nuklir.
• Presiden Jokowi Kunjungi Bangunan Fasilitas Umum yang Rusak di Lombok
Bank sentral Iran mengontrol ketat peredaran mata uang asing yang masuk dan memberikan kurs khusus bagi 42.000 importir tertentu, seperti untuk mengimpor obat-obatan.
Bank sentral telah mencoba untuk menenangkan pasar, mulai dengan mengakhiri perdagangan pasar terbuka pada bulan April, memperbaiki kurs untuk 42.000 importir, dan menutup gerai-gerai petukaran valas.
Namun hal itu justru memicu berbagai spekulasi dan korupsi di pasar gelap. Juga membuat kepala bank sentral sebelum Hemmati dipecat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Giliran Mata Uang Iran yang Melemah Sentuh Titik Terendah Sepanjang Sejarah"