Pilpres 2019
Bawaslu: '2019 Ganti Presiden' dan 'Jokowi 2 Periode' Tidak Bisa Disebut Curi Start Kampanye
Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo mengungkapkan bahwa munculnya hashtag-hashtag 2019GantiPresiden dan Jokowi2Periode bukan termasuk kampanye
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo mengungkapkan bahwa munculnya hashtag-hashtag '2019 Ganti Presiden' dan Jokowi 2 Periode bukan termasuk dalam aktivitas kampanye.
Ratna Dewi hadir sebagai panelis dalam acara Mencari Pemimpin yang ditayangkan Kompas TV, dengan tema 'Siapa curi start kampanye?', Jumat (31/8/2018).
Menurut Bawaslu, kampanye merupakan aktivitas yang dilakukan setelah ditetapkannya peserta Pemilu.
Sementara itu, hingga kini belum ditentukan secara resmi siapa Calon Presiden dan Cawapres yang akan bertanding dalam Pilpres 2019.
• Tim Estafet Indonesia Raih Medali Perak Asian Games, Jokowi Beberkan Curhatan Lalu Muhammad Zohri
"Curi start kita pahami bahwa ada aktivitas yang dilakukan sebelum ada penetapan peserta pemilu," kata Ratna.
"Di pasal 1 UU Pemilu aturan kampanye disebutkan bahwa kampanye dilakukan jika sudah ada peserta pemilu,"terangnya.
"Pertanyaan kita sekarang sudah ada tim kampanye atau belum ? nah belum ada tim kampanye, karena tim kampanye itu adalah tim yang dibentuk oleh peserta. Sementara sampai saat ini KPU belum menetapkan pasangan calon presiden," lanjutnya.
Menurutnya tagar-tagar dukungan bakal Calon Presiden yang telah bermunculan merupakan bentuk aspirasi rakyat semata.
Sehingga, ini tak termasuk mencuri start kampanye.
"Aktivitas yang bermunculan di media, misalnya hashtag '2019 Ganti Presiden' atau 'Jokowi 2 Periode', menurut Bawaslu ini masih menjadi bagian dari ruang yang digunakan untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat," papar Ratna Dewi.
Ahmad Yohan, Ketua Umum Barisan Muda PAN, juga menjawab tudingan mencuri start saat Zulkifli Hasan memperkenalkan Sandiaga Uno sebagai Cawapres di hadapan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) saat memberikan sambutan.
• 6 Fakta Kasus Begal di Bandung yang Tewaskan Seorang Mahasiswi
Kubu Jokowi pun menganggap bahwa tindakan Zulkifli tersebut termasuk mencuri start dalam kampanye.
Namun, Ahmad Yohan menilai tindakan yang dilakukan Zulkifli tersebut adalah hal wajar.
"Saya kira itu hal yang biasalah ketika respon dari mahasiswa apalagi yang hadir di sini ketum PAN yang juga bagian dari pesta demokrasi ini, jadi mungkin orang bertanya," katanya.
"Jadi Wajar saja Pak Zul kenalkan salah satu calon yang akan dia dukung ," kata Ahmad Yohan.(TribunWow.com/Ekarista R.P)