Nike Tutup Gerai di Afrika Selatan usai Viralnya Video Bernuansa Rasis
Nike terpaksa menutup sejumlah gerainya yang berada di Arfika Selatan, termasuk dua yang berada di sebuah mal di Distrik Sandton, Johannesburg.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Nike terpaksa menutup sejumlah gerainya yang berada di Arfika Selatan, termasuk dua yang berada di sebuah mal di Distrik Sandton, Johannesburg.
Tindakan ini diambil merek perlengkapan olahraga asal Oregon, Amerika Serikat tersebut, sebagai buntut dari beredarnya sebuah video bernuansa rasial.
Video tersebut dibuat olah suami dari salah satu karyawan Nike di sana, dan menjadi viral di media sosial.
Di dalam rekaman itu terlihat, seorang pria kulit putih yang teridentifikasi sebagai Adam Catzavelos, -suami dari Direktur merchandising Nike, sedang berjalan di sekitar pantai.
• Cabor Pencak Silat Sumbang Emas ke-13 untuk Indonesia di Asian Games 2018
Yang menjadi masalah adalah perkataan lelaki itu yang menyebut, "langit biru, hari yang indah, pantai yang luar biasa, dan tak ada satu pun kaffir yang terlihat."
Di Afrika Selatan, kata "kaffir" dikenal dengan “K-Word” dan menjadi frasa yang amat melecehkan.
Di era apartheid kata itu merujuk pada kelompok kulit hitam Afrika.
Seperti diberitakan laman The Independent, viralnya video ini berujung pada terungkapnya jati diri istri Catzavelos, hingga muncul gerakan untuk memboikot Nike.
Kasus ini pun kian membias. Bahkan ada kelompok partai politik Economic Freedom Fighters (EFF) yang menyatakan akan mengajukan tuntutan hukum melawan Catzavelos.
Alhasil, sejumlah gerai Nike di negeri itu pun ditutup.
• Alasan Jokowi di Balik Kegemarannya Mengenakan Sneakers
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Times Live, pihak Nike telah memberi konfirmasi bahwa Catzavelos bukan karyawan Nike, dan menekankan etos inklusif dari merek tersebut.
“Nike melawan segala bentuk diskriminasi dan sudah sejak lama berdiri mendukung penuh keberagaman, inklusi, dan sikap saling menghormati."
“Kami amat percarya dengan kekuatan dari potensi tiap individu, dari setiap ras, agama, kebangsaan, gender, dan orientasi seksual." Demikian bunyi pernyataan resmi pihak Nike.
Di sisi lain, beredar kabar bahwa menyusul insiden ini, Catzavelos pun disingkirkan dari bisnis keluarga, Fine Foods, St George.
Selain itu, hak kepemilikan saham minoritas Catzavelos di tempat usaha tersebut pun dibatalkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Video Bernada Rasial Viral, Nike Terpaksa Tutup Gerai di Afsel