Tanggapi Insiden yang Dialami Neno Warisman, Andi Arief: Bisa Berdampak Negatif pada Prabowo-Sandi
Andi Arief menanggapi insiden yang dialami oleh tokoh penggerak gerakan '2019 Ganti Presiden', Neno Warsiman yang diadang di Bandara Pekanbaru.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Demokrat Andi Arief turut menanggapi terkait insiden yang dialami tokoh penggerak gerakan '2019 Ganti Presiden', Neno Warisman, yang tertahan di depan gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya, @AndiArief__ yang diunggah Minggu (26/8/2018).
Andi Arief mengatakan jika insiden pengadangan Neno Warisman harus dibaca sebagai upaya membentuk persepsi publik.
• Ruhut Sitompul: Ratna Sarumpaet, Rocky Gerung dan Neno Warisman Bikin Sensasi di Daerah
Selama ini, kata Andi Arief, gerakan '2019 Ganti Presiden' yang dibuat Mardani Ali Sera dan Neno Warisman selalu identik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dilanjutkannya, insiden pengadangan itu bisa memberi kesan negatif terhadap pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Pasalnya, jelas dia, situasi sudah berubah lantaran gerakan '2019 Ganti Presiden' sudah mendapatkan figur Prabowo-Sandi.
"Persekusi dan pemulangan Neno Warisman harus dibaca sebagai upaya membentuk persepsi publik bahwa gerakan ganti Presiden cuma gerakan Mardani dan Neno yg identik dengan PKS.
Bisa berdampak kesan negatif Prabowo-Sandi.
Situasi sudah berubah, gerakan anti Presiden sudah mendapatkan figur Prabowo-Sandi.
Apapun hasil positif situasi lalu harus disesuaikan dengan hasil situasi baru," tulis Andi Arief.

Diketahui, Neno Warisman diadang sekelompok massa saat berada di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.
Dilansir TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, pada Sabtu (25/8/2018), diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil BMW Neno Warisman berada di depan gerbang bandara.
Mobil yang membawa Neno Warisman diadang oleh massa di depan gerbang Bandara SSK II Pekanbaru.
Massa yang datang menolak kehadiran Neno Warisman.
Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (25/8/2018).
Setelah tiba di ruang kedatangan, pihak kepolisian tampak menggiring Neno Warisman yang menutup wajahnya menggunakan masker.
• Tanggapi Insiden yang Dialami Neno Warisman, Sadi Didu: Terus Berjuang Demi Kebebasan Berpendapat
Pihak kepolisian terlihat berdiskusi dengan Neno Warisman yang kemudian masuk ke dalam mobil BMW berwarna putih.
Mobil yang ditumpangi Neno Warisman tertahan di depan gerbang ke luar bandara.
Mobil tersebut tampak dalam kondisi mesin masih menyala.
Massa yang menolak kedatangan Neno telah memblokade jalan dan membawa sejumlah spanduk.
Pintu gerbang terpaksa ditutup dan dijaga ketat oleh personel TNI dan Polri.
Massa tampak melakukan sweeping terhadap mobil-mobil yang keluar dari gerbang bandara.
Aksi penolakan ini akhirnya berhasil dibubarkan oleh aparat.
• Rachland Nashidik: Neno Warisman Berhak Berpendapat, seperti Kebebasan Pendukung Jokowi 2 Periode
Kemudian disusul kedatangan massa pendukung Neno Warisman yang meminta agar mobil yang membawa Neno Warisman diperbolehkan keluar dari gerbang bandara.
Polisi kemudian juga membubarkan massa pendukung Neno Warisman karena dinilai sudah berada di luar ketentuan waktu.
Sebelumnya, massa sempat bersikeras tidak mau membubarkan diri.
Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Kurnia menegaskan sesuai dengan ketentuan undang-undang, aksi sudah melebihi waktu 50 menit dan harus dibubarkan.
"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18.50. Jadi rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kurnia. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)