Breaking News:

Diserbu Kabut Asap, Penerbangan di Bandara Supadio Kalimantan Barat Terganggu

Dampak dari pembakaran hutan dan lahan gambut membuat aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Supadio terganggu akibat kabut asap.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
IST
Ilustrasi bandara 

TRIBUNWOW.COM - Dampak dari pembakaran hutan dan lahan gambut membuat aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, terganggu akibat kabut asap yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, Senin, (20/8/2018).

Diwartaka TribunWow.com dari Kompas.com Senin, (20/8/2018), sebanyak tujuh jadwal penerbangan ditunda akibat jarak pandang yang terbatas di landasan pacu yang hanya berkisar 300 meter.

Jarak pandangpun berangsur normal dan membaik dalam beberapa jam.

Jokowi Berikan Acungan Jempol untuk Lindswell Kwok Peraih Medali Emas di Cabor Wushu

Manajer Operasional Bandara Internasional Supadio, Bernard Munthe mengatakan, untuk saat ini jarak pandang sudah masuk ke batas aman.

"1.000 meter saat ini batas aman," ujar Bernard saat dihubungi Senin, (20/8/2018) pagi.

Sementara itu, salah satu penumpang dari Pontianak tujuan Jakarta, Roni mengatakan, jadwal penerbangan pesawat Garuda yang seharusnya dijadwalkan pada pukul 05.55 WIB seperti yang tertera pada boarding pass terpaksa ditunda.

"Dari pagi tidak ada penerbangan dan delay hampir dua jam," ujar Roni.

Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik dan Sehat

Meski demikian, penerbangan akhirnya tetap dilanjutkan walau sempat tertunda.

Disisi lain, diberitakan dari TribunPontianak.co.id, Minggu, (19/8/2018), Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sutarmidji menginstruksikan bahwa seluruh proses belajar mengajar di Pontianak untuk dihentikan demi menjaga kesehatan seluruh murid.

Hal ini dikarenakan serbuan asap membuat udara di Kota Pontianak dalam kondisi sangat buruk dan berbahaya bagi kesehatan.

Jawab Zulkifli Hasan soal Utang Rp 400 T, Menkeu: Pernyataan Itu Bermuatan Politis, Menyesatkan

"Kondisi udara di Kota Pontianak hari ini sudah menunjukan posisi sangat buruk akibat asap yang melanda," ucap Midji.

Midji memutuskan meliburkan proses belajar mengajar mulai dari PAUD sampai SMP, karena jenjang ini masih merupakan kewenangan dibawah Pemerintah Kota Pontianak. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
TribunWow.comKalimantan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved