Gempa di Lombok
Berduka atas Gempa di Lombok, Ferdinand Hutahaean Tak Mau Komentari Isu Politik
Ferdinand lebih memilih untuk menunjukkan rasa empatinya kepada masyarakat yang ada di Lombok, Mataram dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kepala Divisi Humas dan Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengutarakan rasa duka terhadap penderitaan masyarakat yang menjadi korban gempa Lombok yang tak kunjung berhenti.
Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter Ferdinand, sebagai bentuk rasa empati, dirinya tidak mau berkomentar terkait isu politik untuk hari ini.
Ferdinand lebih memilih untuk menunjukkan rasa empatinya kepada masyarakat yang ada di Lombok, Mataram dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti yang ditulis akun @LawanPolitikJKW pada Senin (20/8/2018) "Tolong jgn pancing2 sy dgn isu politik hr ini. Sy bisu ttg politik dan tak ingin mengomentari politik utk hari ini. Sy menunjukkan emphaty saya kpd saudaraku di Lombok, Mataram NTB. #PrayForLombok #BencanaNasionalForNTB."

Sebelumnya Ferdinand juga membantah tudingan jika dirinya mempolitisasi gempa Lombok.
Ia mengatakan jika dirinya tulus, lantaran ini menyangkut isu kemanusiaan.
Ferdinand mengungkapkan hatinya menangis lantaran melihat dan merasakan getirnya batin masyarakat yang menjadi korban gempa Lombok, NTB.
Untuk itu Ferdinand menyatakan untuk diam soal politik hari ini, Senin (20/8/2018).
@LawanPolitikJKW: Mohon jgn tuduh saya mempolitisasi Gempa Lombok. Saya tulus dr dlm hati,ini soal kemanusiaan. Soal hati yg menangis melihat dan merasakan getirnya bathin saudaraku di Lombok NTB. Sy diam dr politik hari ini. Sy bisu bicara politik hr ini. #BencanaNasionalForNTB #PrayForLombok

Diberitakan dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (20/8/2018), gempa susulan dengan kekuatan 6,9 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (19/8/2018) pukul 19.56 WIB menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara.
BNPB mencatat hingga Senin (20/8/2018), pukul 10.45 WIB, korban tewas akibat gempa susulan sebanyak 10 orang.
Selain korban meninggal, 24 orang luka-luka, 6 unit fasilitas ibadah rusak, dan 151 unit rumah rusak dengan rincian 7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan.
Data yang tercatat merupakan data sementara karena terdapat kendala listrik padam total yang menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat.
Dari 10 korban yang meninggal, 4 orang berasal dari Lombok Timur, 5 orang dari Sumbawa Besar dan 1 orang dari Sumbawa Barat.
Korban yang meninggal disebabkan karena tertimpa bangunan roboh dan sebagian karena serangan jantung kaget menerima guncangan gempa yang keras.
Hingga kini, Tim SAR gabungan dari basarnas, TNI, Polri, ESDM dan relawan masih terus melakukan evakuasi. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)