Breaking News:

Naikkan Anggaran Pendidikan di 2019, Jokowi: Aset Terpenting Bangsa adalah Manusianya

Presiden Joko Widodo menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dalam Rapat Paripurna di kompleks DPR/MPR, Senayan.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @jokowi
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dalam Rapat Paripurna di kompleks DPR/MPR, Senayan, Kamis (16/8/2018).

Dilansir TribunWow dari website resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, setkab.go.id, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusianya.

Karena itu, Pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tapi juga investasi sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitasnya.

Sejumlah Tokoh dan Partai Ini Dulunya Dukung Prabowo, kemudian Beralih ke Jokowi, Siapa Saja Mereka?

Dengan demikian, diharapkan masyarakat Indonesia mampu bersaing di dunia Internasional.

Untuk itu, Presiden menuturkan, Pemerintah akan meningkatkan anggaran pendidikan untuk 2019, yaitu dengan mengalokasikan anggaran Pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara.

“Pada tahun 2019, anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp487,9 triliun, meningkat 38,1 persen dibandingkan realisasi anggaran pendidikan tahun 2014, sekitar Rp353,4 triliun,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2019, pada Rapat Paripurna DPR-RI, di Gedung Nusantara, Jakarta, Kamis (16/8) siang.

Fahri Hamzah Sebut Pengakuan Sandiaga Uno sebagai Pintu Mencerabut Akar Korupsi

Jokowi menjelaskan pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang pra-sekolah hingga SD, SMP, dan SMA, pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, bahkan sampai dengan jenjang pendidikan tertinggi S3 bagi seluruh anak bangsa yang berpotensi, terutama bagi yang kurang mampu.

"Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah mampu menaikkan angka partisipasi murni untuk SD, SMP, SMA, dan madrasah," ucap Jokowi.

Jokowi menyebutkan, pada tahun 2019, Pemerintah akan memberikan beasiswa kepada 20,1 juta siswa melalui Program Indonesia Pintar.

Bantuan juga akan diberikan kepada 471 ribu mahasiswa melalui beasiswa bidik misi.

Setelah Sidang Tahunan MPR, SBY Kembali Absen pada Upacara Kemerdekaan di Istana Merdeka

Selain itu, dalam periode 2014-2019, Pemerintah juga melakukan investasi melalui LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dengan memberikan beasiswa kepada sekitar 27 ribu mahasiswa dari seluruh pelosok Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di perguruan tinggi terbaik dalam negeri maupun di luar negeri.

Pemerintah bahkan juga membiayai 123 kontrak riset terpilih.

Jokowi menjelaskan, belanja negara untuk bidang pendidikan pada tahun 2019 juga akan diarahkan untuk memperkuat program BOS bagi 57 juta siswa, meningkatkan kualitas guru PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan non-PNS melalui tunjangan profesi, dan percepatan pembangunan, serta rehabilitasi sekolah.

Selain itu, bantuan pendidikan juga ditujukan untuk membangun 1.407 ruang praktik SMK dan bantuan pelatihan/sertifikasi 3.000 mahasiswa, memperkuat program vokasi yang lebih masif dan terintegrasi lintas kementerian, serta pembangunan sarana kelas dan laboratorium di 1.000 pondok pesantren.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)

Tags:
JokowiPendidikan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved