Breaking News:

Yenny Wahid Beberkan Bagian dari NU yang Tidak Mendukung Mahfud MD jadi Cawapres Jokowi

Yenny Wahid memberikan penjelasan terkait NU yang selalui dibawa-bawa dalam politik dari kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
tribunnews.com
Tribunnews/JEPRIMA - Politikus Yenni Wahid saat ditemui pada konferensi pers Puteri Muslimah Indonesia 2015 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015). Yenni menjadi juri bersama Opick, Arzety Bilbina, Chand Parwes dan Nurulita pada ajang pemilihan tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur The Wahid Institut yang juga cicit dari pendiri Nahdatul Ulama (NU), Yenny Wahid memberikan penjelasan terkait NU yang selalui dibawa-bawa dalam politik dari kubu Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin.

Melalui tayangan Mata Najwa Trans7, mulanya Najwa Shihab sebagai pembawa acara menanyakan terkait pihak NU yang tidak menyetujui Mahfud MD jadi cawapres Jokowi.

"Anda sempat diminta berbicara dengan kyai-kyai NU, soal bagaimana Mahfud kemungkinan dipasangkan dengan Jokowi?," tanya Najwa, Rabu (15/8/2018).

Yenny menjawab jika NU secara kultural menyetujui hal itu, sementara di tubuh NU terdiri dari NU kultural dan struktural.

"Ya kyai NU secara kultur menerima semua," jawab Yenny.

Bahas Ancaman yang Dikatakan Mahfud MD, Putri Gus Dur Yenny Wahid Ungkap Sosok Maruf Amin

"Jadi yang tidak mendukung ini NU strukturalnya?," potong Najwa.

Yenny pun membenarkan hal itu dengan mengaitkan NU dengan partai tertentu.

"NU struktural yang dekat dengan partai politik tertentu (yang tidak mendukung), dengan PKB," jawab Yenny.

"Nah ini yang gak dukung, mungkin ada kepentingan-kepentingan politik jangka pendek dengan PKB sendiri, kemudian NU agak kebawa-bawa," tambahnya.

Lihat videonya:

Sementara itu, diberitakan sebelumnya di Wartakota, terkait adanya isu penolakan Mahfud lantaran dicap bukan merupakan kader NU, Yenny Wahid pun turut menanggapi dengan mengatakan jika sebenarnya kiprah NU bukan berpolitik.

"Apa yang terjadi di NU itu biasalah, itu karena organisasi yang sangat besar, lalu di situ tempat bernaung segala macam orang dengan segala macam kepentingan politiknya sehingga kemudian jadi ikut, seolah-olah ikut gaduh," jelasnya dalam tayangan Mata Najwa pada Rabu (15/8/2018) malam.

"NU itu kalau sudah khitahnya tidak boleh berpolitik, tapi memang kenyataannya masih banyak politisi yang bergabung di NU. Namun yang disalahpahami bahwa NU itu berkiblat pada salah satu partai politik saja, itu tidak betul juga," tambahnya.

Hal tersebut ditunjukkan dari kehadiran Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy dan sejumlah tokoh Partai Golkar hingga Gerindra saat ini.

Walau berbeda partai, mereka merupakan kader NU.

Maju Jadi Cawapres Jokowi, Jumlah Kekayaan Maruf Amin Capai Rp 11,6 Miliar

"Nah, mas Rommy ini salah satu politisi NU juga ini, walaupun dari PPP. Ada juga (politisi) yang dari Golkar, ada juga yang di Gerindra juga ada," jelas Yenny.

Penasaran, Najwa menegaskan, apakah NU hanya merupakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); lawan politik sembilan partai dan Joko Widodo saat ini.

Yenny membenarkan, menurutnya masyarakat kini beranggapan jika NU adalah PKB saat ini.

"Sayangnya seolah-olah di luar sama ada kesan seperti itu. Nah, kemarin itu NU seolah-olah dibawa-bawa dalam dialog yang terjadi ketika pak Mahfud namanya sempat digadang-gadang menjadi Cawapres pak Jokowi.

Tapi itu kegaduhan-kegaduhan yang biasanya terjadi kan menjelang Pilpres. Setiap lima tahun, NU memang akan didekati oleh orang banyak," ungkap Yenny.

"Didekati atau mendekatkan diri? atau ikut terlibat? Karena didekati, pasif dengan aktif itu berbeda mbak Yenny. Yang mana nih yang anda lihat," sanggah Najwa.

Presiden Jokowi Klaim Angka Pengangguran Terbuka di Indonesia Mengalami Penurunan

"Pertama saya perlu ya menguraikan mba Nana (Najwa Shihab), bahwa NU itu bukan cuma satu pihak, jadi ketika ada orang yang kemudian berbicara atas nama NU, ini tidak serta merta mengatasnamakan organisasi secara keseluruhan," jelasnya.

"Misalnya Gus Mus, itu secara jelas mengingatkan politisi yang kebetulan dekat dengan pengurus NU agar tidak menggelar rapat-rapat di kantor PBNU. Jadi apa yang terjadi di NU itu mungkin hanya segelintir orang saja, tidak bisa dipastikan tubuh besar yang ada di NU," tambah Yenny.

Pernyataannya menyinggung soal keterangan Mahfud MD yang dibuang dari bursa Cawapres Jokowi lantaran diisukan bukan Kader NU.

Hal tersebut dipastikan Yenny tidak benar, karena hingga saat ini menurutnya perbedaan kader dengan simpatisan NU sangat samar.

"Saya saja belum punya karta NU (Kartu keanggotaan kader NU), memang sekarang ini sulit membedakan mana yang kader dan bukan. Tetapi ada baiknya jika keanggotaan NU tidak dibatasi hanya pada pengurus saja," ungkapnya. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FacebookVideo ViralKisah Mengharukan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved