Romahurmuziy Beri Tanggapan soal Surat Terbuka Warga Muhammadiyah
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy memberikan klarifikasi terkait surat terbuka warga Muhammadiyah yang ditujukan kepadanya.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy memberikan klarifikasi terkait surat terbuka warga Muhammadiyah yang ditujukan kepadanya.
Hal itu disampaikan Romy (sapaan Romahurmuziy) melalui Twitter miliknya, @MRomahurmuziy, Kamis (16/8/2018).
Mulanya, melalui surat terbuka yang diunggah di situs Muhammadiyah, sangpencerah.id, ada perkataan dari Romy yang dianggap merendahkan Muhammadiyah.
Berikut ini salinan surat dari Muhammadiyah untuk Roma.
"Surat Terbuka untuk Romy PPP
Riak ILC tadi malam Prof Mahfud menyampikan ketika usulan nama-nama cawapres yang didominasi salah satu kelompok.
ketua PPP Romi bilang ada nama Din Syamasuddin, “masuknya Prof.Din kedalam bursa cawapres jokowi cuman buat lucu-lucuan, masak semua cawapres dari NU semua, paling nggak harus ada dari Muhammadiyah”
@MRomahurmuziy harus jelaskan ini pernyataan yg merendahkan Muhammadiyah
Muhammadiyah tidak sama dengan perangai elit ormas yg diungkap Mahfud MD saling sikut untuk memuaskan syahwat kuasa.
Sejak lahir Muhammadiyah mengabdi untuk ummat dan bangsa tidak pernah memberi ancaman kalau tidak kepilih jadi calon penguasa maka tidak ikut bertanggungjawab secara moral terhadap pemerintah.
Itu bentuk ancaman syahwat kuasa yg merasa tidak akan bisa berdiri tanpa menempel Penguasa.
Muhammadiyah mandiri secara ekonomi dan khittah gerakan, kekayaan muhammadiyah bersumber utama dri keikhlasan kader dan warganya bukan hasil menjilat penguasa siapapun mereka.
Jadi kalo ada ketua umum partai yang sembarang membanting lidah mendeskriditkan Muhammadiyah maka sudah harusnya warga Muhammadiyah tidak perlu memilih PPP yg punya ketua umum tidak bisa menjaga lisannya.
Jika PPP tidak memberikan klarifikasi maka akan kita dorong warga Muhammadiyah untuk mengeluarkan fatwa “Haram” memilih PPP."
• Maruf Amin Enggan Komentari Tudingan Mahfud MD
Menanggapi hal itu, Romy mengatakan jika warga Muhammadiyah merupakan satu di antara konstituen dari PPP.
Sementara masuknya Prof Din Syamsuddin yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pernah benar diusulkan saat ia diundang menghadiri Halal bi Halal di Kantor PPP pada 4 Juli 2018.
Berikut ini tweet dari Romy terkait klarifikasinya atas surat dari warga Muhammadiyah yang dikutip TribunWow.com dari Twitter.
"Masuknya nama prof. Din adalah nyata-nyata dibisikkan salah satu pimpinan PP @muhammadiyah saat saya diundang menghadiri Halal bi Halal di kantor PP pada 4 Jul 2018 lalu.
Saya menyadari positioning netral persyarikatan, namun wajar juga jika setiap kelompok memiliki keinginan.
Dalam dunia politik, penyampaian lisan kadang lebih tinggi maknanya ketimbang tulisan. Karenanya saya menganggap, bisikan utk nama Prof. Din disampaikan kepada pak @jokowi adalah amanat.
Kebetulan beberapa hari sesudah itu saya diterima presiden, sehingga kesempatan itu saya sampaikan.
Dalam pembicaraan dengan pak @jokowi di awal Juli itu, kami memang tengah mengerucutkan sejumlah nama kandidat cawapres dari long list mjd shorlist 10 nama.
Ketika nama Prof. Din sy sampaikan, adalah pak @jokowi yg kemudian meminta nama itu dimasukkan ke dalam shorlist
Jadi, sama sekali bukan "lucu2-an". Juga bukan sekedar "masa semua cawapres dari NU semua". Prof. Din yg sy kenal adalah ketua wilayah Ikatan Pelajar NU NTB pada masanya.
Beliau adalah warga NU yg kemudian dipercaya mjd Ketum @muhammadiyah. Beliau juga cendekiawan lintas iman
Itu juga yg sy duga melatari mengapa Prof. Din yg dibisikkan kpd saya, di kantor PP @muhammadiyah pula.
Istilah guyon yg sering populer di kalangan aktivis pergerakan Islam adalah "MuhammadiNU", aktivis Muhammadiyah yg 'ubudiyahnya NU atau sebaliknya
@DPP_PPP bukan hanya sekali menominasikan prof. Din sbg cawapres. Jelang Pilpres 2014, keputusan Musyawarah Kerja Nasional PPP Feb 2014 di Bandung, bbrp nama kita putuskan mjd kandidat: @jokowi, @Pak_JK, Din Syamsudin, Hasyim Muzadi, Khofifah, Jimly Assiddiqi, & Isran Noor
Itu adalah bagian dr algoritma berpikir kami sbg parpol utk melakukan candidacy scr terbuka, yaitu memutuskan sejumlah nama, mengumumkannya, dan mensurveynya.
Kemudian kami tunggu bagaimana riak publik menanggapinya
@muhammadiyah adalah 'kakek' kami. Krn pada 5 Jan 1973, PPP didirikan oleh 4 parpol Islam: @nahdlatululama, @pp_parmusi, PSII & Perti.
Sedangkan Parmusi didirikan 17 Agt 1967 oleh 16 ormas Islam a.l. @muhammadiyah yg piagam pendiriannya di-ttd AR. Fahrudin & Djindar Tamimi
Tidaklah mungkin PPP meninggalkan @muhammadiyah, apalagi menjadikan mantan ketua umumnya sbg "lucu2-an". Apalagi yg sedang kita kerucutkan adalah nominasi orang ke-2 terpenting dlm protokeler di NKRI
Saya menghargai seluruh masukan yg berkembang.
Namun pribahasa Jawa "undaking pawarta sudaning kiriman", sering berita melebihi apa yg disampaikan.
Sy berharap tiada lagi misleading akibat hoax yg maha kejam. Semoga ini cukup mjd bahan klarifikasi kpd saudara2ku @muhammadiyah," tulis Roma.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)