BEI Sebut IHSG Kena Dampak Krisis Turki
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa memberikan keterangan jika merosotnya IHSG dikarenakan krisis yang sedang dialami Turki.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga saat ini masih mencatan penurunan.
Setelah merosot sebesar 3,5 persen pada Senin (13/8/2018), IHSG masih lesu dengan angka penurunan sebesar 0,43 persen pada Selasa (14/8/2018) siang.
Dilansir TribunWow.com dari Kontan.co.id, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Laksono W. Widodo memberikan keterangan jika merosotnya IHSG dikarenakan krisis yang sedang dialami Turki.
Menurut Laksono, pergerakan IHSG menjadi sangat dinamis tergantung pada perkembangan yang terjadi di Turki.
"Memang agak tidak adil IHSG bisa turun sebanyak itu dibanding yang lain dalam satu hari. Mungkin karena likuiditas yang belum terlalu banyak juga," ujar Laksono, Selasa (14/8/2018).
Hingga pukul 15.20 WIB, IHSG merosot 94,49 poin atau 1,61 persen ke level 5.766,76.
• Tinjau Lokasi Gempa Lombok Utara, Jokowi: Pemerintah akan Bantu Bangun Rumah Tahan Gempa

Laksono menambahkan, kemarin banyak investor asing yang melakukan aksi jual, sedangkan investor lokal melakukan aksi wait and see.
Selain itu, menurut Laksono, secara fundamental indeks masih belum memiliki masalah yang berarti.
Beberapa perusahaan melakukan antisipasi seperti buyback karena harga masih tergolong rendah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, semua sektor yang ada pada indeks saham mengalami penurunan.
• Cerita Istri Anji Manji tentang Infeksi Telinga Anaknya yang Tak Kunjung Sembuh dan Harus Dioperasi
Saham industri dasar, agrikultur, finansial dan aneka industri merosot pada pagi ini.
Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengungkapkan bahwa merosotnya IHSG disebabkan oleh merosotnya mata uang Turki, lira.
"Tampaknya, penguatan IHSG pekan ini sulit berlanjut menyusul krisis mata uang yang terjadi di Turki," ujar Edwin kepada Kontan, Senin (13/8/2018).
Seluruh bursa saham di Asia merosot, seperti Indeks Topix di Jepang turun 1,64 persen, Indeks Hang Seng di Hong Kong turun menjadi 1,59 persen dan Indeks Shanghai di China merosot 1,5 persen. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)