Breaking News:

Reaksi Bank Indonesia terkait Gejolak Krisis Ekonomi yang Melanda Turki

Dampak krisis ekonomi Turki yang terbesar akan terjadi di Euro karena banyak eksposure lembaga keuangan Eropa dalam sistem keuangan Turki.

Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/Robertus Belarminus
Ilustrasi Bank Indonesia 

TRIBUNWOW.COM - Saat ini Turki sedang berada di ambang krisis keuangan dengan penyusutan sebesar 10 hingga 20 persen.

Dilansir TribunWow.com dari Kontan.co.id pada Senin (13/8/2018), krisis perekonomian yang sedang melanda Turki tidak membuat Bank Indonesia (BI) khawatir.

Bahkan tidak ada antisipasi khusus terkait hal ini.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsyah mengungkapkan, sejauh ini yang BI lakukan adalah konsisten dengan kebijakan yang sudah dijalankan selama ini.

Buya Syafii Maarif Sindir Cak Imin tentang Pencalonan Maruf Amin

"Yang BI lakukan adalah konsisten dengan kebijakan yang sudah dijalankan selama ini," ujar Nanang.

Menurutnya, dampak krisis ekonomi Turki yang terbesar akan terjadi di Euro karena banyak eksposure lembaga keuangan Eropa dalam sistem keuangan Turki.

BI akan terus memantau dampak krisis Turki, sebab dampaknya juga tetap terasa.

Salah satu indikator yang terlihat adalah dolar indeks spot yang naik ke 96,357 di pasar uang New York pasa Senin (13/8/2018).

Pengutan dolar AS tetap akan berimbas ke rupiah.

"Cuma seberapa besar pengaruhnya, kami berharap tak signifikan dan tak lama," ujar Nanang.

Fotonya Bersama AHY Dicibir, Gibran Rakabuming Tanggapi Santai

BI mengaku tetap konsisten dengan kebijakan yang sudah berjana saat ini.

Nanang menambahkan, BI akan masuk pasar valas dan surat berharga negara (SBN) dengan terukur.

kebijakan suku bunga juga akan tetap fokus pada stabilitas moneter.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberlakukan kebijakan lama yakni menerbitkan kredit domestik dengan pinjaman luar negeri.

Selain itu perusahaan Turki juga meminjam dana dengan mata uang asing sebesar USD 300 miliar dan kini harus membayarnya, sedangkan lira Turki mengalami devaluasi.

Lira Turki Anjlok, Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah Tembus Angka Rp 14.600

Sebagian besar pinjaman perusahaan Turki dikeluarkan ketika kurs lira Turki berada di 2 dolar AS.

Sedangkan kini lira telah mencapai 6 dolar AS yang menyebabkan jumlah pinjaman naik tiga kali lipat.

Sejauh ini lira anjlok sebesar 46 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun 2018. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)

Tags:
Krisis ekonomiTurkiBank Indonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved