Din Syamsuddin Sebut Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama soal Capres adalah Hal yang Wajar
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin angkat bicara soal dinamika politik jelang Pilpres 2019.
Penulis: Vintoko
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin angkat bicara soal dinamika politik jelang Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan melalui tayangan Kompas TV yang diunggah di YouTube, Jumat (3/8/2018).
Din Syamsuddin menilai dua calon presiden yang sudah disebut-sebut belakangan ini memiliki potensi membawa kebaikan bagi Indonesia dan umat Islam.
• Sekarang Tupperware Bisa Digadaikan di Pegadaian
Untuk itu, dirinya meminta semua umat Islam menyikapi dinamika politik jelang Pilpres 2019 dengan niatan baik dan pikiran yang cerdas.
Din Syamsuddin juga berpesan kepada umat Islam agar tidak terjebak dalam penilaian hitam dan putih kepada calon presiden karena semua memiliki sisi negatif dan positif.
Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan jika muncul perbedaan pandangan dari kalangan ulama dalam menentukan pemimpin, menurut Din merupakan hal yang wajar.
• Telinga Saga Anak Penyanyi Anji Terkena Infeksi karena Miliki Kondisi Kesehatan yang Langka
"Di kalangan ulama, di kalangan manapun pasti ada perbedaan pendapat. Seorang ulama tertentu akan cenderung pada A, ulama yang lain cenderung pada B itu sangat wajar," kata Din Syamsuddin.
Namun perbedaan ini jangan dijadikan alasan untuk berkonflik.
Ulama diminta untuk mencerahkan dan tidak mudah memberikan penilaian yang absolut kepada calon pemimpin
• Tanggapi Pilihan Ustaz Abdul Somad soal Cawapres, MS Kaban: Berubahkah?
"Yang penting jangan berkonflik dan sekedar pesan saja jangan memberikan judgement, penilaian yang absolut apalagi dengan labelisasi," tandas dia.
Sementara itu, sampai sejauh ini dinamika politik jelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden mengarah pada dua poros.
Yaitu poros Presiden Joko Widodo yang sudah membentuk koalisi dan poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang masih dalam proses penjajakan koalisi.
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)