Pilpres 2019
Pengamat Beberkan Analisis Pilpres 2019: Bisa Dimaknai Pertarungan Ulang antara Megawati dan SBY
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari memberikan analisis politiknya terkait pertarungan Pilpres 2019.
Penulis: Vintoko
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari memberikan analisis politiknya terkait pertarungan Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkannya dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne yang tayang pada Selasa (31/7/2018).
Tema pembahasan acara tersebut adalah "Pilpres 2019: Kembali Mega Versus SBY".
• Ketua Progres 98 Sebut Rocky Gerung Jadi Bintang yang Bersinar bagi Kubu Oposisi di ILC
Qodari mengatakan jika Pilpres 2019 bisa dimaknai pertarungan ulang antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi Pilpres 2019 memang bisa dimaknai sebagai pertarungan ulang antara Megawati dan SBY, tapi menurut saya pertarungan yang real itu adalah pertarungan tetap antara Jokowi dan Prabowo," terang Qodari.
Menurut dia, peran Megawati dan SBY sebagai ketua umum partai politik tidak bisa lepas dari Pilpres 2019.
"Megawati dan SBY sebetulnya bagian dari pertarungan dua calon presiden ini. Pendapat dan opini Megawati pasti mempengaruhi keputusan politik Jokowi maupun partai koalisi, seperti pilihan calon wakil presiden atau pilihan lain," ujar Qodari.
"Di sisi yang lain, keputusan Prabowo dalam banyak hal, menurut saya juga sangat dipengaruhi masuknya seorang SBY," tandas dia.
• Reaksi Rocky Gerung saat Dibilang Sok Tahu dan Terlalu Lebay oleh Politisi PDIP
Di samping itu, Qodari menilai jika Prabowo Subianto adalah pilihan kedua SBY dalam Pilpres 2019, sementara pilihan pertamanya kepada Jokowi.
Menurut dia, SBY belum sepenuhnya masuk dalam koalisi oposisi bersama dengan Partai Gerindra dan masih punya beberapa pilihan.
"SBY masih punya beberapa pilihan, pertama adalah AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) digandeng sebagai wakilnya Prabowo Subianto. Kalau itu terjadi, selesai, betul-betul akan ada pertarungan ke sekian antara Megawati dan SBY," urai Qodari.
• Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri ESDM Ceritakan Perjuangan Pertamina Ambil Alih Blok Rokan
Lebih lanjut, dirinya mengatakan masih ada skenario lain yang mungkin akan terjadi jika keinginan SBY untuk mengusung AHY sebagai cawapres tidak dipenuhi.
"Bukan mustahil justru nanti SBY bikin koalisi sendiri, mengajak PKS dan PAN, lalu mencari calon presiden baru dengan AHY sebagai wakilnya," terang dia.
Qodari menambahkan, tak menutup kemungkinan bila SBY kembali menjajaki koalisi dengan Jokowi jika keinginannya tidak diakomodasi.
"Mungkin saja SBY kembali kepada selera asal kembali, yakni kepada koalisi Jokowi. Karena sebetulnya pintunya sudah dibukakan oleh Jokowi," pungkas dia.
Simak video selengkapnya di bawah ini:
(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)