Amien Rais Angkat Bicara soal Hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa

TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais turut memberikan tanggapan mengenai hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Bangsa.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam siaran Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang pada, Minggu (29/7/2018) di tvOne.

Dalam forum yang digelar sejak Jumat lalu tersebut, direkomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menanggapi hal tersebut Amien Rais mengatakan jika hasil ini adalah hasil dari koalisi keumatan dan koalisi kebangsaan.

• Tak Disorot Kamera, Najwa Shihab Ungkap Fakta Terbaru Sel Palsu Setya Novanto 

Menurutnya, nama-nama yang direkomendasikan akan menjadi kombinasi terbaik dalam melawan petahana Joko Widodo (Jokowi).

Amien Rais menggambarkan sosok Prabowo yang sudah paham dengan pancasila, konstitusi, dan hal lainnya.

Sedangkan Salim Segaf dan Abdul Somad merupakan perwakilan dari ulama.

"Ini paduan antara koalisi kebangsaan dan koalisi keumatan.

Pak Prabowo track recordnya sebagai perwira tinggi TNI Angkatan Darat, sudah paham sekali lah apa itu Pancasila, apa itu konstitusi, dan lain-lain.

Kemudian Pak Salim Segaf maupun Abdul Somad yang sekarang sudah seperti meteor ini juga seri ulama.

Menurut saya secara pribadi, memang ini the best combination.

• Mesut Ozil Dicap Pengecut setelah Memutuskan Pensiun dari Timnas Jerman

Ini yang bisa menyelamatkan bangsa kita, dan insyaallah bisa lebih bagus dari yang ada sekarang ini," kata Amien Rais.

Amien Rais lantas mengungkapkan kemungkinan yang akan terjadi di partai koalisi.

Di mana menurutnya, partai koalisi Prabowo bisa menerima hasil Ijtima tersebut.

"Insya Allah partai akan menerima, mungkin satu dua akan perlu berbicara agak keras barangkali, masing-masing ingin mengandalkan opininya.

Tapi biasanya yang bekerja dan berjalan akal sehat," ujar Amien Rais.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan jika perdebatan tersebut terjadi di komisi politik.

• Debat dengan Jubir PSI, Gerindra: Hanya Mencari Sensasi dan Popularitas, Kurang Elok

Ia kemudian menerangkan apabila dalam acara Ijtima tidak hanya membahas mengenai politik, tetapi juga dakwah, ekonomi, kelembagaan, dan politik.

Dalam komisi politik, awal yang dibahas adalah kriteria calon pemimpin nasional yang diinginkan, terutama yang pro keumatan.

Setelah itu muncul pakta integritas hingga akhirnya perekomendasian.

Hasil rekomendasi juga mengacu pada Rakornas PA 212 sebelumnya.

Diketahui, saat Rakornas ada 5 nama, seperti:

1. Rizieq Shihab

2. Prabowo Subianto

3. Tuan Guru Bajang (TGB Zainul Majdi)

4. Yusril Ihza Mahendra

5. Zulkifli Hasan

• Rustam Ibrahim: Mengatakan Rakyat Tambah Miskin dan Sengsara adalah Dusta yang Nyata

Tuan Guru Bajang kemudian dihapus karena menyeberang ke kubu Jokowi.

Sehingga tinggal empat nama.

Dalam pembahasan terakhir, ada dua nama yang mengerucut, yakni Rizieq Shihab dan Prabowo.

Yang mana akhirnya Prabowo keluar sebagai pilihan.

"Mayoritas, di lapangan ingin HRS menjadi presiden, setelah komunikasi dengan beliau, dengan kerendahan hati dan keulamaan, beliau mempercayakan calon presidennya ke Pak Prabowo," kata Slamet.

Demikian pula dengan nama cawapres.

Dua nama yang direkomendasikan merupakan nama-nama yang sesuai dengan kriteria.

• Tanggapi Koalisi Gerindra-Demokrat, Peneliti SMRC Sebut SBY Punya Inisiatif Lebih

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)