Rustam Ibrahim: Saya Tak Melihat Megawati Promosikan Puan Seperti SBY kepada AHY
Rustam Ibrahim memberikan komentar terkait Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kaitan berpolitik dengan anak-anaknya.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Direkur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim memberikan komentar terkait Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kaitan berpolitik dengan anak-anaknya.
Komentar ini diberikan Rustam melalui Twitter miliknya, @RustamIbrahim, Minggu (29/7/2018).
Mulanya, akun netizen @Ajeng_Cute16 mengomentari berita terkait pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang mengatakan jika PDIP tak pernah memilih pemimpin yang muncul karena nama besar.
Netizen itu pun mengomentari dengan mengatakan jika Megawati selaku Ketua Umum PDIP juga muncul karena nama besar bapaknya, IR. Soekarno.
"Lah Ibu Megawati ituh muncul nya krn nama besar bapaknya bukan yak?
Kalo Ga ada nama Soekarno apa prestasi bu mega yang bisa membuat rakyat kenal dan bangga?," tulis netizen @Ajeng_Cute16.
Mengomentai hal itu, Rustam pun menjawab jika Megawati memang pertama kali muncul karena nama besar Soekarno.
Rustam menyebut, jika secara fisik Soekarno tidak berada di depan Megawati karena bapak proklamator tersebut meninggal di tahun 1970 jauh sebelum Megawati masuk politik.
• Sandiaga Uno Ungkapkan Separator Warna-warni, Warga yang Berinisiatif
"Mungkin saja awalnya Megawati muncul karena membawa nama besar bapaknya.
Tapi jangan lupa! Secara fisik, sehari-hari Bung Karno tidak berada di depan Megawati.
Bung Karno sudah meninggal sejak tahun 1970, jauh sebelum Megawati masuk politik," jawab Rustam.

Kicauan Rustam Ibrahim (Capture Twitter)
Komentar Rustam untuk netizen itu pun berlanjut hingga mengaitkan nama SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang keduanya sama-sama terjun di dunia politik seperti Soekarno dan Megawati.
@Ajeng_Cute16: Intinya Om Kalo om rustam dkk membahas AHY krn bawa nama sby saya rasa lucu bgt.
Sedangkan ada megawati, dan puan yang berdiri di pemerintahan menggunakan nama besar ortunya juga..
santai aja gitu loh..Takut ya sm AHY sampe nama besar bapaknya dipermasalhkan
@RustamIbrahim: SBY & Megawati sama2 Ketua Umum partai.
Tapi terus terang saya tidak melihat Megawati promosikan Puan Maharani seperti halnya Pak SBY promosikan AHY.
Atau saya salah? Sy hanya berpendapat bhw takdir masa depan seorang pemimpin, harus dia gapai sendiri dengan kerja keras & mandiri

@Ajeng_Cute16: Keberadaan puan di kabinet itu atas jasa siapa?
Dan apa prestasi nya.. sy rasa tanpa perlu megawati bilang promosikan puan di dpn publik..publik juga tau Puan di kabinet itu krn siapa
@RustamIbrahim: Jauh sebelum diangkat jadi Menteri, Puan itu sudah Ketua Fraksi PDIP di DPR dan juga Ketua DPP PDIP Ketika PDIP menang Pemilu/Pilpres, wajar sekali Puan jadi Menteri.
Apakah dia kompeten atau tidak, itu soal lain
@Ajeng_Cute16: Sangat disayangkan sekali klo keberadaan seseorang urus negara ga perlu yg kompeten..mau jadi apa negara ini klo yg ngurus negara ga liat org nya kompeten atau tdk..
Triliunan uang negara dari pajak rakyat, indonesia memiliki banyak kekayaan alam mosok di urus sm yg ga kompeten
@RustamIbrahim: Maaf Ajeng, saya tidak mengatakan Puan Maharani tidak kompeten.
Saya mengatakan Puan sudah pengalaman dlm bidang politik sbg Ketua Fraksi & Ketua DPP PDIP.
Ketika PDIP menang Pemilu/Pilpres sangat wajar Puan Maharani jadi Menteri.
Soal kompetensi biar Presiden & rakyat menilai
@Ajeng_Cute16: Meskipun om utam meralat..publik dan rakyat bsa menilai hasil kerja puan.. apa hasil dan kerjaan Puan selama menjabat jd menteri?
@RustamIbrahim: Ajeng, saya tidak meralat. S
aya hanya lebih menjelaskan lagi, karena saya pikir Ajeng memplintir makna cuitan saya.
• Imbau Masyarakat untuk Makan Ikan, Susi Pudjiastuti: Tidak Makan Ikan, Saya Tenggelamkan!

Balasan Rustam Ibrahim (Capture Rustam Ibrahim)
Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya selalu mencari pemimpin yang berproses dari bawah.
Karena itu, ia mengatakan bahwa PDI-P tak pernah memilih pemimpin yang muncul karena nama besar orangtua.
"Ibu (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) mencari Pak Jokowi karena muncul dari bawah.
Enggak ada dari atas, dibawa kemana-mana, digandeng," kata Hasto dalam acara deklarasi Bulaksumur untuk Kemenangan (Blusukan) Jokowi di SCBD, Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/7/2018).
Ia pun mencontohkan politisi PDI-P lainnya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
• Ketua PSI: Saya Belum Pernah Bertemu Orang seperti Pak Jokowi, kalau yang Lebih Kaya Banyak
Hasto mengatakan Ganjar juga pemimpin yang dikader oleh PDI-P dari bawah.
Demikian pula dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakan, putri Presiden Soekarno itu juga berproses dari bawah sebelum menjadi orang nomor satu di PDI-P dan menjadi Presiden kelima RI.
"Bu Mega (Megawati) pun berporses, 27 Juli menghadapi kepemimpinan otoriter," ucap Hasto.
"Pak Jokowi berproses dari bawah. Tidak ada jadi pemimpin karena kepemimpinan bapaknya atau ibunya itu enggak ada," kata dia. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)