Ini Lokasi dan Waktu yang Tepat untuk Menyaksikan Gerhana Bulan Total
Sebentar lagi akan terjadi fenomena langka yakni gerhana bulan total pada Sabtu (28/7/2018) dini hari.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Sebentar lagi akan terjadi fenomena langka yakni gerhana bulan total, pada Sabtu (28/7/2018) dini hari.
Fenomena ini akan menjadi fenomena gerhana bulan total terlama sepanjang abad 21.
Jika beruntung, Anda bisa melihatnya selama satu jam 43 menit (103 menit), mulai pukul 02.30 WIB.
• Agensi Bantah Park Seo Joon dan Park Min Young Pacaran, Fans Temukan Kejanggalan dalam Postingan IG
Lalu dimana kita bisa menyaksikannya?
Beruntung gerhana bulan total ini akan terlihat penuh di wilayah Indonesia pada Sabtu dini hari.
Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyatakan seluruh rangkaian fase gerhana bulan total ini dapat diamati di seluruh Indonesia.

Tak hanya Indonesia, sebagian besar orang yang tinggal di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah dan Australia juga bisa menyaksikannya.
Pada dasarnya kebanyakan tempat di dunia bisa menyaksikannya, kecuali Amerika Utara, seperti dilansir TribunWow dari BBC, Jumat (27/7/2018).
Anda tidak memerlukan teleskop untuk menyaksikannya, tetapi teropong yang baik tentu sangat membantu.
Jika Anda berada di tempat tepat dimana Anda melihatnya jelas, Anda seharusnya bisa menyaksikan saat Bulan bergerak naik, di titik tertinggi pada pukul 20.21 GMT (Sabtu, pukul 02.21 WIB).
• Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Jadwal, Keunikan, hingga Amalan yang Dilakukan
Tentunya di tempat yang tak tertutup awan sehingga kita bisa melihat fase demi fase dengan jelas.
Sayang kalau kita sampai melewatkan momen ini dan tidak mengabadikannya.
Apalagi, gerhana bulan ini aman ketika dilihat dengan mata telanjang.
Dikutip dari tribun Kaltim dalam artikel diterbitkan pada 31 Januari 2018 lalu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala Bidang Informasi dan Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ramlan mengatakan masyarakat tidak perlu resah dan khawatir, yang pasti mereka mengatakan gerhana bulan malam ini aman.
"Boleh dilihat dengan mata langsung, tidak berbahaya dilihat karena bulan tidak membahayakan mata," ujar Ramlan kepada salah satu stasiun TV nasional.
Oleh sebab itu, jika ingin menyaksikannya langsung dengan mata telanjang dibolehkan karena tak berbahaya dan caranya tak perlu memakai peralatan khusus seperti ketika melihat gerhana matahari.
Jadi siapkan kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa telefoto, untuk mengabadikan momen langka ini.
Sementara itu, gerhana bulan terjadi ketika Matahari, Bumi dan Bulan pada satu garis lurus.
• Reaksi Iqbal Ramadhan saat Ditanya Apa yang Akan Dilakukan Jika Bertemu Nurrani
Ini berarti Bumi langsung berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya matahari terhambat.
Gerhana kemudian terjadi ketika Bulan memasuki bayangan Bumi.
Dalam berbagai tahapan berbeda, gejala astronomi ini akan terjadi selama tiga jam dan 55 menit.
Malam nanti juga banyak fenomena langit lain yang mengikuti.
Mulai dari fenomena minimoon, oposisi Mars yang terlihat lebih terang, dan puncak hujan Piscis Austrinids yang tergolong hujan meteor periodik. (TribunWow.com/Ekarista R.P)