Faizal Assegaf: Sebaiknya Ali Ngabalin dan Johan Budi Ketemu, Hentikan Saling Sindir di Ruang Publik

TRIBUNWOW.COM - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf angkat bicara soal hubungan antara Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) Johan Budi dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @faizalassegaf, yang diunggah Selasa (24/7/2018).

Faizal Assegaf mengatakan agar Ali Ngabalin dan Johan Budi untuk bertemu dan menghentikan saling sindir di ruang publik.

• Fakta Bek Andalan Persib Bandung Ardi Idrus, dari Tawaran Liga 1 Thailand hingga Rekam Jejaknya

Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan jika kedua tokoh itu adalah politisi, Ali Ngabalin di Golkar dan Johan Budi yang kini bergabung di PDIP.

Dirinya menegaskan agar kedua politisi itu tidak saling 'menggunting dalam lipatan'.

@faizalassegaf: Sebaiknya Ali Ngabalin & Johan Budi ketemu, hentikan saling intrik & sindir di ruang publik.

Terlebih kalian adlah politisi, Ngabalin dr Golkar & Johan kini PDIP. Jgn saling menggunting dalam lipatan. Sangat noraklah!

Malu donk sama rakyat yg dukung @jokowi dgn tulus.

*FA*

• Dikunjungi Najwa Shihab, Begini Kondisi Sel Setya Novanto hingga Nazaruddin di Lapas Sukamiskin

Diberitakan sebelumnya, Johan Budi mengatakan alasan kenapa saat ini justru Ali Ngabalin yang lebih banyak berbicara di depan media mewakili presiden.

Hal tersebut ia ceritakan di acara Catatan Najwa yang diunggah oleh akun YouTube Najwa Shihab, Senin (23/7/2018).

Johan mengatakan jika belakangan banyak orang berbicara mengatasnamakan Jokowi.

Menurut Johan, yang seharusnya berbicara mewakili presiden adalah juru bicara, Kepala Staf Kepresidenan (Moeldoko), atau Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Ia pun menyebut jika Ali Ngabalin tidak termasuk sebagai juru bicara presiden.

"Memang sekarang Pak Mochtar Ngabalin sering berbicara. Dulu kalau anda masih ingat, begitu masuk istana, dia keluar 'juru bicara pemerintah, juru bicara presiden' besoknya kan dibantah sama KSP Pak Moeldoko, bahwa Ngabalin bukan juru bicara pemerintah, itu penjelasan resminya," ungkap Johan Budi.

• Jawaban Johan Budi saat Ditanya Mengapa Ali Ngabalin Lebih Banyak Berbicara Mewakili Pemerintah

Seperti diberitakan Kompas.com, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Eko Sulistyo mengatakan, tugas khusus Ngabalin yakni memperkuat jaringan komunikasi pemerintah dengan kalangan pesantren dan organisasi masyarakat Islam di Indonesia.

Tugas Ngabalin lainnya, yakni memperluas penyebaran informasi mengenai pencapaian kinerja pemerintah.

"Fungsi deputi saya ini untuk melakukan komunikasi dengan kelompok-kelompok yang strategis. Misalnya, petani, pondok pesantren, serikat pekerja, mubaligh dan tentunya nanti akan kita sesuaikan tugas bagi Pak Ngabalin sesuai kapasitas dia sendiri," lanjut Eko.

Meski demikian, tugas itu tidak dapat disebut sebagai juru bicara Presiden.

Meski punya tugas dan fungsi yang nyaris sama, namun peran yang akan dilaksanakan Ngabalin tidak didasarkan oleh payung hukum sejenis juru bicara presiden yang saat ini diemban oleh Staf Khusus Presiden Johan Budi Saptopribowo.

"Kapasitas dia itu tenaga ahli utama. Ini dapat dilihat dari SK KSP yang menempatkan dia di Deputi IV. Ini berbeda dengan staf khusus presiden yang diangkat langsung oleh presiden dan didasarkan pada Keppres," papar Eko. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)