DPD Demokrat Jatim Dukung Jokowi, Dewan Pakar PKPI: Strategi SBY dan Partainya Sudah Kadaluarsa
"Sudahlah.. jangan bermain drama lagi agar ada alasan untuk bergabung ke barisan Jokowi," tulis Teddy.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur (Jatim) telah menyampaikan aspirasi untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Terkait hal itu, Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi memberikan komentar melalui akun Twitter miliknya, @Teddy Gusnaidi, Senin (23/7/2018).
Teddy mentautkan berita terkait DPD Demokrat itu dengan mengatakan jika hal itu adalah strategi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai alasan untuk bergabung ke barisan Jokowi.
Teddy Gusnaidi juga mempertanyakan apakah Demokrat tak yakin dengan Gerindra yang selama ini terus dispekulasi menjadi koalisi dari Demokrat.
"Sudahlah.. jangan bermain drama lagi agar ada alasan untuk bergabung ke barisan Jokowi. Segala strategi @SBYudhoyono dan @PDemokrat sudah kadaluarsa, mudah terbaca
Apa gak yakin sama @Gerindra?," tulis Teddy.
• Sindir Tommy Soeharto, Pengamat Politik: Tiap Lihat Dia, Saya Teringat Monopoli Cengkeh dan Mobnas
Teddy juga berkomentar tentang koalisi Gerindra dan Demokrat yang dianggapnya akan kalah melawan koalisi Jokowi.
"Koalisi Gerindra dan Demokrat yg di atas kertas kalah melawan Koalisi Jokowi, harus berjuang mati-matian untuk bisa merubah keadaan.
Tentu mereka tdk mau diganggu dengan urusan tetek bengek lainnya dalam perjuangan ini. Tapi jika mereka menerima PKS, siap2 saja mengurusi tetek bengek," tulis Teddy.
Diberitakan dari Kompas.com, usulan DPD Demokrat untuk mengusung Jokowi diajukan setelah DPD melakukan voting mengenai arah dukungan bakal calon presiden di Pilpres 2019 pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai Demokrat Jatim di Surabaya, Sabtu (21/7/2018).
Saat itu, pilihan yang diajukan kepada kader hanya ada dua, yaitu Jokowi dan Prabowo Subianto.
• OTT di Lapas Sukamiskin, ICW Minta Menkumham Mengundurkan Diri Jika Tidak Sanggup Mengurusi Lapas
Voting diikuti seluruh anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD, baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, 38 ketua DPC, serta lima perwakilan DPD Jatim.
Hasilnya, Jokowi meraih dukungan telak dengan 152 suara dan Prabowo 56 suara. Sebanyak 6 suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarno mengatakan, selain rekomendasi voting, pertimbangan ini juga didasarkan pada pilihan gubernur terpilih yang juga diusung Demokrat di pilkada lalu, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah secara terbuka telah mendeklarasikan diri mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Seharusnya pilihan dari gubernurnya Demokrat juga bisa dijadikan variabel pertimbangan DPP," ujar Soekarwo yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur ini.
Pertimbangan lain, lanjut dia, adalah peluang untuk membuka poros ketiga juga sudah tertutup.
• DPD Partai Demokrat Jatim Dukung Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Iya Nggak Apa-Apa
Sebab, bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke koalisi Jokowi, maka kans Demokrat untuk menggandeng partai lain demi tercapainya Presidential Threshold (ambang batas pencalonan presiden) pun hanya tinggal angan.
Apalagi, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah sepakat di poros kedua.
"Dengan PAN juga tidak cukup, tidak sampai 20 persen. Saya rasa tidak bisa ke alternatif ketiga," ungkap Soekarwo. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)