Ferdinand Hutahaean Beri Klarifikasi terkait Akun Twitter yang Mengatasnamakan TGB
Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memberikan klarifikasi terkait akun Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Kamis (20/7/2018).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut memberikan klarifikasi terkait adanya akun Twitter yang mengatasnamakan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Kamis (20/7/2018).
Melalui Twitter @LawanPolitikJKW, Ferdinand mengatakan jika TGB tidak memiliki akun Twitter resmi.
Mulanya akun netizen, @BangPino_ menanyakan sikap pemilik akun @tgbID yang memakai kutipan ayat Al Quran untuk berpolitik.
Netizen tersebut juga mengkaitkan berita bahwa TGB mengatakan untuk berhenti berpolitik dengan mengutip ayat-ayat perang.
"Disatu sisi melarang orang berpolitik mengutip ayat ayat Quran???
Disisi lain memakai ayat Al quran untuk berpolitik???
Maaf, Saya jadi bingung Tuan Guru Bajang @tgbID bersikap macam ini," tulis netizen @BangPino_.
Tweet itupun mendapatkan balasan dari Ferdinand yang mentakan jika itu bukan akun resmi TGB.
"Bro, setau saya itu bukan akun resmi TGB. Dulu pernah saya tanya tentang akun twitter, beliau bilang tak punya akun twitter," jawab Ferdinand.
• Pengangkatan Ali Ngabalin, Teddy Gusnaidi: Yang Mempermasalahkan adalah Orang-orang Iri dan Dengki
Netizen @Efner10 pun membalas dengan mentautkan tangkapan layar dari akun @tgbID.
"Tertulisnya official, tapi gak ada tanda (centang hijau) nya," tulis @Efner10.
Ferdinand pun kembali membalas dengan mengatakan jika ia secara pribadi pernah bertanya langsung melalui WhatsApp.
"Saya pernah tanya lewat WA, beliau menjawab tdk punya akun twitter," jawab Ferdinand.
• TGB Ingin Bertemu SBY, Cipta Panca: Terus Saja Main Drama untuk Mengangkat Citra
Sementara itu, dilansir TribunWow.com dari Instagram resmi TGB Zainul Majdi, @tuangurubajang tertulis akun Twitter yang ia pasang di kolom bio-nya.
Pada bio Instagram TGB, ia menyebutkan akun Twitter @TGB_DrZMajdi.
Namun, akun Twitter tersebut sudah tidak aktif.
Diberitakan sebelumnya dari Kompas TV, TGB menjelaskan pernyataannya yang melarang menggunakan ayat-ayat perang.
TGB menjelaskan soal ayat-ayat perang yang ia larang untuk digunakan sebagai alat pemilu.
Menurutnya kontestasi politik berbeda dengan perang.
"Ada banyak sekali beberapa orang, berorasi di depan publik, ada ayat Surat Ali Imran, Al Anfal, dan At-Taubah, itu yag kerap digunakan untuk konstestasi politik, nah saya menganjurkan agar tidak menggunakan ayat-ayat perang, saya tidak bisa membayangkan jika publik berpikir bahwa pilkada seperti halnya perang yang dilakukan Rosulullah dan para sahabat, pasti hal itu akan terjadi permusuhan, padahal tahun 2014 belum selesai dan besok 2019 diproduksi lagi," ujar TGB.
• Ferdinand Hutahaean: Saya Harap TGB Segera Kirim Surat Pengunduran Diri dari Demokrat
Setelah itu, TGB mengatakan bahwa tidak boleh menggunakan ayat-ayat yang berisi soal perang sebagai ceramah untuk politik.
TGB lantas mengatakan bahwa di dalam pemilu yang paling penting adalah kompetisi dalam kebaikan.
"Dalam konteks ayat perang saat itu kaum kafir quraish ingin menghancurkan Madinah, peperangan antara yang haq dan bathil( benar dan salah), sementara saat ini kan tidak ada yang ingin menghancurkan, semuanya ingin berbuat baik agar Indonesia maju ke depan, Indonesia yang mampu kompetitif dengan negara lain," ujar TGB.
Menurutnya, pemilu hanya mekanisme mencari pemipin yang terbaik
"Pemilu adalah mekanisme 5 tahunan, kita bisa mencari yang terbaik, hal-hal yang bisa ditawarkan untuk bangsa, maka itu yang kita pilih," ujarnya. (TribunWow.com/Tiffany Marantika)