Dahnil Anzar Ungkap Keraguannya pada Komitmen Jokowi dan Prabowo terkait Pemberantasan Korupsi
Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar mengungkapkan pendapatnya kepada dua capres pada pilpres 2014.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar mengungkapkan pendapatnya kepada dua calon presiden (capres) yang digadang-gadang akan bertarung di pemilihan presiden (pilpres) 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Ungakapan tersebut disampaikan Dahnil melalui akun Twitter miliknya, @Dahnilanzar, Kamis (19/7/2018).
Dahnil mengatakan jika dirinya terus terang ragu jika secara otentik, Jokowi dan Prabowo peduli dengan pemberantasan korupsi.
Ia juga menyamakan hal tersebut dengan komitmen terhadap komunitas Islam yang saat ini rajin di potilitisasi.
"Apakah anda percaya @jokowi dan @prabowo secara otentik peduli dengan komitmen pemberantasan korupsi. Terus terang saya ragu. Sama halnya dengan komitmen terhadap komunitas Islam yang saat ini rajin dipolitisasi," tulis Dahnil.
• Jokowi-JK dan Prabowo Subianto Jenguk SBY, Ani Yudhoyono Bagikan Kondisi Terkini sang Suami
Sebelumnya, Dahnil memang gencar menyoroti soal beberapa kasus korupsi yang telah terjadi di Indonesia.
Dia sempat menanyakan kepada pakar hukum tata negara yang juga mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD terkait Reza Khalid yang tidak diburu lagi oleh aparat keamanan soal kasus 'papa minta saham'.
"Pak @mohmahfudmd mohon maaf saya hanya sekedar bertanya benerkah Reza Khalid tidak diburu lagi oleh aparat keamanan terkait kasus Papa minta saham? Yg dulu sama2 banyak pihak termasuk Bapak, saya, dll, desak agar yg bersangkutan segera dihadirkan dan dimintai keterangan," tulis Dahnil.
Selain itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga menanyakan kasus korupsi E KTP yang melibatkan Setya Novanto.
Menurut Dahnil, hal tersebut agak aneh jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak menuju penyidikan dan tuntutan Tidak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terhadap Setya Novanto.
• Diajak Joko Widodo Keliling Istana Presiden, Lalu Muhammad Zohri: Paling Berkesan
Lalu ia menuliskan nama ketua KPK, Laode Syarif.
"Terkait kasus E-KTP yg melibatkan Setya Novanto dan banyak pihak, agak aneh bila @KPK_RI tidak menuju penyidikan dan tuntutan TPPU terhadap Setya Novanto. Aneh sekali. Kita tunggu saja @LaodeMSyarif," tweet Dahnil.
Di akhir tweetnya, Dahnil menambahkan jika ada yang mengatakan bahwa penegakan hukum di Indonesia sudah berjalan adil dan berkeadilan, maka orang yang mengatakan tersebut sedang melihat penegakan hukum terhadap mereka yang bersalah namun tak memiliki kuasa dan uang.
Namun, hal sebaliknya terhadap mereka yang memiliki kuasa dan uang, mereka bebas melenggang menggedor pintu kekuasaan.
• Kaesang Pernah Ditegur Jokowi karena Hampir Bocorkan Nama Cawapres sang Ayah
"Jadi bila ada yang ngomong bahwa penegakan hukum kita sudah berjalan adil dan berkeadilan. Maka, anda sedang melihat penegakan hukum terhdp mereka yang bersalah namun tak punya kuasa dan uang. Terhadap mereka yang punya kuasa dan uang,mereka bebas melenggang menggedor pintu kekuasaan," tulis Dahnil.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)