5 Mantan Atlet yang Maju Jadi Celeg di Pemilu 2019, Ada Chris John hingga Taufik Hidayat
Para atlet yang dulunya mengharumkan nama Indonesia kini mencoba peruntungan di jalur politik.
Penulis: Wulan Kurnia Putri
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) telah ditutup.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuka pendaftaran caleg sejak 4 Juli 2018.
Sejumlah partai politik (parpol) telah mendaftarkan caleg ke KPU.
Ada sekitar 574 bakal caleg yang didaftarkan sejumlah partai politik.
Tak hanya menggandeng artis kondang indonesia, beberapa parpol juga merekrut mantan atlet berprestasi dalam Pemilhan Legislatif (Pileg) 2019.
• Said Didu Tawarkan 5 Solusi terkait Freeport: Jaga Penumpang Gelap
Para atlet yang dulunya mengharumkan nama Indonesia kini mencoba peruntungan di jalur politik.
Partai politik yang menggaet atlet berprestasi pada Pileg 2019 di antaranya Partai Demokrat, Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Siapa saja mereka?
Inilah deretan mantan atlet yang maju jadi caleg Pemilu 2019.
1. Taufik Hidayat

Siapa yang tak kenal Taufik Hidayat?
Taufik Hidayat merupakan satu di antara atlet Indoensia yang memiliki segudang prestasi.
Ia adalah mantan atlet tunggal putra bulutangkis Indonesia.
• Siap Hengkang dari Chelsea, Eden Hazard Dikabarkan Capai Kesepakatan dengan Real Madrid
Satu di antara prestasi yang pernah diraihnya adalah medali emas Olimpiade Athena Yunani pada 2004.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Taufik Hidayat maju sebagai caleg lewat Partai Demokrat.
Suami Ami Gumelar ini maju dari daerah pemilihan Jawa Barat.
2. Ricky Subagja

Sama seperti Taufik Hidayat, Ricky Subagja juga merupakan atlet berprestasi.
Ricky Subagja merupakan atlet ganda putra bulutangkis Indonesia.
Ia pernah dua kali menjuarai All England Open 1995 dan 1996.
• Kahiyang Ayu Mengaku Bahagia Ditendang Calon Bayinya
Ricky Subagja juga meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Rexy Mainaky.
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Ricky Subagja maju sebagai caleg lewat Partai Demokrat.
"Perkenalkan juga beberapa nama atlet yang luar biasa yang kami daftarkan sebagai caleg seperti Taufik Hidayat dan Riki Subagja untuk daerah pemilihan Jawa Barat,” ujar Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan di Kantor KPU.
"Saya kira semua kenal. Dia kemudian bergabung dengan Demokrat dan maju dari daerah pemilihan Jawa Barat," kata Hinca, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
3. Krisna Bayu

Krisna Bayu adalah atlet judo Indonesia.
Prestasi yang pernah diraih cukup banyak, di antaranya adalah medali emas pada ajang Sea Games 2001 di kelas 100 kilogram.
• Ali Ngabalin Minta Karni Ilyas Usir Rocky Gerung, Suryo Prabowo: Lebih Galak dari Tuannya
Sama seperti Ricky Subagja dan Taufik Hidayat, Krisna Bayu maju sebagai caleg lewat Partai Demokrat.
4. Chris John

Chris John bergabung dengan Partai Demokrat pada pertengahan Februari 2018.
Sayangnya, Chris John hanya bergabung selama 5 bulan.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, kini Chris John berpindah kendaraan politik ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk maju Pileg 2019.
5. Hariyanto Arbi

Hariyanto Arbi maju Pileg 2019 melalui Partai Solidaritas Indoensia (PSI).
Ia ingin memperjuangkan kesejahteraan atlet dan mantan atlet.
Misalnya Ellyas Pical yang dulu dielu-elukan, tetapi sekarang nasibnya kurang beruntung.
“Banyak Ellyas-Ellyas lain di luar sana yang mengharumkan nama Indonesia, tetapi setelah pensiun tidak sejahtera,” ungkap Hari, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com.
• Dirumorkan Pacaran, Niall Horan dan Hailee Steinfeld Kepergok Kencan di New York
Hariyanto Arbi pernah menjadi juara dunia di tahun 1995, pemain bulutangkis putra terbaik sedunia versi Badminton World Federation.
Ia juga menjuarai All England 1993 dan 1994, Jepang Terbuka 1993 dan 1995, Hongkong Terbuka 1994 dan 1995.
Hari Arbi juga dipercaya untuk memperkuat tim Indonesia yang memenangkan Piala Thomas tahun 1994, 1996, 1998, dan 2000.
Menurut Hari, olahraga merupakan sarana penting untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di negara-negara lain.
Oleh karena itu, perlu perhatian yang lebih serius tentang kebijakan anggaran (budgeting) di sektor olahraga.
(*)